✍🏼Jangan lupa FOLLOW sebelum membaca!
❗Warning 21++ ❗(Bacaan Dewasa)❗Ide dan cerita murni hasil karya sendiri.
❗DILARANG: ❗
- Translate cerita saya ke bahasa atau dialek lainnya.
- Menceritakan kembali cerita saya ke platform lain (misalnya: Nove...
Sinopsis: Kamu mengalami amnesia dan Dante tinggal bersamamu. Segala sesuatu tampaknya baik-baik saja.
Warning Content: 21+, MDNI, Pregnant kink
Word Count: 2.000+
Author's Note: Karakter kali ini murni buatanku sendiri. Jadi untuk visual Dante, silahkanbayangkanmasing2. Intinya tipe kalian ajaah <3
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Klik'.
Suara sabuk pengaman milikmu yang dipasangkan oleh Dante kini telah terpasang, ia hendak mengajakmu berkeliling di area sekitar kabin tempat tinggal kalian. Suamimu yang usianya terpaut kurang dari sepuluh tahun itu lantas mulai menjalankan kendaraan roda empat menuju jalanan beraspal. Pemandangan pohon-pohon raksasa menjulang tinggi menjadi pendamping pada sisi kiri dan kanan jalan. Semuanya terlihat hijau dan teduh bagi kedua matamu, hingga kamu tersenyum tanpa sadar.
"Kau suka dengan pemandangan disini?"
"Indah sekali disini.. Aku selalu menyukai tempat yang teduh dan jauh dari keramaian aktivitas orang-orang," balasmu sambil menoleh pada Dante yang kini tengah memegang kemudi. Entah pengaruh hormon kehamilanmu atau faktor lainnya, namun kamu mendapati penampilan Dante begitu menarik hari ini. Ujung rambutnya yang setengah ikal tampak berkibar ringan diterpa angin yang menyelinap masuk dari celah jendela, senyum lesung pipit khas miliknya, ditambah kedua irisnya berwarna biru laut yang turut menyipit saat ia tersenyum.
Sungguh perpaduan yang sempurna. Rasanya tidak sulit bagimu untuk mencintainya lagi.
"Kenapa terus melihatku seperti itu, (Y/N)?)" Dante bertanya dan seketika lamunanmu buyar.
"Ah," kedua belah pipimu sedikit memanas. "Tidak.. Jadi, apakah kita dulu sering kemari?" kamu berusaha mengalihkan pembicaraan dan ia menangkap umpanmu.
"Ya, kau mengatakan selalu menyukai tempat yang penuh pepohonan, makanya aku membawamu kemari.. Selain itu, ini bagus untuk pemulihan kondisi dan traumamu, (Y/N).."
"Jadi, sudah berapa lama kita tinggal disini?"
Dante bergumam dan tampak membagi fokusnya sejenak sambil menatap jalanan. "Baru beberapa hari, aku memutuskan membawamu kemari 2 hari setelah kau tak sadarkan diri.."
Kamu pun mengangguk dan lalu kembali memandang pemandangan luar dari jendela mobil, jalanan yang membentang panjang, dan bahkan sejauh ini kamu belum melihat mobil lain yang bergerak searah dengan kalian. Tampaknya kalian benar-benar menetap di kabin tengah hutan.
"Tapi rasanya menyebalkan sekali aku tak bisa mengingat satupun momen bersamamu, Dante," balasmu sambil menghela napas dan Dante melirikmu sambil terkekeh.
