[GXB] kakak osis? || END

07 keno nangis

Happy reading.
-
-
-
-
-

"ehh, kenapa nangis?"

Keno menunduk untuk menyembunyikan tangisannya,

"Maaf.. gara gara aku kakak tidur di sofa."

"Maaf.."

Nura yang melihat itu pun hanya bisa tersenyum memaklumi keno, dia memeluk keno,

"Udah, cup cup cup.."

"Bukan salah ken kok," ucap Nura sembari mengelus punggung keno bertujuan untuk menenangkan,

"Aku sendiri yang mau tidur di sofa, jadi, Jangan ngerasa bersalah lagi ya?"

Keno masih menangis didalam pelukan Nura, namun setelah mendapatkan elusan punggung selama beberapa menit, akhirnya keno memilih untuk menenangkan diri dan mengusap air matanya.

"I..iya.."

"Nah bagus."

"Sekarang mandi dulu sana."

"ok--"

"Atau mau aku mandiin?" Nura menaik turunkan alisnya guna menggoda keno,

"N-ngga mau! Mau mandi sendiri aja!"

"Betulan nihh?"

"I-iya!"

"Yaudah," kecupan kecil mendarat di kening keno,

"Sana mandi."

Keno mengangguk, pergi meninggalkan Nura dan memasuki kamar mandi.

—06.10

Nura dan keno memilih untuk tidak masuk sekolah, ah.. tepatnya Nura. Dia menyarankan untuk tidak sekolah karena waktu yang terus berjalan yang pasti akan membuat mereka telat. Dasar, OSIS tapi kelakuannya..ah sudahlah.

"Emm."

"Kita mau kemana kak habis check out?"

"Aku anterin kamu pulang."

"Ngga mau, ntar mama pasti marah!"

"Gabakal Ken, aku udah ijin."

Keno melongo, "hah? Kapan?"

"Pas minjem hp kamu itu loh."

"Oh, itu kakak nge-wa mama aku?"

"Heem, dah yuk check out!"

Nura dan keno pun check out dan melanjutkan perjalanan menuju rumah calon suami, kata Nura.

Setelah sampai ternyata mama keno sudah pulang kerumahnya.(keno tdk serumah dgn mmnya) Nura dan keno pun masuk. Entahlah, Nura tidak bilang bahwa dirinya ingin pulang, malah mengekori keno yang masuk kedalam rumahnya.

"Ngga pulang kak?"

"Kalo ortu marah gimana?"

"Mereka sibuk, gabakal peduli, tenang ajaa."

"Uhm, oke."

Nura duduk di sofa yang berada di ruang tamu rumah keno, sedangkan keno berjalan menuju dapur, membawa beberapa bahan masak,

"Mau masak Ken?" Teriak Nura dari ruang tamu takut ucapannya tidak terdengar oleh keno,

"Iya!, Jangan teriak, kedengeran kok."

Tidak menjawab, Nura malah menghampiri keno,

"Bisa masak?"

"Bisalah!"