MY CEO MY HUSBAND [MARKHYUCK] 🔞

2

Hai
Balik lagi
Semoga suka sama yg ini soal pertama kali bikin yg bxb

Happy reading

Jam menunjukkan pukul 05.45 Haechan menerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk dari sela jendela kamar milik Jeno. Haechan bangun perlahan dan melihat sekeliling.

"Yak! Dimana aku"

"Ekhem!" Haechan terkaget kan dengan suara Mark ya siapa yang tidak kaget mendengar suara Mark pagi pagi sekali.

"Sajangnim"

"Hm"

Mereka berdua hanya diam tidak lama Haechan ingin kekamar mandi dan setelah nya Mark menunggu di ranjang sambil memainkan ponselnya.

"Sudah?"

"Ah Sajangnim, sudah"

"Ya sudah ayo turun dan sarapan"

"T-tapi Saj-"

"Cepat atau saya tinggal"

"I-iya"

Dengan cepat Haechan mengikuti Mark turun dan sarapan bersama. Hanya dua orang, ada beberapa ahjuma yang kerja di rumah Mark.

"Tuan muda, sarapannya sudah selesai"

"Iya terima kasih"

"Tuan muda siapa itu kenapa manis sekali"

"Ah saya Haechan Sekertaris Sajangnim"

"Ah begitu kenapa kau lucu sekali" ucap ahjuma sambil mencubit pelan pipi Haechan.

"Ahjuma kau membuat Haechan tidak nyaman"

"Ah maaf Haechanie"

"Tidak apa ahjuma"

Setelah sarapan Mark dan Haechan segera pergi ke kantor ya walau Haechan memakai jas milik Mark. Sebenarnya itu terlihat sangat besar padahal bagi Mark itu adalah setelan jas mark paling kecil.

"S-sajangmin"

Mark tidak memberikan jawaban tapi hanya melihat sekilas ke arah Haechan hanya sekilah dan kembali kepada pandangan nya pada jalanan.

"Eumm.. bisa aku turun di depan perusahaan saja?"

"Kenapa?"

"Bukan apa tapi takut ada yang melihat dan menjadi pembicaraan publik Sajangnim"

"Tidak apa kalau pun ada yang menyebarkan itu biarkan saja kita juga Sekertaris dan atasan"

"T-tapi Sajangnim.."

"Tidak apa Haechan"

Sampai di depan perusahaan mereka berdua segera turun dan masuk kedalam. Seperti pagi pagi sebelum nya pagi ini Haechan mendapatkan sapaan dan pujian karena berjalan bersama. Mungkin pada lantai atas memang sering sekali hal ini tapi untuk lantai bawah khusus nya pagi ini, lebih heboh lebih seperti banyak kata "wah" yang diucapkan pada karyawan lain nya.