6

1.6K 155 9
                                    

Alan yang tersadar pun langsung memegang hidungnya dan benar saja jari nya dipenuhi dengan cairan berwarna merah.

"Eh bentar ya kak, Zayn mau ambil kotak obat dulu" zayn langsung lari dengan tergesa gesa.

Tak lama Zayn pun kembali dengan kotak obat dan air di mangkuk yang ada ditangannya. Namun mata mereka semua tertuju pada bando kelinci Zayn yang miring kesamping akibat ia berlari lari tadi. Tentu saja itu menambah kesan imut padanya.

"Kakak mau dibantu atau bisa sendiri??" Tanya Zayn meletakkan kotak obat dan air dimangkuk itu diatas meja.

"Bantu" jawab Alan memandangi wajah indah Zayn.

"Okay" zayn mulai membasahi kain yang ada ditangannya dan memerasnya. Menghapus noda darah dengan perlahan lahan.

Alan terdiam walaupun hatinya sedang berdisko, demi apa wajah Zayn sangat dekat dengannya.
Para kakak Zayn dan teman teman Alan pun memandang Alan dengan tatapan iri.

Disisi lain, Zayn tampak telaten membersihkan darah itu. Sedikit kesusahan karena darahnya sempat tidak berhenti namun sudah bisa teratasi.

"Hah, sudah selesai" menyeka keringat yang mengalir dikeningnya. Sungguh Zayn lelah padahal hanya membersihkan darah saja.

"Selanjutnya tinggal kasih saleb sirih"
Zayn mengoleskan salep itu ke bawah hidung dan sekitaran pelipis, juga leher.

~woi saleb sirih ni gue ngarang Yee, tapi gatau Beneran ada atau ga😭~

"Emm itu, kakak bisa mendongak sebentar? Zayn mau ngasih saleb ke leher kakak"

"Kenapa leher?"

"Itu agar pernafasan kakak normal. Kalau mau kakak bisa oleskan sendiri kok" Zayn menyerahkan saleb itu ke arah Alan namun ditolaknya.

"Tidak, tolong kamu oleskan"

"Oke" Zayn mulai mengoleskan saleb itu ke leher Alan namun Zayn tertuju dengan tonjolan yang naik turun itu dengan penasaran Zayn pun menyentuh nya dan memainkannya dengan terkekeh.
Alan yang tak tahan dengan godaan itu pun akhirnya Manahan tangan kecil Zayn yang memainkan jakunnya.

"Jangan"

"Hehe maaf, sudah selesai kak"

Zayn membereskan peralatan nya. Zayden yang sedari tadi melihat interaksi keduanya pun dengan bosan menunggu Zayn selesai.

"Zaynnnn, apa sudah selesai?"tanya Zayn dengan manja.

"Dihh sih zayden asu, ga cocok woi ama badan lu" sarkas Angga dengan tampang jyjyq.

"Hahaha iya kak ini sudah selesai" zayn hendak melangkah ke Zayden namun Alan menghentikan nya.

"Ada apa kak?"

Tanpa menjawab, Alan pun langsung menarik lengan Zayn hingga terduduk dipangkuan alan.

"Uwahhh. Huh kenapa sih kak main tarik tarik aja" kesal zayn mempoutkan bibirnya.

*Ugh lucu sekali, ingin kucium*
Batin Alan gemas.

"Bentar, bando mu miring" Alan membenarkan bando Zayn yang miring.

"Ouhh. Itu toh makasih ya kak"

"Hm, terimakasih juga sudah mengobatiku"

Zayn hanya mengangguk sebagai jawaban dan turun dari panggung Alan. Ia melangkah kearah zayden.

"Kakak kenapa cemberut?" Tanya Zayn bingung kepada zayden.

"Kakak juga mau pangku Zayn juga"

"Hahaha kakak ini ada ada saja"
Zayn segera duduk dipangkuan zayden dengan tenang.
Sedangkan zayden merasa senang dan memeluk pinggang Zayn dari belakang.

Namun, tatapan semua yang berada disitu menatap tajam Dan iri kearah zayden.

"Ohiya Zayn, perkenalkan ini teman teman kakak. Yang kamu obati tadi namanya Alan, yang itu dito, Angga, eja, dan Roni" ucap zayden dengan menunjuk satu satu temannya.

"Haii Zayn ^▽^ Masi ingat kakak?. Sekitar dua Minggu yang lalu kakak bantuin kamu nyolong mangga di belakang sekolah" ucap Angga menaik turunkan alis nya menggoda.

"O-ohh iya kak Angga. Zayn belum sempat kenalan waktu itu, keburu bel masuk hehe." Bohong. zayn tak ingat apapun karna di buku tidak diceritakan adegan itu.

"Hmm tak apa, sekarang kita sudah kenalan haha"

Zayn tidak mengenal teman teman dari kak zayden karna kelas mereka beda gedung.
Mereka berbincang- bincang hingga waktu telah menunjukkan pukul 22:05, terlihat Zayn sudah mulai mengantuk.

Posisi Zayn saat ini memungkinkan dirinya untuk tidur. Ia menyandarkan punggung nya di dada zayden. Perlahan tapi pasti matanya nya pun mulai terpejam.

Alan yang sedari tadi memperhatikan kelinci kecil nya (Zayn) tersenyum tipis namun didalam hatinya mencoba untuk tidak menerkam kelincinya. Ia menggigit pipi dalamnya gemas melihat Zayn yang tertidur pulas dengan bibir sedikit terbuka.

"Zay" Alan memanggil zayden singkat namun membuat yang lain terdiam dan mengalihkan pandangan ke Alan.

"Zayn tertidur" ucap Alan

"Hm?" Zayden langsung melihat Zayn yg bersandar padanya lalu terkekeh kecil. Lucu menurutnya.

" Baiklah aku akan mengantarnya ke kamarnya dulu" ucap zayden meninggalkan temannya di ruang tamu.

~ah sial padahal aku ingin menawarkan mengantarkan Zayn kekamarnya, tenang Alan perlahan saja~ ucap Alan merutuki dirinya dalam hati.

"Zayn sekarang beda ya" ucap Roni

"Iya liat la dia sekarang sangat imut kan, ya biasanya juga imut tapi kali ini beda" timpal eja

"Setuju" jawab Angga dan dito.

"Bagaimana menurutmu lan?" Tanya Angga penarasan.

Alan diam tak menjawab, dipikirannya masih terbayang wajah Zayn tertidur dengan mulut terbuka. Apalagi bando kelinci yang masih menempel di kepalanya.

~shit~ ucap Alan dalam hati.






.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be continued_>

figuran??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang