Back

200 33 1
                                    

Camila yang pingsan di depan publik langsung dibawa Louis ke rumah sakit terdekat. Dengan baju bersimbah darah, Louis masih lari menuju rumah sakit.

Louis menendang pintu rumah sakit sampe terbuka lebar. "SOMEONE HELP ME!" Seru nya.

Para suster pun langsung mengangkat Camila ke ranjang dan membawanya ke UGD. Camila udah pucet, baju nya udah bersimbah darah. Louis masih megang handycam nya Camila.

"I'm sorry sir but you have to wait outside." Cegah sang suster, "NOㅡ" Pintu UGD tertutup, "ㅡi love her." Louis meremas rambut nya. Membiarkan rambut nya acak acakan.

Yang penting, dia gak mau Camila masuk rumah sakit apalagi dirawat.

Louis udah nelpon Johannah dan ngasih tau keadaan Camila sekarang. Dia juga udah nelpon Lauren sama Zayn. Rencananya, pas abis makan ice cream tuh, Camila mau ngeskype Lauren.

Ngasih tau gimana keadaan nya di Doncaster, karena dia tau, Lauren takut Camila sakit lagi. Sakit lagi ternyata di Doncaster-_-

"LOUIS!" Louis noleh dan langsung meluk sang pemanggil, Johannah. Emak nya langsung meluk erat anak sulung dia, Louis butuh pegangan sekarang. "It's okay. She'll be okay."

Louis nangis di pundak Johannah, "if she's not?" Johannah nangkup wajah Louis, "gak boleh ngomong gitu. Berdoa yang terbaik buat Camila." Ujar Johannah.

Johannah melepas tangkupan nya dari wajah Louis. "Louis." Louis ngedongak, Dan. "Come here, son." Panggil nya lagi. Louis langsung meluk ayah tiri nya.

"It will be alright." Ujar Dan, "i hope so." Bales Louis.

"LOUIS!" Louis noleh, Zayn sama Lauren udah dateng. Louis langsung meluk Zayn, "thank god."

"CAMILAAAAAA!" Teriak Lauren. Dia udah nangis kejer. Zayn sama Louis udah nenangin Lauren tapi dia khawatir banget sama Camila, "she'll be okay. She'll be back."

"JUST TELL ME SHE'S NOT IN THAT FUCKING ROOM!" Seru Lauren.

"DON'T SWEAR!" Lauren mulai diem pas denger teriakan Zayn, Zayn langsung meluk Lauren, "she'll be alright." Zayn ngelirik Louis, mereka bertiga pun berpelukan.

"She'll be back." Ujar Zayn menenangkan keduanya.

.

Louis, Zayn, sama Lauren tertidur di ruang tunggu UGD. Udah 3 jam mereka nunggu Camila di UGD dan dia gak keluar keluar juga.

Lauren tidur di pundak Zayn dan Louis juga tidur di pundak Zayn. Zayn tidur senderan di dinding. Mereka udah kek triplets/?

"Camila?" Louis langsung bangun, disusul oleh Zayn dan Lauren. "Yeah? Is she okay? Is sheㅡ"

"Ms.Camila is alright. Ada keluarga nya disini?" Tanya sang dokter, "dia lagi liburan. Sendiri di Doncaster jadi gak ada keluarga nya." Jawab Lauren.

Louis pun memberanikan diri, "i'm her boyfriend." Ujar nya, "keluarga saya ada disini semua. Boleh saya masuk?"

Gak nunggu lama, sang dokter mengizinkan Louis masuk ke ruang UGD. "I'll be right back." Izin Louis ke Zayn dan Lauren.

Louis pun masuk ke ruangan tersebut. Dia bisa ngeliat Camila senyum, mukanya pucet, baju nya udah ganti jadi baju rumah sakit. Persis orang mau dirawat.

"Hey." Louis langsung meluk Camila, "i'm fucking worry about you." Ujar Louis. Camila senyum terus bales pelukan Louis, "i miss you too."

Louis pun melepas pelukan mereka, "Zayn sama Lauren ada disini." Camila kaget, "tapi mereka gak bisa masuk. Cuman keluarga doang."

"Terus lo kok bisa masuk?" Nah lo mampus. Louis garuk garuk belakang kepala.

Camila senyum jail, "lo bilang kalo lo pacar gue ya?" Louis ngangguk. Camila ketawa, "it's okay." Ujar nya. Louis pun lega.

Louis mengambil handphone Camila yang ada di saku nya, "nih handphone lu. Geter mulu tapi gua gak bisa ngangkat soalnya gua tidur hehe." Ucap Louis cengengesan.

Camila ngambil handphone nya terus dia ngeliat misscall. Mom. Dad. Mom. Mom. Mom. Dad. Dad. Mom.

Camila tertegun. "What's wrong?" Tanya Louis, "orangtua gue nelpon." Jawab Camila, "that's greㅡ"

"No. That's not." Potong Camila, "mereka belum tau kalo gua sakit." Ujar Camila, "mereka pasti nyuruh gua pulang. Mereka ngira gue kabur."

Louis genggam tangan Camila, "gapapa. Berarti ortu lu sayang sama lu. Telepon balik geh. Dari pada mereka tambah khawatir." Usul Louis.

"Tapi gue bakal ninggalin Doncaster. Liburan gua di Doncaster belom selesai, boobear." Louis senyum, "gapapa. Yang penting lo sehat terus lo ketemu ortu lu. Pasti mereka lega."

Camila ragu, "come on. Call them."

"Okay, Mr.Tomlinson." Louis ketawa, Camila pun nelpom orangtua nya.

.

Louis keluar dari ruang UGD. Camila udah nelpon ortu nya dan mereka bakal ke Doncaster besok. Jadi, Camila punya kesempatan buat tidur di rumah Louis.

Sekarang, mereka lagi dijalan menuju rumah Louis. Camila meluk Louis selama di mobil, Louis sesekali nyium kepala Camila yang buat friendzone mereka tambahㅡ

Louis: gak usah ngomongin status asli gelo.

Maap-_-

Zayn yang nyetir cuman sesekali batuk. Terus diprotes sama Lauren, "gak usah ikutan sakit lo." Ucap Lauren, "galak amat neng." Ejek Zayn.

"Nungguin putus tuh." Ejek Camila yang disusul oleh tawa nya Louis. Lauren cuman buang muka, "eh Lou. Perrie kemaren marah marah lu ke gua gara gara gak nyempetin ketemuan sama dia padahal gua lagi di Bradford." Ucap Zayn.

"Wah, tanda tanda bagus tuh." Ujar Louis, Lauren terus batuk, "kenapa lu? Jan ikutan sakit juga." Ejek Zayn.

"APASIH SEWOT BANGET DEH JADI ANAK DASAR PANGERAN ARAB NARSIS!" Seru Lauren, "URUSIN NOH SI PERRIE PERRIE! GO BACK TO YOUR HONEYBUNNY PERRIE EDWARDS!"

Zayn cengo.
Louis cengo.
Camila tidur ternyata.

"Eh itu rumah gua jan sampe kelewatan." Celetuk Louis. Zayn cuman bisa diem. Lauren ngumpetin diri. Yah gak jadi selingkuh si arab, batin Louis.

.

Louis ngegendong Camila menuju kamar nya. Ditemani oleh Lauren yang baru aja berkoar didepan Zayn. Louis menaruh Camila diatas tempat tidur dan Camila langsung meluk guling Manchester Uniter nya Louis.

"Lo tadi kenapa dah?" Tanya Louis ke Lauren, "gak tau. Muak gua sama Zayn. Katanya mau putus putus tetep ae ditelpon si Perrie Perrie itu." Jawab Lauren.

Louis ngakak, "that's not fun." Ucap Lauren, tapi Louis masih ngakak. Lauren mukul tangan Louis, "STOP LAUGHING!"

"Ssshhh." Louis sama Lauren noleh ke Camila, "boobear." Lauren berdecak, "i guess i will go back downstair."

"Keep an eye of Zayn for me."
"NEVER!" Bales Lauren setelah keluar dari kamar Louis.

"She's annoying."
"Yeah. She is." Camila bangun, "hey." Ujar Louis, "feel okay?" Camila mengangkat bahunya cuek.

Louis megang tangan Camila. Dia senyum, "why are you still fucking smile when i will go back home tomorrow?" Tanya Camila, Louis nyium pipi dia, "because i know that you will back someday."

Camila senyum. Terus tiba tiba air mata jatuh dari matanya, "don't cry." Louis meluk Camila, "you'll be back right?"

Camila senyum, "i will."

ㅡbersambung.

UDAH GAK TAU LAGI CERITANYA NGARAH KEMANAAAAAA JAN LUPA BACA RUNAWAY OKAY JAN LUPAAAAA MAAF BANYAK TYPOS INI NDA MASUK AKAL LAGI/?
Leave vomments yap x

Moments//l.t✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang