Nura melempar tubuh keno keatas kasur,
Keno terlihat kebingungan dan ketakutan, dia benar-benar tidak mengetahui apa yang akan dilakukan Nura saat ini.
"Ken."
"Lagi pake ngga?"
"n-ngga.."
"a-aku ngga pernah pake.."
"Yah." Ucap Nura malas dan kecewa.
"Gagal main kuda-kudaan."
Nura duduk disebelah keno,
"Ken, sini." Nura menepuk-nepuk pahanya untuk memberi isyarat agar keno duduk dipangkuannya.
Keno hanya menurut, dia duduk dipangkuan Nura,
Nura memeluk keno dari belakang, mengendus-endus dan menciumi bagian belakang leher keno.
"Kamu wangi."
"Jangan memberontak ya?"
"Lagian ngga bakal main kuda-kudaan. Cuma.. hal-hal dasar."
Keno hanya mengangguk. Dia setuju, padahal sebenarnya dia sendiri juga tidak mengetahui apa yang sedang dibicarakan oleh Nura, tepatnya tidak memahami sih.
Nura memasukan tangannya kedalam baju keno, meraba dan mengelus semua yang bisa dia elus.
Lalu giliran jarinya, jarinya berpindah memainkan nipple milik keno dengan perlahan.
"Emhh.." Nura membiarkan keno berdiri, mengubah posisinya. Keno tetap duduk dipangkuan Nura, namun tubuh mereka saling berhadapan. Keno duduk tepat diatas paha-bagian bawah Nura
Nura menciumi leher keno. Menggigitnya lalu menjilatnya, meninggalkan bekas sedikit keunguan.
"nngghh.."
Tiba-tiba Nura merasakan ada sesuatu yang kecil namun keras di pahanya.
"Duh Ken."
"Kamu kok ngaceng.."
"M-maaf.!"
"Kenapa minta maaf? Ngga salah kok."
Nura mengarahkan tangannya ke kenjon. Setelah sampai, Nura mengelus kenjon yang masih terbungkus celana namun sudah menegang sempurna itu.
"A-ah.."
"g-ga bisa kak.."
"Masuk..masuk aja.."
Nura kemudian tersenyum mendengar perkataan keno. Dengan cepat, Nura menurunkan resleting dan kancing celana keno. Terlihat bayangan benda kecil yang sudah menegang sedari tadi,
Nura mulai mengelus kenjon yang masih terbungkus celana dalam itu dengan lembut menggunakan jarinya, entah mengapa itu terasa sedikit agresif untuk keno.
"ahhh.."
"Enak ngga Ken?"
"Mau yang lebih keras?"
Keno mengangguk, dia belum pernah melakukan hal seperti ini dengan siapapun sebelumnya, namun, first impression, dia suka dan menikmatinya.
Nura terkekeh senang. Tanpa ragu, Nura memijat kenjon dengan cukup kuat dan agresif, sentuhannya terasa sangat dipenuhi oleh nafsu. Namun tidak bisa disangkal, sentuhan Nura yang agresif sebenarnya sangat nikmat bagi keno.
"ahh..hk.."
"Ah..ahh.."
Nura memindahkan tangannya dari kenjon menuju paha keno. Lagi-lagi, tangan lembut dan hangat milik Nura, mengelus dan menyentuh keno. Nura mengelus paha keno dengan perlahan..namun sentuhannya terasa sangat nikmat.
"kak.."
"Hm."
"Mau peluk, dingin."
Nura mengeluarkan tangannya dari dalam celana keno, lalu dengan segera memeluk keno erat-erat.
Mengusap dan mengelus punggung keno. Keno bisa merasakan sentuhan yang tulus dan benar-benar lembut sekarang, tidak seperti tadi yang hanya dipenuhi nafsu. Nura mencium pipi keno,
"Tidur aja kalo capek."
Nura terdengar sangat peduli terhadap keno, tentu saja, itu sudah pasti. Nura mendengar suara menguap, padahal belum terlalu larut.. tapi keno sepertinya sudah benar-benar mengantuk.
"Tidur aja Ken."
Nura mengelus rambut keno, sentuhannya sangat nyaman dan nikmat. Membuat keno hampir benar-benar terlelap oleh sentuhan Nura.
Setelah beberapa puluh menit Nura terus mengelus rambut keno, dia akhirnya mendengar suara dengkuran halus yang menandakan keno sudah tertidur.
Nura mengecup pipi keno, lalu menggendong dan meletakan keno diatas kasur. Menutupi tubuhnya dengan selimut,
"Lucu banget kalo lagi bobo."
Nura mengecup pipi keno sekali lagi. Setelahnya, dia melangkah menuju ruang tamu dan meninggalkan kamar.
Nura duduk di sofa dan menyalakan tv,
"Hmm, boleh lah."
"Dah lama juga kan ngga nyebat."
Nura mengambil rokok dibawah meja, jadi sebenarnya, Nura dilarang merokok oleh mamanya, oleh sebab itu Nura menyembunyikan rokoknya dibawah meja. Walau sebenarnya, Nura tidak satu rumah dengan mamanya. Inget bab 2? Nah itu ceritanya mama Nura lagi berkunjung aja, kangen ke anaknya.
Nura sebenarnya lebih suka Vape dibanding rokok, entah apa yang membuatnya lebih memilih rokok sekarang.
Nura mengambil sebatang rokok dari bungkusnya, mengambil korek dan menyalakan rokok tersebut. Sepanjang malam, Nura hanya merokok dan menonton tv, sangat gabut bukan?
—22.00
Terlalu asyik menonton tv, membuat Nura lupa waktu. Namun Nura melihat jam, dan sekarang sudah pukul 10 malam, jadi Nura memutuskan untuk tidur.
—05.12
Keno terbangun mendengar suara alarm disampingnya, dan ternyata itu adalah jam milik Nura.
Namun saat keno mulai menggosok-gosok matanya dan melihat sekeliling, dia tidak melihat Nura,
Karena panik, keno keluar kamar dan menemukan Nura yang tertidur di sofa. Keno merasa bersalah, dia tidur di kamar Nura dengan nyaman, sedangkan Nura tidur di sofa. Yah padahal Nura sendiri yang ingin tidur di sofa, karena dia tidak mau mengganggu keno.
Keno menghampiri Nura dan duduk disampingnya.
"Kak.. bangun."
Nura membuka matanya perlahan, saat matanya terbuka sempurna, Nura melihat keno yang sedang menatapnya dengan senyuman khas bangun tidur.
Nura bangkit dan memeluk keno,
"Pagi Ken."
"Pagi juga kak."
Nura melepaskan pelukkannya dan mencium kening keno.
"Gimana? Tidurnya nyenyak?"
"Nyenyak. Banget malahan."
"Bagus dong."
"Kalo.. kakak?" Keno menatap wajah Nura dengan tatapan sayu dan khawatir, walaupun bukan salahnya, keno tetap merasa bersalah.
"Hm? Nyenyak kok."
"Maaf.. gara-gara aku.."
"Kakak jadi tidur di sofa." Keno menunduk,
Sedangkan Nura yang melihatnya hanya bisa tersenyum, meraih dagu keno dan mengangkatnya keatas.
"Ngga papa Ken."
"Bukan salah kamu kok, di sofa juga nyaman."
Keno tiba-tiba menangis.
*TBC*
waaaw nura anak durjana😊🙏🏼 kasih tau klo ada typo ygy🤭
-
-
-
- dadaaah 😽
KAMU SEDANG MEMBACA
[GXB] kakak osis? || END
Romance1718+ area. follow dulu sebelum baca, Nerima saran&kritikan makasi. cerita belum di revisi❌ - - Cerita tentang seorang alpha female sang 3 yang bertemu dengan seorang malesub, atau sebut aja boti. Highest rank🏅 Rank 13 in #masaremaja (17 november 2...