The Fight

229 27 7
                                    

Louis membanting pintu apartemen nya dan melempar tas nya keatas tempat tidur. Teganya Camila mendiamkan dia selama dia di Doncaster dan balik ke New York, Camila dah tunangan.

APA KATA DUNIA?

Louis: kata dunia seperti ini...

-_-

Zayn yang baru keluar dari kamar mandi alhasil kaget, "eh buset kenapa lo." Louis membenamkan kepalanya di bantal terus geleng geleng.

Zayn memakai kaos tidur nya, "oh come on tommo. Tell me." Louis masih geleng geleng, Zayn mengerang, "okay. I will skype Harry and tell him 'your boobear is sad. Please let him tell me why he is saㅡ"

"Camila tunangan. Puas?" Zayn cengo, "wow. Lo udahㅡ" jan sekarang, Malik. "ㅡwhen was that?"

Louis mengangkat kedua bahunya cuek, "dunno. One day when i still play FIFA in your house i think or the day when we play at Doncaster Park? I DON'T FUCKING NOW!" Seru Louis.

"Kenapa Austin bisa seserius itu? Bukan nya keluarga nya dukung dia sama Becky? Kenapa dia tunangan sama Camila? Kenapaㅡ" Louis pun terus bergumam dalam kebingungan.

Zayn yang perlahan mundur dan mengambil handphone nya. Menelepon Lauren, "woy."

"Woy." Bales Lauren, "Louis udah tau." Lauren terbatuk batuk di seberang sana, "WHAT!? LO KASIH TAU YA!?" Teriak Lauren.

"Ya kagak lah bego. Gua gak tau dia dikasih tau siapa. Yang penting pas balik dia udah pundung." Jelas Zayn, "lo udah nanya Camila?"

"Belom."
"Ya tanya lah bloon." Lauren ngakak, "yodah lu urusin si boobear. Gua yang nanya Camila." Suruh Lauren, Zayn ngangguk dan mengakhiri panggilan mereka.

"Who's that?" Tanya Louis, Zayn senyum awkward, "Mrs.Webb." Louis mengangkat satu alis nya, "gua asisten nya dia."

"Sejak kapan lu jadi asdos?"
"Asisten penjaga UKS lebih tepat nya."

Louis memutar matanya males dan masuk ke kamar mandi. Zayn menghela nafas lega atas alibi yang cukup bagus seperti nya.

.

Besok nya, mereka cuman bisa guling guling di kamar apartemen. Masih libur kok balik ke New York-_-

"Lou, liat deh."
"Hmmm?"
"Si Perrie ngekode balikan."
"Terus?"
"SEMANGAT DIKIT KEK-_-"

Louis nyengir abis itu dia guling guling lagi, "Gua pengen ke rumah Mr.Hoechlin ah." Ujar nya, "apa ke tempat Harry ya?"

"Ngapain?"
"Bosen gila gua disini."
"Enggak masuk ke jendela laen gitu kek maling?"

Louis langsung ngegebuk Zayn pake bantal. Zayn ngakak abis itu dia berdiri, "gua beli makanan dulu ye. Lu mau apa?" Tanya Zayn, "kripik singkong." Jawab Louis.

"EH GUA PINJEM HANDPHONE LU YA!"

Zayn ngangguk abis itu dia keluar buat beli makanan. Louis pun memilih untuk ngeliat poto poto. Terus, dia ketawa ngeliat poto fetus mereka berdua waktu SD, SMP, SMA, sampe lulusan.

Louis senyum, masih aja disimpen. Padahal mah aib.

Senyum Louis pudar setelah melihat sebuah poto yang bikin dia marah akhir akhir ini.

Beberapa menit kemudian, Zayn balik, "TOMMO I'M HOME!" Zayn ngeliat Louis masih duduk diatas tempat tidur dengan sebuah tas disebelah nya.

"Kenapa lu? Mau minggat?" Tanya Zayn sembari ia menaruh plastik belanjaan. Louis senyum terus dia kasih handphone nya ke Zayn, "jelasin coba soal itu."

Zayn ngeliat handphone nya dan terpampang lah poto Austin sama Camila ngeliatin cincin pertunangan nya, "Lauren yang motoin kan?"

"Louㅡ"
"Semua orang sama aja ya. Munafik semua." Potong Louis.

"Ini buat kebaikan lo juga. Lu lagi seneng maen waktu liburan kan." Ujar Zayn, "ini waktu gua maen FIFA? Kemaren?" Zayn masih diem.

"ANSWER ME MALIK!"
"IYE INI WAKTU KEMAREN PAS LO MAEN FIFA PAS GUA BELI TIKET PESAWAT DAN LAUREN TIBA TIBA NGIRIM GUA POTO INI!" Jelas Zayn panjang lebar.

"You know what." Louis ngambil tas nya, "i'm out of here."

"MAU KEMANA LO?"
"ESCAPE FROM THE CITY AND FOLLOW THE SUN!" Louis ngambil jaket dan dia langsung pergi entah kemana. Zayn cuman bisa menghela nafas dan melihat pintu kamar masih terbuka lebar.

.

Louis duduk di sofa dengan sebuah teh di sebelah nya. Dia acak acakan. Tapi, masih ganteng:)

Ashton mondar mandir di depan Louis, "really Tommo? Lo berantem sama Zayn?" Louis ngelirik Ashton, "that's impossible man."

"Ssshhh!" Seru Harry, "boobear."

"I'm alright." Ucap Louis, terus dia ngelirik Harry. Harry juga ngelirik Louis. Ashton ngelirik dua dua nya, "really? Eyes talking? Without me?"

Harry ngangguk, "you can go ginger head." Ujar nya, Ashton ngangguk dan keluar dari kamar apartemen nya.

Harry langsung duduk di sebelah Louis, "now. Tell me." Pinta Harry, Louis menghela nafas dan mulai bercerita. Harry ngangguk dan Louis malah nangis.

Harry meluk Louis, "oh boobear. Long time not seeing you cry." Louis sesegukan, "ya gimana gua udah bawa dia ke ortu gua, gua yang selalu ada di sisi dia waktu dia sakit, dia yang bikin gua putus sama Eleanorㅡ"

"Hold up." Potong Harry, "elu yang mau selingkuh. Kenapa nyalahin Camila?"

"So this is my fault?"
"Yeah! Of course it's your fault!" Seru Harry, "now you're selfish tommo. Ini semua gak bakal terjadi kalo lu gak selingkuh. I know Eleanor is better than her."

Louis membenamkan kepalanya di kedua tangan nya, "Zayn? How about Zayn?" Harry menghela nafas, "he kept this secret for your goodness. Dia tau kalo gua bakal ngomong gini, dia tau kalo itu semuanya salah lo."

"Did you forget about Zayn is your partner in crime? Dia yang ngebantuin lo waktu ngerjain Mr.Cowell waktu masih MOS. Remember that?" Louis ngelirik Harry.

"Dia rela relain tukeran sama Niall cuman buat sekamar sama lo doang." Harry nepuk pundak Louis, "he's your best mate. Best brother. You blame him because of a girl? Well, that's worse."

Louis bener bener knockdown. Salah dia ke tempat Harry. Mending ngerjain tugas dia. Gengsi minta maap sama Zayn, "lo tau gua gimana orang nya."

Harry senyum, terus ngelirik ambang pintu, "if you want to see this Aladdin." Ashton narik Zayn masuk, "cepet minta maaf."

Louis berdiri dan langsung meluk Zayn. Zayn nangis di pundak Louis, "i'm sorryㅡ"

"No." Potong Louis, "i'm sorry, bro." Zayn meluk Louis erat banget, sampe gak mau ngelepasin. Harry hampir mau nangis ngeliat nya.

.

Mereka pun memilih untuk makan pizza bareng. Ditraktir Ashton yuhuuuu

"SO WHO'S GONNA EAT THAT WHOLE PIZZA?" Teriak Ashton, he's drunk. Harry geleng geleng, Zayn cuman bisa geleng geleng juga, Louis?

"No. I'm full." Louis ngerasa handphone nya geter. Dia langsung ngangkat, "Mr.Hoechlin?"

"LOUIS!" Ini Lauren, "Lauren? Kenapㅡ"

"CAMILA!"
"Kenapa? Kenapa Camila?"
"Diaㅡdia pendarahan." Lauren sesegukan, "she's dying, Lou."

ㅡbersambung.

Dudududududuuududud baba dudududududududuudu banana maaf banyak typos wawaw
Leave vomments yap x

Moments//l.t✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang