09| bersepong ria🔞

14.7K 144 1
                                    

Nura sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, namun persiapannya terhenti saat dia mulai merindukan sosok keno, memikirkannya saja sudah sangat senang, apalagi bertemu?

"ah, sialan."

"Kangen banget."

Nura pun bergegas menyalakan motornya dan siap pergi ke sekolah, melaju dengan kecepatan tinggi. Kenapa? Padahal Nura tidak telat? Ya tentu saja agar dirinya bisa cepat-cepat bertemu dengan keno.

Saat di sekolah, Nura memarkirkan motornya. Berjalan masuk.., tidak kearah kelasnya, melainkan kearah kelas keno,

Sesampainya di depan kelas keno, Nura melihat keno yang sedang membaca buku,

"Ken." Panggil Nura dengan nada yang sedikit keras, bertujuan agar keno mendengarnya. Karena, suasana kelas keno agak ramai dan berisik.

Keno menoleh kearah Nura, tersenyum, lalu bangkit dari duduknya. Berjalan kearah Nura..

"Iya kak?"

"Kangen."

"Yah..yaudah."

"Kan sekarang aku ada di depan kakak."

"Berduaan dulu yuk Ken, mumpung bel sekolah bunyi nya 15 menit an lagi."

"Eum boleh.."

Nura tersenyum, menarik keno menuju perpustakaan. Sepi, sunyi, dan tidak ada orang, hanya perpustakaan yang ada di benak Nura.

Saat di perpustakaan, Nura dan keno duduk disebuah meja yang tujuannya adalah agar orang bisa membaca buku di perpustakaan tanpa harus kembali ke kelas. Tapi, mereka malah menggunakannya untuk berduaan..hadeh, dasar.

"Sini Ken.." ucap Nura sembari menepuk-nepuk pahanya.

Keno mengangguk lalu duduk dipangkuan Nura, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Karena sebenarnya, dia juga menyukai situasi seperti ini.

"Ken.. kangen."

"Iyaa."

"Kangen Ken."

"Iya iya.."

"Kangen.." gumaman Nura yang sedang memeluk keno dari belakang dengan erat. Menyandarkan kepalanya ke punggung keno, keno hanya menjawab dan menanggapi semua pernyataan Nura yang terus saja mengatakan 'kangen'.

"Iya."

"Ken ngga kangen sama aku?" Dugg, keno terdiam. Entah mengapa.. dirinya bingung, tidak ada yang muncul di benaknya. Kata ya, ataupun tidak.

Ada apa? Apa akhirnya keno bisa membalas perasaan Nura? Entahlah. Dia sendiri juga bingung dengan perasaannya. Jika dia tidak menyukai Nura, seharusnya dia memberontak jika Nura ingin mencium atau menyentuhnya, bukan? Kepalanya terasa berputar, memikirkan jawaban yang akan dikeluarkan.

"Eum..yah." jawab keno.

"Yahh, bagus." Nura mengubah pelukannya menjadi berada di antara perut-dada keno, mengelus dan memeluknya dengan tulus.

Setelah cukup lama berpelukan, keno dan Nura memutuskan untuk bangkit dan pergi dari perpustakaan, tapi sebelum pergi..

"Cium dulu."

"Eh? Eum..oke.."

Nura menunduk, mencium bibir keno, pipi keno, dan yang terakhir adalah keningnya.

Bel pun berbunyi.

—istirahat

Keno dan Nura sedang berjalan menuju kantin, lalu mereka berdua dihampiri oleh Windy dan kinara.

"Nuraaa, ntar nongkrong yuk pulsek!" Ajak Kinara,

"haii. Kamu keno kan? Nura sering cerita-cerita tentang kamu ke aku-kinara, aku Windy, salken." Ucap Windy sembari mengulurkan tangannya yang tentu saja keno menerimanya. Sedangkan Nura dan kinara, sedang asyik berdebat. Nura yang menolak ajakan Kinara.. Kinara yang memaksa.. sungguh, benar-benar kacau.

[GXB] kakak osis? || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang