ARKANA 10

87 2 0
                                        

Halowwww 🌍

ketemu lagi mwehehe

komen, vote, follow, and share nya jangan lupa yaa ...

selamat membaca 📖

🌍🌍🌍

__________

senja ada karna langit tercipta.

_Kanastasya Mahirah_

___________

Jam sudah menunjukan pukul 16.40 . Hari pun sudah menjelang gelap, karna cuacanya yang mendung.

Aruna bergegas keluar dari gedung sekolahnya ini, bel pulang memang sudah berbunyi dari satu setengah jam yang lalu, tapi, berhubung ia ada rapat dadakan yang di selenggarakan oleh ketua osisnya, mau tidak mau ia pun harus pulang terlambat lagi dan lagi.

Dirinya tadi menerima chat dari kakaknya, bahwa kakaknya akan menjemputnya. Maka dengan segera ia pun berjalan ke arah parkiran sekolah, ia akan menunggu kakaknya di sana saja. pikirnya.

Setelah sampai di lahan parkir, dirinya pun sibuk mengetikkan sesuatu di handphonenya, tanpa menyadari keberadaan keempat orang yang ada di samping tak jauh darinya.

"Cewe yang lo cari kan, Van?" tanya Dara seraya menunjuk ke arah Aruna.

Sontak Gevan pun mengarahkan pandangannya ke arah jari telunjuk Dara.

Leon yang tadinya sibuk dengan handphonenya, lantas tersenyum. "Una."

Gevan pun melihat ke arah Leon, dan benar saja dugaannya. Senyuman lebar sudah terpatri di bibir pink milik Leon tersebut.

Belum sempat dirinya berucap, Leon sudah pergi mendekat ke arah Aruna.

"Hai," sapanya.

Aruna mematikan handphonenya, lalu melihat ke arah sumber suara tadi, alangkah terkejutnya dia saat mendapati kakak kelasnya itu.

Aruna mencoba menstabilkan degub jantungnya, lalu tersenyum kikuk. "Halo, kak."

Leon tersenyum. "Baru pulang?" tanyanya.

Aruna hanya mengangguk. "Nunggu jemputan, kak."

"Di jemput siapa emangnya?" Leon mencoba memastikan sesuatu.

Baru saja Aruna akan menjawab, namun ia kembali di kejutkan oleh kehadiran tiga kakak kelasnya yang lain.

Namun, ia mengenal salah satu di antara keempatnya itu. Dan dengan senyum yang lebar, ia pun menyapa. "Hai, ka." ucapnya. Dan mengabaikan pertanyaan Leon barusan.

Gevan, Leon dan Dara pun kebingungan, siapa yang di sapanya tadi? Sedangkan Kana yang mendapatkan sapaan hangat dari adik kelasnya itupun, sontak menyapanya balik.

"Hey, baru pulang, Na?" sahut Kana. "Minggir lo." Kana menggeser tubuh Leon yang menghalangi pandangannya pada Aruna.

"Iya, tadi abis rapat sebentar. Kakak kok ga hadir tadi?"

Kana menggaruk kepalanya seraya menyengir. "Hehe ... gue kabur," sahutnya, "tapi lo jangan bilangin tuh ketos ya? Gue lagi males ngeliat mukanya yang sok itu," sambungnya.

Aruna tertawa. Tidak di pungkiri memang, apa yang di ucapkan oleh Kana tadi adalah benar adanya.

"Tenang, kak. Aku juga sebenernya udah ga tahan sama dia, tapi mau gimana lagi? Mau ga mau juga harus mau nurutin semua kemauannya," sahutnya seraya sedikit terkekeh.

2118  [ ARKANA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang