Saat ini keadaan rumah kecil itu cukup berantakan dengan lima laki laki yang tengah tertidur dengan pulas di karpet berbulu, hari sudah menunjukkan jika saat ini sudah malam dan suara burung hantu terdengar begitu nyaring di luar rumah yang menandakan jika orang orang sudah berada di dalam rumah mereka masing-masing,
tak berselang lama salah satu dari mereka terbangun dengan keadaan linglung"Ssssttt kepalaku sakit sekali"ringis nya saat dia berhasil menyandarkan tubuhnya di sofa, dengan kedua tangan memegang kepalanya pria itu mengangkat kepalanya dan menatap yang lain yang tengah tertidur dengan pulas tanpa anda nya gangguan dari suara ringisan nya
"Dasar sialan mereka, astaga"keluh nya saat melihat posisi keempat temannya yang saling menindih satu sama lain
"Sekarang jam? delapan malam, berarti aku dan juga yang lain sudah lama tertidur, sumpah ini pertama kali nya aku meminum minuman haram itu"ucap nya saat melihat jam dinding yang tengah menunjukkan jam delapan lewat, dengan susah payah pria itu bangkit dari duduk nya dan berjalan menuju dapur hanya sekedar membasahi tenggorokan nya yang begitu kering dengan perut keadaan sedikit mual
"Perut ku mual dan kepala ku pusing sungguh pengaruh minuman itu sangat tinggi, ini terakhir kalinya aku meminum nya"gumam nya lalu meminum air putih itu sampai tandas
tapi sebuah suara membuat nya mengeluarkan air itu di iringi keluar nya air dari hidup mancung nya"Sedang apa kau Rio?"
"aduh perih sekali"ringis nya dengan mata memerah nya membuat orang yang ada di belakang nya terkejut dan berjalan dengan tergesa-gesa kearah Rio
"Astaga kau kenapa?"
"Diam!"
*Jika buka teman sudah kubunuh dia*
orang itu terdiam saat mendengar suara ketus Rio yang menyuruh nya untuk diam tanpa membantah
"apa kau tidak bisa berbicara saat di hadapan ku? aku terkejut bodoh"ketus Rio menatap tajam wajah teman nya yang hanya diam dengan kening berkerut
"apa aku berbuat salah?btw aku lebih tua dari kau"ucap nya tanpa dosa dan itu membuat Rio menghela nafas panjang lalu memutar tubuhnya dan berjalan kearah ruang tamu yang sudah menampilkan teman nya tengah terduduk dengan mengumpulkan nyawa mereka, sedangkan pria yang di tinggal pergi oleh Rio hanya mengerutkan keningnya bingung sekaligus terkekeh saat melihat hidung mancung putih Rio memerah dengan mata begitu berair"dia lucu tapi menyebalkan, ah sudahlah, untung gue gak minum banyak"
Sedangkan di ruang tamu
"Apa kalian sadar sekarang jam berapa?"tanya Rio mendudukkan dirinya di kursi kayu yang berdekatan dengan pintu masuk
"Why?"
"Kita tidur terlalu lama sekarang sudah malam, jam delapan lebih sedangkan kita tertidur nya jika tidak salah jam lima sore"ucap Rio membuat ketiga nya terkejut lalu menatap jam di dinding dan benar saja sekarang sudah malam dan semua orang sudah tidak ada satupun di luar
"Astaga aku semakin pusing dan mual jika melihat jam nya"
"Kau benar bam huwek"
"Lalu kenapa jika malam?"pertanyaan pria yang di samping bambam itu membuat ketiganya menoleh
"apa kau tidak takut di cari ibumu?"tanya bambam membuat nya sedikit diam dan bingung membuat ketiganya juga terdiam dengan menatap heran kearah teman mereka yang sedikit loading dan....
"Yaaaakk aku lupa! mati aku, aku sudah ada janji dengan appa ku, bagaimana ini aku panik aku panik"
Ketiganya tentu langsung menutup kedua telinga mereka saat teriakan nyaring dari pria berambut blonde itu begitu keras
KAMU SEDANG MEMBACA
🔸THE RICH 🔸
Short Story.Go Brio Arco Stellare Amor Bruschweiler. +On going+ GxB