18

6.9K 382 14
                                    

📌Fri., August 11, 2023.









.








Pagi ini, Jeongwoo berangkat ke sekolah lebih awal. Ia mendapat kabar bahwa Yuri akan masuk kembali.

Dari luar, kelasnya terdengar ramai. Bibirnya tersenyum, itu pasti Yuri.

Ketika kakinya melangkah memasuki kelas, matanya menangkap seseorang yang tengah dikerumuni temannya.

"Yuri, lo pasti kaget banget ya?"

"Ga apa-apa, sekarang ada kita. Kita bakal lindungin lo."

Yuri memberikan senyum terbaiknya. "Gue ngga apa-apa. Udah baikan juga. Lagian pelakunya udah ketangkap."

Minji memeluknya dari samping. "Kalau ada apa-apa, kasih tau."

Yuri menampilkan pose berpikir. "Kalau minta makeup lagi sama lo, boleh gak?"

"Boleh banget!" Mereka berdua tertawa.

Jeongwoo tersenyum melihat Yuri bahagia. Tak lama ia mendekatinya.

"Selamat datang, Yuri."

Yuri tersenyum lebar. "Jeongwoo!"

Kelasnya kembali dipenuhi sorak sorai. Beberapa temannya melempar gulungan kertas pada Jeongwoo.

"Cieee yang ceweknya udah balik." Teriak Beomgyu.

"Ciee jomblo." Balas Jeongwoo sembari memeletkan lidahnya. Yuri tertawa kecil dibuatnya.

"Loh, loh, Jeongwoo. Kok langsung duduk? Ngga pelukan kayak biasa?" Eunchae memandangnya heran. Pasalnya, ia selalu menjadi korban kemesraan mereka.

Jeongwoo dan Yuri saling pandang. Kemudian mereka meledakkan tawa bersama.









.







Flashback on

Dua minggu telah berlalu. Sejak kejadian penangkapan Yedam, Jeongwoo masih belum menemukan keberadaan kekasihnya. Ah, apakah masih pantas disebut kekasihnya?

"Cepat Jeong!"

Junghwan menarik tubuhnya yang tidak mau bergerak. Bukannya tidak mau, ia hanya sedang tidak bersemangat.

"Ngapain sih gue ikut? Gak penting banget cuma nganter Kak Junkyu ke bandara. Lo doang yang pergi juga bisa." Omelnya namun tetap mengikuti langkah Junghwan.

"Ck. Ikut aja kenapa." Junghwan bersikeras. Sedangkan Junkyu hanya menggelengkan kepalanya.

Jeongwoo melepaskan tangan Junghwan dari kerah bajunya. "Gue tunggu disini aja."

"Ya, ya, ya. Terserah lo deh." Akhirnya Junghwan meninggalkannya dan menyusul Junkyu.

Jeongwoo menatap sekitar bandara tanpa minat. Lebih baik ia mencari tempat duduk.

Pemuda tampan itu celingukan mencari kursi yang kosong. Sepertinya tidak ada. Semua sudah penuh.

"Are you lost, baby boy?"

Tubuh Jeongwoo tersentak ketika mendengar suara berat yang masuk ke indra pendengarnya. Ia menoleh ke kanan dan terkejut ketika mendapati wajah seseorang yang berjarak dekat. Jika diukur, kurang lebih lima sentimeter dari wajah Jeongwoo.

"Haruto?" Lirih si pemuda berkulit tan.

Sontak saja Jeongwoo menerjang Haruto ke dalam pelukannya. "Kangen. Kangen banget.."

"Lepasin. Nanti tubuh lo kotor." Bisik Haruto.

Jeongwoo menggeleng. "Nggak. Lo ngga kotor. Maafin gue.. maaf gue udah kasar sama lo. Gue cinta sama lo, Haruto."

"Katanya bukan gay." Ternyata Junghwan dan Junkyu membuntutinya dari belakang. Rupanya ini adalah skenario Junghwan dan Junkyu agar sepasang kekasih itu bertemu kembali.

"Iya, gue gay."

Mata Haruto membulat ketika Jeongwoo mencium bibirnya. Hei, ini masih di tempat umum.

"Jeongwoo!!!"








.







Cklek.

"Yuri? Kakak datang."

Haruto mengendap masuk ke kamar sang adik. Diikuti seseorang dari belakangnya.

"Kak Haru!"

Ekspresi senang yang ditampilkan sang adik, membuat hati Haruto menghangat. Mereka berdua berpelukan seolah dunia hanya milik berdua. Mengabaikan seseorang yang ada di dekat mereka.

"Ekhm."

Haruto tersadar. Ia terkekeh melepaskan pelukan. "Jeongwoo kenalin, dia Yuri adek gue. Mulai besok dia yang sekolah lagi. Nah, Yuri, dia Jeongwoo–"

"Pacar Kak Haru!" Yuri memotong ucapan kakaknya.

Tak tahu saja, akibat ucapan sang adik, pipi keduanya memerah. "Halo Jeongwoo! Salam kenal yaa!"

"H-hai."

Yuri memekik gemas. "Jeongwoo lucu deh. Yakin posisi kalian ngga kebalik?"

"NAH! Itu dia dek. Kakak lebih cocok jadi seme-nya, iyakan?" Mendengar hal itu, Jeongwoo melototkan matanya.

"Nggak! Gue seme!"

Haruto menatap Jeongwoo dari atas hingga bawah. "Masih lebih macho gue."

Ya, memang benar. Pakaian Haruto serba hitam dengan jaket kulit yang semakin membuatnya terlihat maskulin. Oh, jangan lupakan rambutnya yang sudah dipotong rapih.

"Tapi lo cantik dimata gue." Blush. Pipi Haruto semakin memerah. Ia menjadi salah tingkah.

"Apa sih."

Yuri kembali tertawa. "Kalau begini, kakak memang lebih cocok jadi pihak bawah."

"Yuri!"

Flashback off









.








Brum! Brum!

Semua mata tertuju pada seorang pemuda yang baru saja turun dari motor sport-nya. Beberapa dari gadis maupun lelaki manis membicarakannya.

Pekikan terdengar ketika pemuda itu membuka helmnya. "Kyaaaa ganteng banget!"

"So Junghwan!" Teriak pemuda itu.

Junghwan yang baru saja akan memakan jajanannya menjadi terhenti. "Kak Junkyu?"

Bisik-bisik pun kembali terdengar. Apa hubungan pemuda itu dengan Junghwan? Pikir mereka.

"Ayo pacaran. Yes or yes?"

Jajanan Junghwan terlepas dari tangannya. Ia begitu terkejut. Selama ini Junkyu selalu menggantungnya tanpa status yang pasti.

"Lo serius, kak?"

"Pake nanya lagi. Pokoknya kita pacaran sekarang." Junkyu menarik tangan kekasih barunya.

"KAK! CIMOL GUE KETINGGALAN!"











.













Tubikontinyu/Tamat?

Tamat aja kali, ya.

Gay >> JeongharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang