ARKANA 8

129 1 0
                                    

Halowwww 🌍

ketemu lagi mwehehe

komen, vote, follow, and share nya jangan lupa yaa ...

selamat membaca 📖

🌍🌍🌍

__________

menjadi anak yang baik itu bukan soal cintamu, tapi uangmu.

_Leon Nelson Alzevin_

___________

Dengan baju yang sudah kusut dan basah, dan juga rambut yang sudah lepek. Leon tetap menelusuri rumahnya itu dengan santai.

"Assalamualaikum, mah, pah."

Tidak ada sahutan. Ia pun melirik jam tangannya, sudah menunjukan pukul 18.40 wib. "Harusnya si mereka udah pulang." Monolognya.

"Mah, pah," ucapnya lagi seraya mencari ke area dapur dan ruang tv. Namun nihil, tidak ada tanda-tanda keduanya sedang di rumah.

Setelah itu ia pun memutuskan untuk mandi dan berganti pakaian, mungkin saja setelah itu mamah dan papahnya pulang, pikirnya.

Leon pun mulai menaiki satu persatu anak tangga, lalu masuk ke dalam kamarnya yang berada di lantai dua.

Kenapa hari ini Leon memutuskan untuk pulang? Jawabannya tentu saja karna hujan. Memang tidak sederas saat tadi, tapi tetap saja ia akan kehujanan, karna ia mengendarai motor.

Setelah 40 menit, Leon pun kembali ke area ruang keluarga. Tepat sekali, sudah ada papahnya yang nangkring masih lengkap dengan setelan jasnya.

Ia pun menghampirinya. "Pah," sapanya.

"Hm," sahut papahnya yang sibuk dengan handphonenya itu.

Leon menelan ludahnya, dan mulai memberanikan diri. "Leon ... Leon pengen punya adik pah, tapi adik cewe ya?"

Gilang yang sedang membahas bisnis dengan temannya lewat daring itu, sontak saja tersedak ludahnya sendiri. Ia melotot ke arah anak semata wayangnya itu, lalu bertanya untuk memastikan. "Apa kata kamu?"

Leon yang di tanya pun cengengesan. "Mau punya adik, perempuan tapi, hehe ..."

Mendengar penuturan itu mata Gilang dengan sempurna melotot, ia memukul kepala anaknya itu lalu berkata. "Kamu gila!"

Leon meringis akibat pukulan tiba-tiba yang di layangkan papah nya itu. "Leon ga gila, pah! Leon cuma minta adik."

"Ada apa ribut-ribut?" Tanya seorang wanita paruh baya dengan setelan kantorannya itu.

Dinda menaruh secangkir teh hangat pada meja itu, lalu ikut bergabung dengan keduanya. "Ada apa?"

Gilang yang sedang memijit kepalanya pun langsung saja berdiri dan meninggalkan keduanya.

Dinda yang bingung atas respon suaminya itupun menatap ke arah anak semata wayangnya. "Kenapa? Ada apa?"

Leon yang tadinya menatap kepergian papah nya, kini memusatkan perhatian kepada mamah nya. "Leon cuma minta adik perempuan doang, tapi papah malah nyebut Leon gila, mana pake acara mukul segala lagi."

2118  [ ARKANA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang