📌Wed., August 9, 2023.
.
Tap!
Rei menepuk lelaki yang sedari tadi diikuti mereka. "Park Jeongwoo?"
"Huh?"
Jeongwoo ikut terkejut ketika bahunya ditepuk. "Apa? Kenapa?"
Rei sedikit bingung. Benarkah Jeongwoo yang selama ini mereka cari? "Tapi.."
"Tapi apa? Sshh.. sorry banget gue kebelet pipis."
Rei menepuk dahinya. Pantas saja Jeongwoo berjalan cepat. "Salah tangkap." Lirihnya.
"Yuri?"
Tidak ada sautan. "Yuri? Kau dimana?"
Kemana Yuri? Bukankah tadi ia berada di belakang Rei?
"Nah, udah. Kenapa? Pestanya udah selesai?" Jeongwoo baru saja keluar dari toilet.
"Ah, tidak. Tadi aku pergi bersama Yuri untuk mengikutimu. Namun, aku tidak tahu sekarang ia dimana." Jujur Rei.
Mata Jeongwoo membulat. Ada rasa khawatir dihatinya. "Kita cari Yuri."
.
"Sepatu sialan." Umpat Haruto.
Kakinya terkilir ketika berjalan cepat mengikuti Rei dan pria yang diincar mereka -Jeongwoo-
"Hmph!"
Ketika sedang asik memijat kaki, seseorang membekapnya dari belakang. Tentu saja Haruto panik. Apalagi dikeadaan kakinya yang terkulai.
Pemuda manis itu terseret ke salah satu kamar. Tubuhnya dibanting kuat ke atas kasur. Rasa paniknya menjadi-jadi ketika orang itu menaiki tubuhnya.
"Lo inget gue, manis?" Suara pria itu teredam oleh topeng yang ia kenakan.
"Lepas!"
"Lo pikir gue bakal lepasin lo? Ternyata lo gak berubah ya? Mau menghabiskan malam panas lagi gak? Kayak dulu." Pria itu semakin menekan kedua tangan dan kakinya.
Tidak. Haruto tidak boleh lemah. "Minimal buka topeng lo, pengecut."
"Hahahahhah! Gue bakal nurut, kalau lo mau ngangkang sama gue lagi." Bisik pria itu.
Baiklah, jika ini yang dia mau. Maka Haruto akan mengikuti alurnya. "Kita liat seberapa besar punya lo. Yakin lo bisa muasin gue?"
Marah. Pria itu merasa diremehkan. Ia pun melepaskan tangannya dari tangan Haruto. Berusaha membuka celananya.
Tentu saja kesempatan ini tidak akan dilewatkan Haruto. Ia menendang milik pria itu menggunakan lututnya. Hingga pria itu berlutut kesakitan.
Haruto tersenyum miring. "Lo pikir gue bakal jatuh ke lubang yang sama?" Ujar Haruto menggunakan suara beratnya.
Tangannya menarik paksa topeng pria itu. Betapa terkejutnya ia ketika melihat siapa yang ada dibalik topeng.
"Kak Yedam?" Lirihnya bingung.
Yedam tertawa sumbang sambil menahan rasa sakitnya. "Sekarang gue paham kenapa lo gak takut sama gue sejak ketemu di markas. Ternyata lo kakaknya."
"BANGSAT!"
Entah dapat kekuatan darimana, Haruto yang sudah tersulut emosi langsung menyerang pria itu.
BRAK!
Beberapa orang mendobrak pintu kamar mereka. "Yuri!" Teriak Rei.
"Yedam?" Jeongwoo bingung melihat teman satu tongkrongannya kesakitan.
Jeongwoo semakin terkejut ketika melihat Yedam ditahan oleh beberapa orang yang tak ia kenal. Ada apa ini?
"Tersangka telah ditahan. Kami akan segera mengurusnya lebih lanjut. Terimakasih atas kerjasamanya, Tuan Watanabe."
Yedam dibawa pergi secara diam-diam agar tidak membuat keributan. Hingga tersisa Rei, Jeongwoo, dan Haruto di kamar itu.
"Tuan?" Jeongwoo menatap Haruto penuh tanya.
"Jeong.. dengerin dulu."
Haruto mendekatinya. "Iya, aku laki-laki. Aku bukan gadis yang ada dipikiran kamu selama ini. Maaf.."
Jeongwoo masih menatapnya tidak percaya. Kemudian ia melirik Rei. "Lo tau?"
Gadis kecil itu mengangguk. "Aku baru tau kemarin."
"Jadi cuma gue yang gak tau?" Nada suaranya menjadi marah.
"Ngga gitu.."
"Junghwan tau?" Tidak. Ia tidak mau mendengarkan penjelasan dari Haruto lagi. Ia hanya ingin tahu, siapa saja yang mengetahui hal ini.
"Iya.. dari awal." Tidak ada yang perlu ditutupi lagi.
"Sepertinya kalian butuh waktu, aku permisi." Rei menutup pintu kamar mereka.
Haruto mencoba memegang tangan pemuda tan itu. "Jeong.."
Namun, Jeongwoo menepisnya. Jeongwoo menatapnya penuh rasa jijik dan kebencian. "Lo penipu."
Tidak meyerah, si manis mencoba untuk memegangnya kembali. Namun, sia-sia. Jeongwoo kali ini mendorongnya hingga mundur beberapa langkah.
"Jadi ini alasan lo jauhin gue? Karena lo tau gue benci cowok lemah kayak kalian? Baguslah, lo sadar diri. Mulai sekarang jangan pernah dekat-dekat gue lagi."
Hati Haruto berdenyut sakit. Matanya mulai berkaca-kaca. "Jeongwoo.."
"GA USAH SEBUT NAMA GUE DARI MULUT KOTOR LO!" Amuknya.
Mata Jeongwoo penuh amarah. "Manusia kayak lo pantes mati!"
Blam!
Haruto terduduk. Ia tidak menahan tangisnya lagi. Perasaannya telah hancur berkeping-keping.
"Maaf.. Jangan benci aku.."
"Jeongwoo maaf.."
.
Tubikontinyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gay >> Jeongharu
Fanfiction"Gue bukan gay!" Jeongwoo. "Pfft." Haruto. Jeongwoo semakin yakin dengan orientasi seksualnya, ketika sekolah mereka kedatangan murid baru. Seorang gadis yang sangat cantik. BxB Jeongharu 📌Sat., June 10, 2023. #1 yoshihoon; Tue., July 4, 2023. #1 k...