Tongue

337 46 14
                                    

Louis memasuki kelas kelas nya dengan khidmat. Tidak ada kendala hari iniㅡmenurut nyaㅡsoal nya, Camila ngelirik dia terus. Jadi Louis merasa semangat untuk memasuki kelas.

Sekarang, Louis dan Zayn sedang duduk di taman kuliah. Mereka sedang makan, dengan khidmat juga. Soal nya, kelas mereka selesai pada jamㅡyang menurut mereka cepatㅡ4 sore.

Zayn memakan burger nya, "lu serius gak mau makan burger yang ini? Gua makan lu ini nanti." Louis melirik Zayn dan burger nya, lalu menggeleng.

"Makasih loh." Zayn langsung memakan burger yang tersisa, Louis lagi asik memandang sesuatu. Zayn mengikuti arah pandangan Louis, ternyata eh ternyata.

Louis lagi ngeliatin Camilaㅡyang lagi mesra mesraan sama Austin.

"That should be me." Gumam Louis, tapi di dengar oleh Zayn. Zayn memukul tangan kanan Louis, "apaan dah."

Zayn senyum jail, "gua tau. Lu bakal jatuh cinta sama dia." Ucap Zayn. Louis memutar mata nya malas, "dia masih gak tau kalo Austin ninggalin dia waktu di club dan gue yang nganter dia pulang."

Zayn meminum coke nya, "kasih tau lah. Jan dipendem. Sakit tau." BEHHHH ZAYN NYERI:(

Louis melirik kearah Austin dan Camila lagi. Tapi dia bingung, Camila gak ada dan Austin lagi jalan menuju mereka. Lah apaan lagi dah, batin Louis.

"Lo." Panggil Austin, dia langsung menarik kerah baju Louis, "lo ngapain disana waktu itu?"

"Whoa whoa. Calm down mate." Ucap Louis, "disana? Dimana? Kapan?" Tanya Louis bertubi tubi, "gak usah alesan lu." Ucap Austin.

Louis melepaskan tangan Austin dari kerah baju nya, "kalo mau nuduh tuh yang bener. Jan nyerocos kek banci." Ujar Louis.

Austin mengangkat tangan nya, "okay freshman. Gua mau nanya, lo ngapain ada di club waktu itu? Kenapa lo bisa berduaan sama Camila?" Tanya Austin.

Zayn ngelirik Louis, Louis lagi mikir. Bagaimana caranya untuk menjawab pertanyaan ini. Jadi selama di club, Austin tau kalo gua ada disana.

"Gua butuh jawaban jujur." Ucap Austin, "well gua nemenin dia lah. Kan lu lagi sibuk kan?" Balas Louis, Austin terdiam, "sibuk? Emang gua ngapaㅡ" gotcha.

Austin melotot, "loㅡloㅡ"

"Apa?" Balas Louis, "iye gua liat. Gua liat lu ciuman ama cewek lain, lu lebih seneng sama cewek lain sedangkan Camila minum sendiri. Lo balik sama cewek lain dan lu ninggalin cewek lu sendiri, Camila."

Louis berdecak, "untung gua asrama waktu SMAㅡ" Louis mengambil tas nya, "ㅡjadi gua kerjaan nya cuman belajar, maen ama temen dan lain lain. Bukan clubbing. Apalagi ninggalin cewek sendiri."

Louis pun berjalan meninggalkan Austin yang cengo dibelakang. Zayn ngambil coke nya, "Camila deserve a man like Louis." Ucap Zayn dan dia pun berjalan menyusul Louis.

Austin tersadar atas omongan Zayn, "what the fㅡshit." Ucap nya.

.

Louis tiduran di tempat tidur, "gimana gua tadi? Keren kan?" Tanya Louis. Dia senyum bangga, soal nya udah lama dia gak ngebacot kek tadi.

Zayn ngakak, "TOMMO ALL THE WAY BABY!" Mereka pun mulai nari nari gak jelas. Tarian mereka pun terhenti oleh panggilan masuk dari handphone Louis.

Louis mengambil handphone nya, Eleanor. Louis tersenyum sedikit dan mengangkat panggilan Eleanor, "hey El."

"Where have you been?" Tanya Eleanor, "kuliah lah. Mau apa lagi." Jawab Louis, Eleanor berdecak diseberang sana, "kamu tuh telat banget sih. Aku udah nelpon kamu berapa kali tau gak. Kamu silent mode ato apa sih? Kamu gak peduli sama aku?"

Louis melihat miss call nya, yap. Eleanor miss call sebanyakㅡ5 kali lebih.

"I'm sorry. Kuliah di New York gak segampang kek diㅡ"
"England. I know." Eleanor menghela nafas, "but jangan cuekin aku kayak gini. Aku gak suka. Kamu berubah." Louis memejamkan matanya, "terus kamu mau apa sekarang?"

"Break." Ucap Eleanor, "aku mau kita Break. Or putus?" Louis mau teriak sekarang, shit shit shit. "Lou? Are you there?"

Louis menghela nafas, "okay. Kita putus. Kalo itu yang kamu mau." Louis pun langsung mengakhiri panggilan dan lari ke kamar mandi. Zayn mau protes tapi dia mengurungkan niat nya saat mendengar Louis berteriak keras dari kamar mandi.

Louis duduk mengarah ke jendela. Dia mikir, kenapa Eleanor bisa segitu nya sama dia? Kenapa dia sampe minta putus? Padahal cuman gak diangkat telepon nya. Ya lu mikir lah Lou. Takut nya dia nelpon elu terus sudah menghabiskan seberapa pulsa dan kuotaㅡ

Louis: cot jasa sih lu clar-_-

Salah lagi gua......

Louis pun memilih untuk memejamkan matanya. Zayn yang ngeliat Louis pun khawatir, "Lou. Apa gua jarus skype Harry gitu biar lu seneng?" Tanya Zayn, "nope. Gak usah Z."

Louis membuka matanya saat mendengar ketokan dari jendela nya. Camila tersenyum dan mengeluarkan kertas yang bertuliskan COME TO MY ROOM PLEASE, x dan dia pun langsung pergi ke kamar nya.

Louis melirik Zayn, "Z, gua pergi dulu ya." Izin Louis dan dia pun langsung keluar dari jendela. Zayn melihat Louis yang turun menuju jendela kamar Camila, "itu mah bukan pergi. Dating."

Louis membuka jendela kamar Camila, "apa?" Camila menyuruh Louis masuk dan menutup jendela kamar nya. Louis pun duduk di dekat Camila, "temenin gua ngerjain tugas."

Louis cengo. Ini doang? Camila nyengir dan dia pun sibuk dengan tugas nya. Louis melihat sekeliling kamar Camila. Louis memfokuskan pandangan nya pada sebuah photo frame di dekat tempat tidur Camila. Austin.

Lama lama gua kasih tau juga nih kejadian di club biar cepet putus, batin Louis. Nista jasa-_-

"So, how is Eleanor?" Tanya Camila yang masih sibuk dengan tugas nya, Louis menghela nafas, "we broke up." Balas nya.

"WHAT!? WHEN!?" Teriak Camila, "tell me tell me." Rengek nya. Louis pun menceritakan nya kepada Camila. Camila mengangguk, "girls sometimes like that. Tapi kok Eleanor bisa sampe mutusin ya?"

Louis mengangkat bahu nya cuek, "she's different." Louis gak sengaja ngelirik lidah Camila yang dari tadi keluar mulu. Camila berpikir dengan lidah yang keluar. I want to taste that tongue.

Louis pun gak nyadar kalo dia ikutan melet juga. Camila yang nyadar apa yang Louis lakukan, ketawa sedikit. Camila langsung mendekat ke Louis dan menyentuh lidah Louis dengan lidah nya.

Louis cengo, tongue kiss tongue kiss langka ini langka.

Setelah itu, Camila pun melepas tongue kiss mereka, "tongue kiss!" Seru Camila, Louis tersenyum, susah ye kalo polos mah.

Louis menghabiskan setengah malam nya di kamar Camila. Mereka bermain gak jelas, sampe hampir maen ouija tapi Camila ketakutan jadi gak jadi.

Camila menatap Louis yang jongkok di depan jendela nya, "so see you in class." Ucap Louis. Camila tersenyum dan mencium pipi Louis sebelum menutup jendela nya, "see you in class."

Louis cengo. Setelah Camila menutup hordeng nya, Louis pun berteriak dalam hati, ALHAMDULILLAH UDAH PUTUS GUAAAAAAA.

ㅡbersambung.

Tambah gak jelas..........maaf kalo ada typo........
Leave vomments yap x

Moments//l.t✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang