" Aku akan pindah "
Kata-kata itu sukses membuat Takemichi serasa disambar petir.
Ia sampai tidak bisa membalas ucapan Mikey.Kedua tangannya meremas ujung bajunya, ia tidak tau harus berekspresi bagaimana dihadapan Mikey sekarang.
" Lalu bagaimana dengan sekolahmu? "
Bibirnya serasa kelu. Ia berharap Mikey sedang bercanda saat ini.
" Aku akan keluar dan pindah ke tempat kakakku, ayahku sudah tidak sanggup untuk mengasuhku katanya"
Mikey merunduk kecil.
Sejujurnya ia tidak mau pergi, apalagi ia sudah punya perasaan pada si pirang dihadapannya." Kapan?? "
Hari itu Takemichi tidak fokus belajar, bahkan penjelasan gurunya pun tidak masuk diotak.
Ia terus memikirkan Mikey.Anak itu sudah tidak masuk sudah dua hari. Kabar kepindahannya sudah menyebar di seluruh kelas, anak itu bahkan tidak pamitan.
Sampai sekolah usai pun Takemichi kehilangan fokusnya.
Sejujurnya ia tidak bisa terima kepergian Mikey.
Ia tidak mau Mikey meninggalkannya.Bahkan Takemichi tidak mau datang hari ini kerumah Mikey untuk sekedar berpamitan.
Langkah kakinya malah membawanya gontai sampai ke jembatan tempat ia bisa nongkrong berdua dengan Mikey.Ia terus saja merunduk dan merenung kalau saja suara seseorang yang familiar memecah pikirannya sekarang.
" Sesedih itukah kau akan ku tinggal? "
Takemichi melihat Mikey sudah ada dipinggiran jembatan seperti tengah menunggunya.
Pemuda itu memberikan senyuman lebar yang terlihat tampan.
" Kau sengaja ya tidak mau berpamitan denganku? "
Mikey menebak. Ia memberikan gestur tangan agar Takemichi mau menghampirinya.
Takemichi langsung saja mendekat.
" Kenapa kau masih disini? "
Takemichi dan mikey sudah berhadapan.
Ia mengerutkan kening tidak mengerti.
Harusnya Mikey sudah pergi dengan kedua orangtuanya. Tapi ia malah masih berada disini." Aku tidak bisa pergi.. tidak sampai aku melihatmu, jadi aku kabur "
Pemuda itu berucap santai, memandangi pemandangan sungai dibawah mereka.
Mata biru itu meyendu, ia menangis karena tidak sanggup menahan perasaannya, apalagi begitu mendengar ucapan Mikey.
Mikey menyeka air mata pada pipinya.
" Cengeng heh..? "
Ia mengejeknya, tapi Takemichi terlalu tidak peduli.
Karena tidak kunjung berhenti menangis, Mikey berinisiatif mengecup bibir bergetar itu, membuat si empunya terkejut.
" Ne ne Takemitchy, kau menyukaiku bukan? "
Takemichi tidak menanggapinya, hanya memeluk orang dihadapannya dengan erat.
Kalau jujur ia memang sudah menyukai Mikey, sejak pernyataan Mikey ia memang terus memikirkannya, memikirkan perasaannya yang sama.
Beberapa saat sampai kedua pemuda itu hanya terdiam memandangi pemandangan.
Kedua tangan itu saling menggenggam.Mikey dengan pikirannya, begitu pula dengan Takemichi.
Mikey lah yang pertama memecah keheningan.
" Hey.. bagaimana kalau pergi lebih jauh denganku? Hanya kau dan aku, tidak ada yang bisa memisahkan kita"
Takemichi tersenyum, rasanya seperti ada kelegaan begitu Mikey mengucapkan hal tersebut.
" Kemanapun.. aku akan mengikutimu "
Kasus dua siswa yang menghilang sudah menjadi trending disekolah.
Sudah hampir dua pekan Mikey dan Takemichi dinyatakan menghilang.Kedua pihak keluarga sudah menghubungi kepolisian untuk mencari keduanya.
Tidak ada yang tau dimana mereka berdua.
Sampai suatu hari ada warga setempat yang menemukan dua jasad remaja tanpa tau siapa mengapung dipinggiran sungai. Jasad yang saling berpegangan tangan dan salah satunya mengenakan seragam sekolah.
tbc
Author: gomenne gomen! 🙏🏻
Sampai disini dulu story gaje satu ini karena saya mau fokus garap Voyage lagiiii✌🏻Kecewa dengan endingnya? Maapkeun🙏🏻🙏🏻🙏🏻😩
KAMU SEDANG MEMBACA
Together || MaiTake
FanficTakemichi siswa yang dibully dan Mikey siswa berandalan. Mereka bertemu dalam satu kelas dan keduanya menjadi dekat. Mikey x Takemichi? MaiTake yes? School-AU, friendship, dan lainnya ditambahkan selama cerita berlangsung. Berharap good ending? Kube...