"Akhirnya aku sampai juga dikota ayah ibu satria anara semoga hari ini aku langsung mendapat pekerjaan." Gumam Qila dalam hati yang baru tiba dikota dengan tersenyum senang.
"Hm aku berada dimana sih? Kenapa tempatnya sepi sekali uhh gara gara knek bus tadi aku diturunkan disembarang tempat aku kan baru pertama kali ke kota mana tau wilayah?"
"Modal nekat begini amat yak? Kemungkinan besar bisa nyasar ini kenapa aku bodoh sekali sih! Ya sudahlah lebih baik aku jalan saja dulu, tapi ini jalan kemana ya? Au ah jalan aja terus."
Sambung Qila berbicara sendiri terus berjalan melewati jalanan yang cukup sepi sambil menengok kanan kiri depan belakang seperti orang binggung mencari alamat.
Ditempat lain tidak jauh dari tempat Qila berada ada sekitar lima orang preman sedang menghadang Siska. Waktu itu Siska yang sedang berada didalam mobil sangat takut dengan sopirnya yang bernama pak Dirman, kelima preman itu memukul mukul kaca jendela mobilnya meminta untuk dibuka.
"Bagaimana ini nona pasti mereka semua sekelompok preman?" Ucap pak Dirman ketakutan.
Siskapun takut sekujur tubuhnyapun ikut gemetaran dan binggung harus berbuat apa dengan kondisinya yang lumpuh tidak ada yang bisa dia perbuat.
Qila yang tidak jauh dari tempat kejadian akhirnya melihat lalu memperhatikan dan bertanya tanya apakah mereka orang jahat, dilihatnya mereka bertubuh kekar dan beberapa tato menghiasi lengan mereka seperti seorang preman.
Akhirnya tanpa fikir panjang Qilapun mendekati kelima preman itu dan memukul salah satu kelompok preman tersebut, melihat temannya diserang yang lainpun bereaksi.
"Siapa lo!! Jangan ikut campur urusan kita apa lo mau mati!!". Ucap satu orang dari kelima preman tersebut.
"Hey cantik bagaimana kalau kau ikut kita untuk puasin hasrat kita hahaha." Ucap salah satunya lagi dengan yang lain ikut tertawa dan senyum nakal masing masing menghiasi wajah mereka.
"Ck yang benar saja mana wajah mereka jelek semua dan lagi tua kan enek ngeliatnya upss Qila tidak boleh menghina, andai saja salah satu dari mereka tampan seperti penyanyi india idolaku hah mimpi, males banget harus bertarung disiang bolong begini cape deh." Gumamnya dalam hati seketika mual melihat kelima preman tersebut.
"Ayolah pak kita olahraga disini saja lumayankan merenggangkan otot otot yang kaku." Jawab Qila tersenyum sangat manis.
"Aduh neng kenapa harus pak panggil saja mas biar lebih mesra hahaha." Jawab salah satu preman.
"Apah mas mimpi kali yee sudah tua banyak tingkah, cepat jangan bertele tele mari kita lakukan olahraga disiang hari mudah mudahan berkeringat ya pak." Jawab Qila santai dengan berkacak pinggang menatap kelima preman itu
"Sialan!! Dia nantang kita rupanya." Ucap salah satu preman yang langsung maju untuk memukul Qila.
Satu persatu dari kelima preman tersebut maju menyerang Qila, karna Qila mempunyai bekal ilmu bela diri yang cukup mumpuni dan meraih gelar juara dikampungnya merekapun bisa dikalahkan. Qila menendang meninju sampai memukul dengan lincahnya tanpa tersentuh lawan lima lawan satu kemenanganpun didapat.
Setelah Qila berhasil melumpuhkan kelima preman tersebut mereka berlimapun akhirnya segera pergi karna merasa kalah dari Qila. Siska yang memperhatikan perkelahian tadi akhirnya membuka kaca jendela mobilnya.
"Hey! kamu! Bisa kemari sebentar?" Panggil Siska, Qila yang merasa terpanggil akhirnya mendekati.
"Ya nona, apa anda baik baik saja? Sepertinya sekelompok preman tadi ingin merampok anda." Jawab Qila
"Iyah kau benar, Perkenalkan namaku Siska aku sangat berterima kasih kau sudah menolongku."
"Sama sama nona sudah kewajiban saya untuk saling tolong menolong."
"Karna kamu sudah menolong, saya hanya bisa memberikanmu ini untuk tanda terima kasih saya." Ucap Siska sembari menyodorkan amplop coklat cukup tebal pada Qila yang membuatnya melotot, dia yakin itu pasti berisi uang.
"Tidak terima kasih saya ikhlas menolong nona." Jawab Qila menolak tersenyum dengan setengah membungkukan badannya.
Mungkin kalau orang lain tidak berpikir panjang uang yang cukup tebal bukankah sangat menggoda iman apalagi kalau sedang tidak punya uang. wkwkwk
Siska yang merasa tidak enak sudah ditolong oleh Qila menjadi binggung Siska ingin membalas budi pada Qila karna sudah menolongnya. Uang yang ingin diberikannya malah ditolak oleh Qila Siska bersyukur bisa bertemu dengan gadis sebaik Qila yang mau menolong tanpa pamrih.
"Kalau begitu apa yang harus aku berikan? Untuk membalas kebaikanmu ini." Ucap Siska menawarankan kebaikannya yang lain.
Qilapun berfikir sejenak dia berfikir sedang mencari pekerjaan, apa mungkin bisa meminta pekerjaan Qilapun mencoba bertanya.
"Begini saja perkenalkan nama saya Aqila Livia saya baru tiba dari kampung, saya datang kesini untuk mengadu nasib dan saya hanya punya ijazah SMA, apa saya bisa mendapatkan pekerjaan dengan bermodalkan ijazah saya ini?" Jawab Qila tersenyum canggung
Dia merasa tidak enak niatnya menolong malah meminta tolong jadi terkesan pamrih, Qila juga berfikir setibanya dikota tanpa kenal siapapun harus memulainya dari mana. Akhirnya Qila memutuskan untuk mencobanya dari Siska orang pertama yang berkenalan dengannya kalaupun dia tidak mendapatkan pekerjaan dari Siska tak mengapa mungkin belum rezekinya saja.
Sejenak Siskapun berfikir karna Qila sudah menolongnya tidak ada salahnya memberikan pekerjaan, dengan keadaannya yang lumpuh Siska juga butuh orang yang bisa menjaganya walaupun dia mampu menyewa bodyguard tapi sepertinya Qila juga pantas, dia juga punya ilmu bela diri dan lagi dia tulus Qila pasti bisa mengurusnya dengan baik.
"Bagaiman kalau kau bekerja mengurusku, kebetulan aku lumpuh akibat kecelakaan emm kerjanya semacam asisten atau bodyguard begitu, bagaimana apa kau mau?" Tanya Siska
"Iya nona tentu saja saya mau, apapun pekerjaannya asal tidak bertentangan dengan amanat orang tua saya, saya pasti mau karna saya memang membutuhkan pekerjaan, terima kasih nona sudah mau menerima saya." Jawab Qila tersenyum senang.
Siskapun tersenyum mendengar jawaban Qila dia senang bisa ikut membantu Qila karna sudah menolongnya lalu Siska menyuruhnya masuk ke dalam mobil untuk ikut ke kediaman rumah Siska, dalam hati Qila bersyukur secepat ini mendapatkan pekerjaan, rezeki benar benar tidak terduga untuknya membuatnya tersenyum bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aqila Livia
RomanceAqila Livia berusia 27 tahun gadis cantik dan juga sangat manis kulitnya yang putih menambah kesan cantik alami wajahnya dengan senyum manisnya yang mendominasi membuatnya terlihat menawan dimata semua pria yang memandangnya. Kehidupannya yang seder...