#3 Ketua dan Wakil Ketua OSIS

18 1 0
                                    

"Jadi gimana belajar astronomi kemarin?" tanya Alea besok paginya ketika melihat Risa memasuki kelas.

"Yah gitu deh..."

"Gitu apanya? butuh cerita lengkap nihh. Lo sama dia saling jutek jutekan terus gitu selama belajar?" tanya Alea penasaran.

"Ngga sih... gue mutusin untuk minta maaf duluan karena udah jutekin dia, terus dia juga minta maaf jadinya kita udah ngga saling jutek jutekan lagi, walaupun kemarin masih agak canggung karena baru pertama kali belajar bareng,"

"Wajar sih kalo canggung, tapi syukur deh kalian ngga bertengkar selama belajar," ucap Alea. Risa hanya membalas ucapan Alea dengan anggukan setuju, ia baru akan menghempaskan pantatnya di tempat duduknya ketika Ethan tiba-tiba memanggilnya dari luar kelas.

"Siapa tuh Ris?" tanya Alea penasaran, "Oh itu Ethan, gue sama dia mau ada rapat OSIS pagi ini, jadi kayaknya gue bakal ijin ngga ikut pelajaran pertama, minta tolong ijinin ke Miss Olive yaa Al, Thank youu,"

"Ohh okee," jawab Alea. Risa lalu buru-buru menaruh tasnya di bangku dan bergegas pergi menyusul Ethan ke luar kelas.

"Cewek yang tadi bareng lo murid baru ya? siapa namanya?" tanya Ethan ketika ia dan Risa kini sudah berjalan berdampingan menuju ruang OSIS. 

"Oh yang tadi? iya murid baru, namanya Alea. Kenapa emang?? Naksir ya loo??" goda Risa.

"Nanya doang!" ucap Ethan dengan wajah memerah, Risa baru akan kembali meledek Ethan ketika mereka sudah sampai di depan ruang OSIS.

"Nah udah sampai," ucap Ethan lalu buru-buru menarik Risa untuk masuk ke dalam ruangan, sengaja agar Risa tidak lagi meledeknya soal Alea. 

Pagi ini ada rapat terakhir untuk pengurus OSIS periode sebelumnya, Risa dan Ethan sebagai salah satu pengurus OSIS tentu harus mengikuti serangkaian rapat itu. Pengurus OSIS periode ini sudah harus demis sehingga mereka menjadi makin sibuk untuk mengurus proker proker yang belum jalan dan menentukan pengurus OSIS untuk periode selanjutnya.

Tidak seperti sekolah lain yang biasanya Ketua OSIS dan wakilnya ditentukan oleh siswa berdasarkan pemungutan suara, di SMA Arwana, Ketua OSIS dan wakilnya ditentukan oleh OSIS periode sebelumnya. Hal ini sudah menjadi budaya turun temurun di SMA Arwana karena dianggap pengurus OSIS periode sebelumnya sudah mengetahui mengenai calon pemimpin yang baik untuk periode OSIS kedepannya.

"Nah bahasan terakhir adalah tentang pergantian kepengurusan. Sesuai tradisi SMA kita, pengurus OSIS periode sebelumnya hanya menunjuk ketua OSIS dan wakil ketua OSIS saja, lalu Ketua dan Wakil tersebut yang berhak untuk menyeleksi pengurus OSIS periode selanjutnya." ucap Ketua OSIS periode sebelumnya di penghujung rapat itu.

"Oleh karena itu... sekarang kita akan mengumumkan ketua OSIS dan wakil ketua OSIS untuk periode selanjutnya..." seisi ruangan terdiam untuk menyimak, sama-sama merasa penasaran mengenai siapa yang akan dipilih sebagai Ketua OSIS dan Wakil Ketua OSIS untuk periode selanjutnya.

"Untuk Ketua OSIS periode selanjutnya adalah Ethan Altair, sedangkan untuk Wakil Ketua OSIS periode selanjutnya adalah Clarissa Rachelia," suara tepuk tangan memenuhi ruangan sesaat setelah pengumuman itu selesai dibacakan oleh ketua OSIS periode sebelumnya. Begitu mendengar kabar tersebut, Risa mengerjapkan matanya bingung, "Ini beneran Than??" bisik Risa ke arah Ethan, masih tidak percaya dirinya diangkat menjadi Wakil Ketua OSIS.

"Yaiyalah beneran, masa prank," balas Ethan.

"Selamat Ethaan, Risaa, semangat untuk periode selanjutnyaa," ucap teman teman yang duduk di sebelah Risa dan Ethan, Risa hanya membalas dengan ucapan terima kasih sambil masih memasang wajah bingung, lain halnya dengan Ethan yang sudah memasang senyum terbaiknya sambil mengucapkan terima kasih.

"Tetep diem disini setelah rapat selesai, ada yang mau gue omongin," ucap Ethan, tidak menghiraukan wajah Risa yang masih berusaha menerima kenyataan bahwa dirinya baru saja diangkat menjadi Wakil Ketua OSIS SMA Arwana.

Selesai rapat, semua orang di ruangan pergi meninggalkan ruang OSIS, menyisakan Risa dan Ethan di ruangan itu.

"Risa," panggil Ethan dengan wajah sok berwibawa, Risa yang sudah hafal kelakukan Ethan luar dalam hanya mendengus, "Apa?"

"Sebagai Ketus OSIS periode ini, gue bakal kasih lo tugas pertama untuk pasang pengumuman soal pendaftaran pengurus OSIS yang baru, nanti kalo udah terkumpul yang daftar siapa aja, kita bakal wawancara bareng-bareng," katanya. Risa menghela nafas, dimulai sudah penderitaannya menjadi budak Ethan selama di OSIS. Posisi boleh aja Waketos, tapi dibalik jabatan itu, pasti Ethan tidak segan-segan untuk menjadikan Risa budaknya, Risa paham sekali hal itu berhubung Ethan adalah salah satu teman dekatnya sejak SMP.

"Kenapa? Lo keberatan?" tanya Ethan memutuskan lamunan Risa.

Risa mendengus, "Siap Ketua," jawabnya sambil memutar bola mata.

"Oke kalo gitu, gue percayain sama lo, semangat kerjanya," ucap Ethan sambil memasang wajah sok manis lalu pergi begitu saja meninggalkan Risa yang masih menahan diri untuk tidak mengumpat dan menyumpahi wajah Ethan.


Given-TakenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang