Again

214 33 3
                                    

Camila diserbu oleh Daisy dan Phoebe saat mereka sudah sampai di ruang tamu. Terlihat Camila langsung diajak duduk di sofa dan mereka ngepoin dia.

"Louis gimana di New York?"
"Nakal ya?"
"Pasti cerewet!"
"Pemalas!"

"Hey. Stop that." Ucap Louis yang dibalas oleh cekikikan nya Daisy dan Phoebe. Camila pun menjawab satu persatu pertanyaan si kembar dan sesekali melirik Louis yang masih berdiri.

"Brother!" Seru seorang perempuan. Ia memeluk Louis dan Louis membalas pelukan nya, "heeeey lottie." Sapa Louis.

"Heyyy you must be Louis' new girlfriend." Ucap seseorang, Camila menoleh, "aku Felicite Tomlinson. But call me Fizzy." Ujar Fizzy.

"SHE'S BETTER THAN ELEANOR I THINK!" Seru Fizzy, "stop saying that." Ujar Louis, "take her to your room." Suruh Johannah. Louis pun menarik Camila menuju kamar Louis.

"AHHHHHHHHHH!" Seru keempat adik perempuan Louis dan mereka mencoba untuk menghiraukan nya.

Camila ketawa, "adek lo lucu lucu semua." Ucap Camila, mereka berhenti didepan sebuah pintu kamar. "Lucu geh ngeselin." Bales Louis.

Ia pun membuka pintu kamar tersebut, "welcome to Louis' room." Ujar nya.

Camila berjalan masuk ke kamar Louis. Louis menaruh koper Camila di sebelah lemari nya, "you are football freak." Ucap Camila. Louis ketawa, "well football is my life."

Louis menyender di ambang pintu, "kalo ada apa apa, gua dibawah." Pesan Louis, "lu istirahat aja." Camila ngangguk.

"Gua tinggal ya." Louis pun menutup pintu kamar nya. Setelah Louis pergi, Camila langsung mencari kamar mandi dan menutup nya kencang.

.

Louis turun kebawah dengan grasak grusuk. "LOUIS TOMLINSON CAN YOU SHUT UP?" Teriak Johannah dari dapur. Louis ngakak, jarang jarang gua berisik kek gini elah.

Louis balik ke ruang tamu terus melemparkan dirinya ke sofa, menghela nafas, dan menutup mata. Tadinya mau tidur, tapi gak bisa gegara digebuk sama emak.

"Kauㅡyoung man, jangan tidur. Bantu ibu mu." Ucap Johannah setelah menggebuk Louis dengan bantal. Louis berdecak.

"Dimana Dan?" Tanya Louis, "Louㅡ"

"Gak pulang lagi?" Louis beralih ke emak nya, "apa dia gak tau kalo aku gak pulang? Ayah macam apㅡ" dia teringat sesuatu, "ㅡah. Dia kan ayah tiri ya."

"Lou." Ujar Johannah, "finish your work." Louis berdecak dan memotong wortel di depan nya. Johannah menghela nafas, "sampai kapan kamu gak mau nerima Dan di keluarga ini?" Tanya Johannah.

"Dia udah ngasih kamu 2 adik kan." Sambung nya, Louis ngelirik Ernest sama Doris yang lagi asik maen, "sampe waktu menjawab." Jawab Louis sibuk sama wortel nya.

Johannah menghela nafas, "kamu harus terima Dan apa adanya. Gitu juga, dia ayah kamu." Ceramah Johannah.

Louis membanting pisau nya, "ngapain pulang kalo ayah gak ada." Ucap nya, Louis berjalan menuju pintu rumah, "aku mau jalan jalan."

"Ajak Ernest danㅡ"
"Suruh Dan aja." Potong Louis, "aku bukan ayah mereka."

Setelah Louis hilang dari dapur, Johannah langsung menelepon seseorang, "yeah?" Angkat seseorang.

"Dan. Louis' home." Ucap Johannah, "he's angry. Again." Dan menghela nafas, "kamu mau aku ngapain?"

Moments//l.t✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang