ARKANA 11

75 3 0
                                        

Halowwww 🌍

ketemu lagi mwehehe

komen, vote, follow, and share nya jangan lupa yaa ...

selamat membaca 📖

🌍🌍🌍

___________

konon, orang lain kerap bingung dan salah menilai, tentang apa yang mereka inginkan, dan apa yang di sukanya.

_Gevano Mahesa_

___________

Setelah kepergian Aruna dan Arka. Kini Gevan sudah siap menodongkan serangkaian pertanyaan pada temannya itu. Bagaimana bisa dirinya beranggapan bahwa Leon tertarik kepada Aruna karna memang lelaki itu menyukainya?

Gevan menghadap ke arah Leon sambil memincingkan matanya. "Maksud lo pengen jadiin Aruna adek itu, maksud lo gimana?" ujarnya. "Gue pikir, selama ini lo ngejar tuh cewe karna lo suka, ternyata?"

"Ya emang gue —"

"Kana, gue yang deket sama lo aja, gue ga merhatiin sampe se detail itu, gue bahkan ga ngeh sama kantung mata lo," cetus Dara.

Kana yang mendengar itu hanya mengangkat bahunya acuh. "Emang se parah itu ya?" seraya memegang area kelopak matanya.

Dara pun memperhatikannya semakin lamat. "Iya woy, bener katanya tadi, mata lo bener-bener kaya panda," ujarnya.

Satu sisi yang sama, Leon sudah menjelaskan semuanya kepada Gevan. Harus, semuanya harus di jelaskan kepadanya memang, kalau tidak, anak itu tidak akan bisa diam mulutnya.

"Jadi gitu," ucapnya di akhir cerita.

Gevan mengangguk setelah itu memukul kepala Leon dengan amat keras. "Goblok! Kalau gitu ga akan gue berusaha bantuin lo! Buang-buang waktu gue aja lo," cecarnya.

Gevan meninggalkan Leon di tempatnya, ia pun bergegas menuju ke arah motornya berada, lalu dengan segera, ia pun menaikinya. Baru saja dirinya akan menginjak pedalnya, Kana tiba-tiba saja sudah ada di depannya sembari merentangkan kedua tangannya.

"Gue nebeng," ucapnya.

Tanpa menerima persetujuan pemilik motor, ia pun dengan segera naik, dan duduk anteng di jok belakang. "woy, ayo!" ujarnya seraya menepuk pundak Gevan.

"Lo kata, gue Abang ojek!" kesal Gevan.

"Yauda, ayo dong cepetan bang, saya takut di marahin umi."

"Si paling anak umi."

Gevan menghembuskan nafasnya, dan dengan terpaksa, ia pun membonceng Kana dan mengantarkannya terlebih dahulu.

"WOY!" teriak Leon, "lo ninggalin gue?!"

Dengan bergegas, dirinya pun ikut menyusul Gevan. Namun, baru saja dirinya akan menuju ke arah motornya berada. Tiba-tiba saja Dara sudah nangkring dan duduk di motor beat nya itu seraya melambaikan tangannya dengan ekspresi menyebalkan.

"Apa?!" tanyanya pada perempuan yang menduduki jok motornya itu.

"Cepetan! Udah gelap ni!" kilahnya.

"Yauda awas, minggir dari motor gue."

Dara pun menyingkir, setelah melihat Leon menaiki motornya, dengan semangat ia pun melompat menaiki jok belakang motor milik Leon tersebut.

Leon pun di buat kehilangan keseimbangannya akibat perbuatan Dara barusan yang melompat saat menaiki motornya. "Bangsat ... bangsat! Kalau naik tuh pelan-pelan nape?! Udah nebeng, ga izin, pake lompat segala lagi! Kalau jatoh gimana?!" kelakarnya.

2118  [ ARKANA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang