[07]

393 57 5
                                    

Sudah dua bulan terhitung sejak Deva mulai masuk sekolah. Dan minggu depan sekolahnya juga akan ada Ulangan tengah semester.

Dan sekarang tiga pria tampan dan satu pria manis sendang duduk di bangku perpustakaan dengan buku di tangan mereka. Sebenarnya ini bukan keinginan mereka bertiga, tapi karena si manis yang meminta mereka dengan senang hati menurutinya.

"Ayoo dong kalian yang semangat belajarnya, kan minggu depan udah UTS" kata si manis dengan mengangkat kepalan tangannya, tanda memberi semangat.

"Iyaa, Deva ini kita juga lagi belajar" balas Juan dengan sedikit malas.

"Belajar apanya? Juan pikir Deva nggak tau di dalem buku yang Juan pake ada komik nya" kata si manis dengan tatapan sinisnya.  Ia tadi sempat melihat Juan menyelipkan buku komik di paket biologi nya.

"Jo juga kamu jangan tidur" kata Deva sedikit berteriak.

Pasalnya saat ini Jonathan sedang tidur dengan buku yang di berdirikan untuk menutupi wajahnya.

Melihat teman-temannya tidak ada serius untuk belajar si manis mendengkus kesal. Padahal ini ujian pertamanya, dan ia juga sangat semangat untuk belajar hari ini, tapi apa yang dilakukan teman-temannya?

Bermalas-malasan.

"Haiss, yaudah deh Deva belajar sama Sean aja" ucapnya lalu pergi meninggalkan ketiga pemuda yang sedari tadi diam itu.














🐰🐰🐰

"Ck, semuanya nyebelin, pemalas, disuruh belajar nggak mau" gerutu si manis dengan kaki yang di hentakkan.

"Deva kenapa? Kok kaya kesel gitu?" Tanya Yudha dari arah belakang yang mengagetkan Deva.

"Eh kak Yudha ngagetin aku aja" Jawab Deva sambil membalikkan badannya.

"Hehe, maaf ya Deva soalnya tadi kakak lihat kamu kayaknya lagi kesel makanya kakak samperin" Balas Yudha.

"Gapapa kok kak, aku emang lagi kesel sama Juan sama temen-temennya, soalnya mereka nggak mau aku ajakin belajar bareng, padahal kan sebentar lagi mau UTS" Terang Deva sambil mencebikkan bibirnya.

"Oh kalau gitu belajar sama kakak mau nggak?" Tanya Yudha sekalian mau modus sih sebenernya.

"Wah boleh tuh kak" Balas Deva dengan mata yang berbinar.

"DEVAA" Tapi teriakan 3 pemuda tampan dari arah belakang mengalihkan perhatian Deva dan Yudha.

"Maaf ya kak Yudha, Deva nya mau belajar sama kita aja" Kata Jonathan dengan nada sok ramah nya.

Juan meraih tangan Deva yang tadi sempat digandeng oleh Yudha. Lalu menariknya kebelakang mereka.

"Ish, tapi tadi kan kalian yang nggak mau belajar bareng" ucap Deva kesal.

"Siapa yang bilang?" Tanya Juan menghadap ke sepupunya yang ia sembunyikan di belakangnya.

"Tapi tadi kalian yang nggak fokus belajarnya, berarti kalian nggak mau dong" Balas Deva dengan tangan yang di pinggang.

"Kita mau kok" Jawab Harsha akhirnya ia bersuara setelah sekian lama diam.

Deva menatap Harsha tidak percaya. Seolah meminta bukti kalau mereka memang niat untuk belajar bersama.

"Iya Deva, tadi kita cuma nggak fokus aja, habis ini kita janji deh bakal lebih serius" Kata Jonathan meyakinkan.

"Yaudah deh sekarang kita balik ke perpus lagi"

"Eh iya kak Yudha mau ikut belajar bareng juga?" Tanya Deva ke Yudha.

"NGGAK" Jawab 3 orang lainnya. Yang di tanya siapa yang jawab siapa?

"Eh maksudnya, enggak usah kak Yudha pasti juga sibuk, iya kan kak?" Tanya Juan sambil menekankan kata 'iya kan', seolah memberi peringatan supaya Yudha tidak ikut dengan mereka.

Seolah mengerti maksud dari Juan, Yudha akhirnya menolak ajakan dari Deva.

"Eh nggak usah deh Dev, kakak kayaknya ada acara deh" Alasan Yudha.

"Oh yaudah deh, kalau gitu kita duluan ya kak" Balas Deva sambil menarik tangan Harsha di sebelah kanan, dan tangan Jonathan di sebelah kiri. Sedangkan Juan hanya mengikuti dari belakang.





































🐰🐰🐰

Sekarang Deva dan ke-3 pemuda tampan itu sudah kembali ke tempat mereka belajar bersama tadi.

"Kan udah gue bilangin jangan deket-deket sama si Yudha Yudha itu" Kata Juan dengan nada yang tak suka.

"Iya Deva, dia itu jahat nanti kalau Deva disakitin sama dia gimana?" Tanya Jonathan, sedikit berlebihan memang.

Harsha sebenarnya juga tidak suka melihat Deva dekat dengan si Yudha itu tapi ia tidak tau akan mengatakan apa, jadi dia memutuskan untuk diam dan menyimak perkataan ke-2 temannya itu.

"Lagian kan tadi aku juga nggak sengaja ketemunya" Balas Deva mencoba membela dirinya.

"Kalau nggak sengaja kenapa ngajakin belajar bareng?" Tanya Juan.

"Ya kan belajar doang masa nggak boleh sih?" Tanya Deva dengan mata yang berkaca-kaca, siap untuk menangis.

Juan yang menyadari sepupunya sebentar lagi akan menangis itu akhirnya mengakhiri sesi interogasi nya.

"Eh eh yaudah, sekarang kita mulai belajar aja, jangan nangis dong Deva" Kata Juan menenangkan sambil mengusap puncak kepala Deva.

Jonathan dan Harsha yang melihat itu hanya menatap Juan iri, karena bisa mengusap kepala si manis, padahal mereka kan juga mau.












Akhirnya bisa update juga

Kayaknya aku bakal jarang update deh soalnya sekarang udah banyak jadwal harian ku

Makasih yang udah baca sampe chapter ini, jangan lupa Voment yaa

Oh iya hampir lupa,

Happy 3rd anniversary of TREASURE debut💙

Ini udah lewat 3 hari sih sebenarnya, soalnya telat publik aja

10-08-23

PRINCE(SS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang