#7 Remember

11 1 0
                                    

"Ris jangan lupa pasang pengumuman pengurus inti di mading sekolah ya," ucap Ethan besok paginya ketika Risa bertemu dengannya di sekolah. Risa mendengus, "Cerita lo kemarin belum selesai ya! lo main ninggalin gue begitu aja!!"

"Apanya yang belum selesai? udah gue ceritain semua ke lo kok,"

"Lo belum jawab pertanyaan gue kemarin!"

"Pertanyaan yang mana?" tanya Ethan membuat Risa berusaha mengingat kembali apa yang mau dia tanyakan ke Ethan kemarin. Sialnya, dia malah ngga ingat sama sekali dengan apa yang ingin ia tanyakan.

"Duh lupa kan gue! pokoknya kemarin gue mau nanya sesuatu terus lo langsung pergi gitu aja!!"

"Kalo lo ngga inget berarti pertanyaannya ngga penting," ucap Ethan sambil mengibaskan tangannya. "Yaudah gue percayain ke lo ya Ris untuk pengumumannya jangan sampe lupa ditempel, gue balik ke kelas dulu yaa," Ethan lalu pergi begitu saja meninggalkan Risa yang sekarang jadi kesal sama dirinya sendiri karena bisa-bisanya lupa apa yang mau ditanyain ke Ethan kemarin.

"Pagii Risaaa," sapa Alea tidak lama setelah Ethan pergi meninggalkannya. "Eh pagii Al, lo baru nyampe?"

"Nggaaa, udah dari tadi sebenernya. Tadi gue mau nyapa lo tapi kayaknya lo masih sibuk ngobrol sama pacar lo," ucap Alea sambil mengedipkan matanya, sengaja ingin menggoda Risa.

"Ethan bukan pacar gue!" bantah Risa.

"Masa sihh??" goda Alea lagi.

"Kemarin lo ngeledekin gue sama Steven, sekarang sama Ethan, sekalian aja semua cowok yang ngobrol sama gue lo ledekin jadi pacar gue," sungut Risa. Alea hanya terbahak, "Bercandaa ih Risa baperan banget siih," Risa hanya mendengus ketika tiba-tiba ia teringat dengan percakapannya dengan Ethan kemarin.

"Eh ngomong-ngomong soal Ethan... lo ngga ngerasa kenal sama dia gitu?"

"Hah?"

"Hmm ngga ya berarti," ucap Risa namun lebih seperti gumaman.

"Lo ngomong apa barusan?" tanya Alea penasaran. Tapi pertanyaan Alea justru hanya dijawab dengan tangannya yang ditarik oleh Risa menuju ke kelas sebelah, lebih tepatnya kelasnya Ethan.

"ETHANNNN" panggil Risa di depan kelas. Suara Risa yang keras cukup untuk membuat sebagian besar siswa di kelas itu menoleh ke arah Risa dan Alea, membuat Alea meringis malu. Ethan menghampiri mereka tidak lama kemudian.

"Harus banget manggil gue pake teriak teriak di depan kelas?" tanya Ethan sarkas, namun pertanyaan Ethan hanya diabaikan oleh Risa. Cewek itu menoleh ke arah Alea lalu menunjuk Ethan dengan dagunya.

"Nah coba liat baik baik sekarang. Lo ngerasa pernah kenal Ethan ngga?" pertanyaan Risa membuat Ethan buru-buru menoleh ke arah Risa dengan panik, matanya melotot seperti mengirimkan isyarat 'NGGA GINI JUGA ANJENGG CARANYAAA'

"Hmm setelah dilihat lihat kayaknya lo familiar sih," kata Alea pada Ethan. Ethan mengalihkan tatapan mautnya dari Risa lalu beralih menatap Alea sambil tersenyum malu-malu, membuat Risa harus menahan diri untuk tidak berlagak mau muntah di depan sahabatnya dari SMP itu.

"Gue Ethan Altair.... mungkin lo udah ngga inget sih, tapi gue dulu..."

"Oiyaa Altairrr gue ingett," ucapan Alea membuat mata Ethan berbinar, "Lo inget gue??"

"Inget lahh, kita satu bimbel kann??" tanya Alea memastikan, Ethan tertawa, "Iyaa benerr,"

"Astagaa pantesan gue kemarin waktu ngelihat lo ngerasa familiar, tapi gue pikir cuma perasaan gue aja, ternyata itu beneran lo. Gue takut salah orang soalnya waktu bimbel lo dipanggil Altair kan?" ucap Alea.

"Hah serius dia dipanggil Altair??" tanya Risa tiba-tiba nimbrung.

"Iyaa soalnya dulu ada 2 orang yang namanya Ethan di kelas bimbel kita," jawab Alea.

"Ohh"

"Kalian saling kenal dari SMP?" tanya Alea sambil menunjuk Ethan dan Risa bergantian.

"Iyaa," jawab Ethan. Alea hanya manggut manggut mendengar jawaban Ethan.

"Nah karena sekarang lo udah inget Ethan atau si Altair Altair ini, lo inget ngga Al dulu dia... AWWW" ucapan Risa terpotong karena Ethan yang menginjak kakinya lalu buru-buru berkata, "Eh sorry Ris, ngga sengaja, btw gue baru inget sesuatu soal pengumuman OSIS nanti, kita bahas bentar di ruang OSIS bisa?"

Risa memandang Ethan sebal, tapi sebelum dia ngomel Ethan justru sudah menariknya menuju ruang OSIS, sambil setengah berteriak ke Alea, "Sorry All, dilanjut nanti yaa, gue baru inget ada urusan mendadak sama Risaa," ucapnya yang hanya dibalas Alea dengan anggukan bingung.

"Ngaku lo tadi mau bilang apa ke Alea?!?!" tanya Ethan kesal ketika ia dan Risa sudah sampai di ruang OSIS.

"Mau nanya dia inget atau ngga kalo dia dulu pernah nolak lo hehe," ucap Risa sambil memasang wajah tanpa dosa. Ethan mendengus, "Yang bener aja!! baru juga dia inget sama gue masa harus banget langsung dibikin ilfeel??"

 "Ya gue nanya mana tau lo sekarang punya kesempatan gitu loh Than, lo kan udah jauh lebih glow up nih daripada jaman SMP dulu, mana tau dia sekarang mikirnya 'nih si Altair sekarang boleh juga nih' gitu kan lumayan lohh,"

"Ya ngga sekarang juga nanyanya??"

"Iya sih gue salah, sori deh, tapi lo ga perlu nginjek kaki gue sekuat tenaga juga kali!!" omel Risa.

"Lo sih nyebelin,"

"Gue ngebantu lo tau! Buktinya dia sekarang jadi inget lo kann?"

"Iya deh, makasih untuk itu. Tapi kedepannya ngga usah ikut campur, biar gue aja yang pedekatein dia, lo ngga usah manas manasin,"

"Ohh langsung mau pdkt nihh?" ledek Risa.

"Gue deket sama Steven asal lo tau,"

"Lah terus apa hubungannya sama gue?"

"Kalo lo ngomong macam-macam sama Alea, gue bakal nyebarin rumor ke Steven kalo lo suka sama dia,"

"Dihh apaan bangett, tinggal gue bilang aja ke Steven kalo omongan lo semuanya bohong!"

"Menurut lo Steven bakal lebih percaya gue yang temen deketnya atau lo yang sering banget ngajak dia tengkar?"

"Gue cuma tengkar sama dia 2 kali ya!! itupun waktu kita belum kenal kenal banget, sekarang kan udah baikan,"

"Ngga akan ngubah fakta lo sering adu mulut sama dia,"

"Justru karena gue sering adu mulut sama dia itu berarti dia ngga bakal percaya kalo lo bilang gue suka sama dia," 

"Bisa aja lo sengaja adu mulut sama dia untuk caper,"

"Ethan!! Lo nyebelin banget tau ngga?!?!" ucap Risa sudah mulai kesal.

"Biarin, lo kalo ngga diancam isengnya di luar nalar soalnya,"

Risa mendengus, "Iya deh terserah lo, gue mau balik ke kelas, bentar lagi bel,"

Ethan buru-buru menarik tangan Risa sebelum cewek itu pergi meninggalkan ruang OSIS, "Janji dulu ke gue lo ngga bakal bilang aneh aneh ke Alea,"

"Iya iyaa bawell, tapi awas aja kalo lo juga nyebarin rumor ngga jelas, gue bakal langsung bilang ke Alea kalo cowok yang dulu dia tolak ini masih bucin tolol sama dia!" 

"Oke deal," ucap Ethan lalu pergi meninggalkan ruangan OSIS duluan, diikuti Risa yang masih mencibir ke arahnya kesal.

Given-TakenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang