Aku buat hidden part Arvin & Zora sekitar 2k words lebih. Bagi yang mau baca bisa baca di Karyakarsa yaa. Tinggal klik link di bio aku atau cari nama akun aku 'tinysurays'
***
"Zora!"
"Zora, tunggu!"
"Zora, Maafin aku!"
Zora tetap berjalan cepat menuju mobilnya dan langsung menancapkan gas. Tidak peduli Arvin yang mengetuk kaca mobilnya dan meninggalkan pria itu di parkiran.
Jangan harap mereka bercinta. Belajar dari kesalahan. Zora yang dulu berbeda dengan Zora yang sekarang. Kini Zora bisa mengendalikan hawa nafsunya. Walau tadi sedikit mulai terbuai oleh sentuhan Arvin, tetapi otaknya masih berfungsi.
Sebelum pria itu melakukan lebih jauh, tadi Zora langsung menampar pria itu dan menendang kejantanan Arvin juga. Presetanan, Zora tidak peduli dengan astet Arvin yang akan rusak karena ia menendangnya dengan high heels.
"Beraninya dia!" gerutu Zora. "Emangnya aku siapa?! Bukannya nanyain kemana aku selama ini?! Tinggal dimana?! Kabar aku gimana?! Ish!!! Emang bener aku tingaalin dia! Pria mesum itu cuman nafsu aja sama aku! Dia enggak cinta aku, Oma...." Zora mulai menangis.
Sehabis sampai tadi, Zora langsung menuju kamar Rosa dan menceritakan semuanya. Menceritakan juga bagian Arvin menciumnya, intinya ia menceritakan semuanya tanpa malu.
Rosa yang sedang berbaring justru memberikan respon tertawa mendengar cerita cucunya. " Oma jadi ingat masa muda."
"Oma...kenapa malah ketawa?" protes Zora. "Aku serius. Tadi Arvin bukannya tanyain kabar atau yang lainnya dia justru begitu!"
"Kalau kamu masih cinta sama dia, suruh lelaki itu temui Oma."
"Aku udah nggak cinta lagi sama Arvin," jawab Zora.
"Suruh Arvin temui Oma besok."
"Oma, please. Aku sama dia udah nggak ada hubungan apapun. Kan aku udah bilang Arvin udah berkeluarga Oma! Alias dia udah punya istri apalagi waktu itu aku liat istrinya lagi hamil pasti sekarang anaknya udah besar! Oma mau aku jadi pelakor?"
"Tapi Oma nggak percaya kalau lelaki itu udah berkeluarga."
"Kok Oma nggak percaya?! Oma kira aku ngarang cerita? Aku serius loh liat Arvin sama wanita lain waktu itu! Ayolah Oma...aku udah nggak mau berhubungan apapun yang bersangkutan dengan Arvin lagi." Zora mendesah frustasi.
"Kamu tinggal bilang pada lelaki itu temui Oma apa susahnya?"
Rosa yang sedari tadi memejamkan matanya kini menatap Zora yang duduk di pinggir kasurnya. "Kalau begitu Oma jodohkan saja kamu sama temen anak Oma."
Zora melongo tidak percaya. "Oma...kenapa jadi aku dijodoh-jodohin...aku udah punya anak loh, Oma."
"Maka itu, suruh dia temuin Oma."
"Oma..."
"Mau atau tidak?"
"Oma, aku mohon. Bahkan aku aja nggak punya nomer ponsel dia, gimana aku hubunginnya?"
"Telfon ke nomer perusahaannya saja."
Zora kehabisan kata-kata. Tidak tahu harus berkata apa lagi. Rosa memang bisa membuatnya tidak bisa berkutik dan akhirnya selalu Zora menyerah menuruti kemauan omanya.
"Oma, kenapa mau ketemu dia? Oma mau bahas Arkan? Kan kita udah bicarain ini Oma..." Zora frustasi.
"Geer kamu."
Zora menepuk jidatnya. Bisa gila ia lama-lama jika berdebat dengan Rosa.
"Oma, aku serius," seru Zora lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Lecturer
ChickLit21+ mature. Semenjak insiden Zora tidak sengaja mengirim foto nudenya pada Arvin sang dosen pembimbingnya. Semenjak kejadian itu, saat jadwal bimbingan, Zora tidak hanya membahas skripsi di ruang Arvin. Mahasiswa tingkat akhir itu juga memuaskan Arv...