School Daze

693 33 0
                                    


Disclaimer :
fanfiction terjemahan

All caracters belong to Masashi Kishimoto

Cast :
Uzumaki Naruto
Haruno Sakura

Genre :
Romance

Rating : T

Author : Miss Soupy

Length : One Shot

Warning : Gaje , Typo, Dan Masih Banyak Lagi Yang Kurang, Happy Reading.






Sesosok tubuh berjalan ke halaman sekolah yang sekarang kosong, angin menerbangkan jubah nya.

Dia berhenti sejenak, mata beralih dari sisi ke sisi, dan menemukan halaman kosong, bergerak menuju gedung sekolah berlantai dua di depan nya.

"Kuso...terlambat lagi."

Melewati deretan jendela, dia berjalan menuju depan sekolah dengan berlari kecil, tapi kemudian tiba-tiba berhenti. Mata birunya melihat ke atas jendela yang terbuka di lantai dua, saat sebuah suara melayang ke arah nya.

"… legenda rubah berekor sembilan, Kyuubi. Ia dikenal sebagai iblis yang mengerikan dengan kekuatan tak terbendung. Ia menghancurkan semua yang ada di hadapannya, dan tidak menunjukkan belas kasihan pada siapa pun. Menurut legenda, seorang pemimpin besar bangkit untuk melindungi orang-orangnya, mengorbankan dirinya untuk menghentikan Kyuubi. Tidak diketahui apakah binatang itu dibunuh, karena ia tidak pernah terlihat lagi. Tapi ada yang mengatakan, ia tidak bisa dibunuh, malah disegel dan menunggu kesempatan untuk kembali."

Seringai menyebar di wajah sosok itu saat dia menekuk lututnya dan melompat ke atas.

"…Tentu saja, ini hanya sebuah cerita—NARUTO!"

"Hai Sakura-chan!" panggil anak laki-laki pirang dari ambang jendela tepat sebelum kepalan tangan menancap di pipinya.

Segera, ruang kelas yang sebelumnya sunyi berubah menjadi kekacauan saat Naruto jatuh ke tanah dengan lolongan kesakitan, beberapa siswa mulai mencibir, dan suara gedebuk terdengar saat siswi lain roboh sekali lagi.

"Iruka-sensei! Hinata pingsan lagi," panggil seorang siswa bertato segitiga merah, mencoba membantu seorang gadis berambut gelap yang pingsan  lagi.

Guru, yang sangat berharap dia bisa tenggelam begitu saja ke lantai dan selesai dengan omong kosong seperti itu, menyadari dia tidak bisa melakukan apa yang dia inginkan dan sebaliknya harus mengambil tindakan yang berbeda.

"Semuanya, harap tenang! Kiba, bisakah kalian membawa Hinata menemui Shizune? Terima kasih. Sakura, biarkan aku berurusan dengan Naruto. Naruto kemarilah."

Naruto, yang berhasil bangkit, telah menghadapi Sakura yang marah. Gadis berambut merah muda itu tidak terlalu tertarik dengan kedatangannya yang mengejutkan melalui jendela, dia berdiri di sampingnya dan merasa perlu untuk menunjukkan ke tidak senangannya melalui teguran fisik yang menyakitkan. Atas isyarat guru mereka, Sakura berhenti, tinjunya melingkari kerah anak laki-laki itu dan dengan enggan melepaskannya, membiarkan Natuto berjalan dengan susah payah ke depan kelas tempat Iruka berdiri.

"Naruto, kau terlambat lagi."

Tersenyum malu pada gurunya, si pirang mengakui, "Ya, maaf Iruka-sensei. Jam weker ku rusak, dan aku tidak mampu membeli yang baru."

NARUSAKU : ONE SHOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang