Ékstra - Side Story 1

6K 355 5
                                    

Halo, semuanya. Saya kembali lagi dan akan mempublish cerita Ékstra - Side Story yang sudah rampung dan sebelumnya ada di web trakteer.id

Selamat membaca.

.
.
.
.
.

"Selamat tinggal Farel."

Entah sudah berapa kalinya setiap membaca satu kalimat tersebut, mungkin bisa lebih dari puluhan? Atau bahkan ratusan?  Nyatanya seberapapun banyaknya kalimat itu telah dibaca, tetap saja tidak menghentikan butiran-butir air jatuh dari sepasang mata hitam indah seorang pria berusia sekitar seperempat abad tersebut.

Pria itu dengan pelan menyeka air matanya yang tidak henti-hentinya berjatuhan. Beberapa orang yang berada di dalam bus biru kota yang sama dengan pria itu menatapnya dengan keheranan, pasalnya mereka hampir tidak pernah melihat seorang pria dewasa menangis di tempat umum. Pria itu yang merasakan tatapan banyak orang kepadanya segera memiringkan tubuhnya dan menatap jalanan ibu kota yang mulai padat oleh kendaraan tidak henti-hentinya.

Beberapa saat setelah air matanya mulai mengering karena habis. Pria itu kembali menghidupkan ponsel miliknya yang mati. Dia menggerakan jari jempol kanannya ke bagian tengah bawah, di sana tertera sebuah kolom komentar.

<Lah, thor kok gini sih endingnya?>

<Author, jangan bikin kita bingung gini dong. Mana endingnya ngegantung gitu. MC dan ML jadinya gimana? Apa mereka benar selamat?>

<Akan gue teror si author karena sudah bikin gue mewek dan kasih ending kayak gini!!!>

<Min, kasih epilog dong! Masa kita digantung gini. Kita bukan jemuran min.>

<Info ngantemi author!!>

<Selesai sih selesai, Tapi gak gini juga lah thor!>

Pria itu terus menerus melihat kolom komentar yang berisikan tentang makian kepada penulis dan tagihan akhir cerita yang lebih baik. Dan beberapa diantaranya masih ada yang berusaha untuk menerima semuanya. Kolom komentar itu sudah terisi lebih dari ratusan komentar di dalamnya. Dia akhirnya berhenti untuk membaca komentar lebih lanjut. 

Sama seperti pembaca lain, dia juga ingin tahu bagaimana ending sebenarnya dan  kelanjutan dari kisah itu. Dia harap akan ada epilog yang akan menyusul.

Dia menghela nafas dengan pelan.

Ding

Erik [ Far, malam ini kamu ada acara tidak?]

Sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya. Dia keluar dari aplikasi berwarna jingga lalu beralih kepada aplikasi berwarna hijau dan membalas pesan.

[ Tidak ada. ]

Tidak menunggu lama, pesan lain kembali masuk.

Erik [ Bagus, deh, kalau gitu, kamu mau datang ga ke kafe xxx malam ini? Nanti malam tidak hanya ada aku, namun ada teman-teman dekat kita dari SMA dan Universitas. Kita mau rayain atas pencapaian kamu. Bagaimana menurutmu?]

Pria itu sempat terhenti saat melihat pesan itu. Dia menimbang untuk beberapa saat. Lalu menarik kesimpulan tidak masalah baginya untuk sesekali menghabiskan waktu di luar bersama dengan teman-temannya. Sudah lama sejak mereka lulus, mereka jarang bertemu karena kesibukan masing-masing yang mencari pekerjaan atau melanjutkan studi ke jenjang selanjutnya.

[BL] ÉkstraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang