3

3.5K 332 9
                                    

Skip selesai makan siang

Zayn langsung kembali keruang lukisnya tepat selesai makan siang. Kini Leon dan zayden berada di ruang utama. jika bertanya dimana Rangga, ia belum pulang kuliah. Leon yang sedang berkutat dengan laptopnya dan zayden dengan handphone nya. Mereka sibuk dengan aktivitas masing-masing. Hingga salah satu diantara mereka membuka suara.

"Kak, menurut Kk ada yang aneh dengan Zayn ga sih?" Tanya zayden penasaran.

Leon pun Langsung memberhentikan aktivitasnya lalu menatap zayden.

"Maksudnya?"

"Itu loh, biasanya kan Zayn paling anti dengan kita. Bahkan jika kita sentuh sedikit saja langsung ngamuk. Lalu sejak kemarin ia tidak kabur keluar mansion, malahan dirumah saja. Dan yang anehnya Zayn menjadi hobi dan pandai melukis. Dan juga dia sangat manja" celetus zayden panjang lebar.

"Hm benar, mungkin saja dia lelah. Atau...  Ada sesuatu yang terjadi" Leon menekankan kata terakhir karena curiga.

"Jika emng begitu, sebaiknya kita tanyakan nanti. Zayn tidak pandai berbohong."

Heninggggg

"Aku pulang, hm sedang membicarakan apa. Sepertinya serius" tanya Rangga penasaran

"Tentang Zayn"

"Ada apa dengannya?, Apakah dia kabur lagi?"

"Tidak, sesuatu yang lebih aneh"

"Zayn tiba-tiba meminta kak Leon untuk membelikan alat lukis" zayden memumpu dagunya dengan tangannya.

"Apa yang aneh dengan itu?" Rangga mulai duduk disebelah zayden.

"Zayn seharian ini tidak ada kabur, dan tidak memberontak, juga menjadi sangat hobi dan pandai melukis. Juga dia sangat manja, tentu saja menggemaskan bisa melihat sisinya yang seperti itu"

"Hm benarkah? Lalu dimana dia sekarang?" Tanya Rangga sangat penasaran.

"Ruangan sebelah ruang kerja kak Leon"

Rangga langsung melesat pergi selesai zayden memberitahu letaknya.

Tok tok tok

"Zayn, boleh kakak masuk?"

"Masuk saja kak tidak dikunci"

Ceklek
Tap...tap ..tap (anggap aja suara langkah kaki :'v)

"Sedang apa?"

"Ini Zayn lagi melukis kucing, gimana bagus ga kak?" Tanya Zayn antusias memperlihatkan lukisannya.

"Hmm sangat baguss, Zayn sangat keren" Rangga tersenyum lalu mengusap lembut kepala Zayn

"Hihi" Zayn tersenyum menampilkan gigi kelincinya dan itu sangat lah menggemaskan.

*Ughh menggemaskan sekalii* batin Rangga dalam hati.

"Ayo kita keruang utama baby, kak leon dan kak zayden ada disana" Rangga mencubit gemas pipi Zayn yang tembam

"Ish kak sakit, dan kenapa Zayn dipanggil baby. Zayn udah 16 tahun" ucap Zayn kesal mempoutkan bibirnya dan bersedekap dada

"Bahkan tinggimu saja sedada kakak. Kamu masihlah baby bagi kami. Baiklah ayo kita pergi, ingin berjalan sendiri atau digendong?"

"Hihi gendongg" ucap Zayn bersemangat dan merentangkan tangannya.

Zayn langsung membenamkan wajahnya diceruk leher sang kakak.

" Kak apakah aku tidak berat?"

" Tidak, bahkan buku-buku kakak lebih berat daripada kamu" ucap Rangga dengan kekehan

figuran??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang