[11]

305 40 2
                                    

Siang ini cuaca yang sangat terik, dan mereka saat ini sedang melaksanakan hiking, sebenarnya tadi Juan sudah melarang Deva untuk mengikuti kegiatan hiking. Tapi namanya juga Deva ia pasti kekeh ingin tetap mengikuti kegiatan tersebut.

"Nanti kalau terjadi apa-apa sama lo cepet ngomong ke gue ya?" Pesan Juan ke Deva. Seperti seorang ayah yang berpesan kepada anaknya.

"Iya Juan kamu udah ngomong gitu 3x tau" kata si manis sambil mengerucutkan bibirnya.

"Yakan namanya juga khawatir Dev" Kata Juan.

"Udah ah, Deva mau nyamperin Harsha dulu, bye bye Juan" pamit Deva sambil melambaikan tangannya.

"Hati-hati jangan lari-lari" peringat Juan.

"Ih Juan Deva bukan anak kecil" kata Deva merajuk. Sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Tapi badan lo masih kecil" bukan Juan yang menimpali, tetapi Jo yang tiba-tiba muncul di depannya. Yang mana itu membuat Deva berhenti mendadak dan sampai menabrak dada bidangnya.

"Jo kamu ngagetin aja! Sakit nih jidat aku" sebalnya sambil mengusap jidat nya yang sedikit memerah.

"Ya ampun sampai merah gini, maaf ya Deva" kata Jo meminta maaf sambil mengusap lembut jidat Deva.

"Tau ah, aku mau sama Harsha aja dia kan baik gak kaya kalian" balas Deva mengejek.

🐰🐰🐰

Saat sedang fokus mencari Harsha, netra nya tidak sengaja melihat eksistensi orang yang dicarinya tadi. Tapi yang ia lihat orang tersebut tidak sendiri, tetapi bersama seorang perempuan yang sedang bergelayut manja di tangannya. Dan jika dilihat sepertinya Harsha juga tidak menolak.

"Oh Deva tau, apa tadi itu pacarnya Harsha ya?" Tanyanya entah pada siapa.

"Mending aku gak ganggu mereka deh" katanya sebelum meninggalkan Harsha yang baru saja melihat eksistensinya.

🐰🐰🐰

Sementara itu ditempat Harsha saat ini ia sedang berusaha melepaskan diri dari wanita ular di sampingnya ini.

"Lepasin gue!" Ucapnya tegas.

Tetapi bukannya takut wanita tersebut malah semakin mengeratkan pelukannya pada lengan sang pria.

"Ish apaan sih sha, aku kan pacar kamu. Kok kamu gitu sih sama aku" ucap wanita tersebut mengaku-ngaku.

"Stop ngomong kaya gitu! Gue bukan pacar lo!" Ucapnya sebelum menepis tangan yang berada di lengannya.

Tapi sebelum tangan itu terlepas netranya malah tidak sengaja menangkap eksistensi orang yang dicintai nya sedang berbalik arah dari tempatnya berdiri.

Harsha yang melihat itu tentu panik, ia berpikir Deva pasti marah melihat ia berduaan dengan wanita ini, dan tanpa pikir panjang Harsha menepis kasar tangan nya lalu mengejar Deva yang mulai hilang dari pandangannya.

"Ih Harsha kamu kemana?" Bahkan Harsha mengabaikan pekikan kesal dari wanita yang di tinggalkannya tadi.

Menurut Harsha itu tidak penting, yang terpenting sekarang ia harus menemui Deva sekarang dan menjelaskan semuanya. Tanpa tau bahwa pemikirannya salah.

🐰🐰🐰

"Dev" panggilannya saat menemukan sosok manis yang ia cari.

"Harsha kok kamu disini? Pacar kamu mana?" Tanya Deva bingung saat ia melihat Harsha hanya seorang diri.

"Dev, lo salah paham. Gue gak ada hubungan apa-apa sama Nindi" Jelasnya panik.

"Maksud kamu gimana?" Tanya Deva dengan raut polosnya, sambil memiringkan kepalanya.

"Jadi lo gak sama sekali salah paham?" Tanyanya saat melihat raut polos Deva.

"Salah paham karena apa?" Tanya Deva lagi. Ia masih bingung apa yang di maksud Harsha saat ini.

Harsha yang mendengar pertanyaan itu hanya tersenyum getir, sepertinya ia terlalu percaya diri bahwa Deva akan cemburu.



Hehehehe segini dulu

Soalnya aku lagi banyak ide di cerita sebelah

Jangan lupa vote






02-01-24

PRINCE(SS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang