BAB 2: XI IPA 2

10 1 0
                                    

****

Kringg...

Bel istirahat pertama sudah berbunyi, artinya semua siswa bebas dari jam pelajaran sebentar lalu di lanjut dengan pelajaran lagi ketika sudah masuk. Ada berbagai kegiatan yang di lakukan para siswa ketika istirahat, ada yang pergi ke kantin, ada yang diam saja di kelas entah itu bermain game atau membaca buku untuk pelajaran selanjutnya, dan ada yang bermain bola di lapangan. Kebanyakan cowok sih..

Ketika istirahat begini kelas sudah tidak terkendali lagi, seperti kelas yang di huni oleh Vander dan kawan kawannya- kelas XI IPA 2. Kelas mereka sudah seperti kebun binatang, ada cewek cewek yang nobar drama Korea lalu teriak teriak kegirangan karena pemain laki lakinya ganteng, para cowok yang mojok mabar game dan misuh misuh ketika tim nya kalah, ada yang kejar kejaran seperti film India karena ingin menyontek, dan yang pasti, ada bendahara kelas yang nagih uang kas teriak teriak seperti rentenir, gimana ga teriak? Uang kas nunggak-nunggak kayak mau buat gunung aja!

Vander dan kawan kawannya tidak pergi ke kantin hari ini. Katanya Vander lagi mager, jadi teman temannya ngikut aja deh. Mereka 'sibuk' dengan kegiatan masing masing, seperti bermain game, godain cewek, atau bicarain orang sebelah. Jangan salah! Gini gini mereka ngalah ngalahin emak emak komplek kalo udah cerita. Emang agak lain teman teman Vander itu, sedangkan Vander masih normal dan melakukan kegiatan seperti manusia pada umumnya, membaca buku contohnya.

Seorang gadis berjalan ke arah Nathan dan Malvin yang sedang fokus bermain game di bangkunya.

"Goblok! Mundur Vin!"

"Darah gue tipis bangsat!"

"Vin awas ada musuh!"

"Than! Bantuin gue anjir!"

Brakk!

"Eh monyet!" Latah Malvin.

Suara gebrakan meja keras membuat Nathan dan Malvin terkejut. Mereka berdua mendongak untuk melihat pelaku penggebrakan meja dan mendapati Aura, Bendahara kelas mereka, yang sedang menatap tajam keduanya dengan tangan membawa pulpen dan buku kas yang tebelnya minta ampun.

"Ngagetin aja lo!" Ucap Malvin lalu kembali fokus ke game nya lagi.

Brakk!

"Woi! Bayar kas lo!" Ucap Aura nyolot setelah menggebrak meja lagi. Santai mbaknya..

"Iya"

"Mana?!" Tanya Aura sambil mengadahkan telapak tangannya ke depan wajah Malvin.

"Iya"

"Lah iya mana?!" Ujar Aura kesal.

"Iya.."

Karena sudah habis kesabaran, Aura langsung merampas ponsel Malvin dan Nathan dengan paksa tidak perduli jika nanti mereka memarahinya.

"Iya iya mulu lo!" Aura menatap nyalang mereka berdua.

"Woi! Balikin!" Protes Malvin tidak terima ponsel miliknya di ambil oleh Aura.

"Bayar dulu kas lo!"

Malvin berdecak "Berapa?"

"Lima belas ribu" jawab Aura.

See You, Vander!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang