9

1.4K 129 11
                                    

Brakkkk

Zayn terkejut, begitu pula dengan Leon. Mereka melirik ke arah asal suara itu, dan ternyata itu adalah...

Rangga

Zayn terkejut mendapati Rangga berdiam diri dengan aura gelapnya. Namun fokus nya tertuju pada laptop yang terjatuh itu.

Zayn pov

*Anjirr ituu laptop jatuhh woyy, satu laptop itu bisa beli satu apartemen. Gilaaa kenapa dijatuhinn*

Kembali ke cerita

Kini Rangga melangkah kan kaki pada dua makhluk yang tengah duduk di sofa. Dengan cepat ia menarik Leon dah mendorongnya hingga Leon menjauh beberapa langkah. Rangga langsung duduk dan memeluk Zayn.

"KAU SUDAH KELEWATAN KAK" Teriak Rangga kepada Leon.

"Apa maksudmu?" Jawab Leon santai dan mensedekap tangannya didada.

Rangga hanya diam dan kembali menatap Zayn dengan tangan mencengkram pundak Zayn.

Zayn menelan ludah gugup, sungguh ia takut dengan aura Rangga seakan ingin melahapnya hidup-hidup.
Namun....



"Kakak juga mauu zaynn~~" ucap Rangga merengek dan mengerucutkan bibir nya.



Hening.



*Hah??* Batin Zayn berusaha mencerna apa yang terjadi.

*WHATTTT?!?!?!!? APA?? GUE GA SALAH DENGER INI?? SEORANG RANGGA BERTINGKAH SEPERTI ITU?? GA GA GA PASTI GUE BERHALUSINASI INI* batin Zayn Shock.

"M-maksudnya kak??" Ucap Zayn memastikan perkataan Rangga tadi.

"Kakak juga mau dicium pipinya~~" rengek Rangga sekali lagi, namun kini rangga menenggelamkan kepalanya di perut Zayn.

"Hahh?!??" *Aku memang tidak berhalusinasi*

Aku melirik ke arah kak Leon bingung. Namun yang dapati hanya Leon mengedikkan bahunya.

"Dasar drama" ucap Leon kepada Rangga dan berbalik menuju ruang kerjanya. Namun tanpa diketahui,  Leon kini sedang tersenyum senang dan hatinya sangat berbunga bunga karna zayn mencium pipinya.

"K-kak ranggaa"

"Ayolahh Zayn, kakak juga mau. Kenapa hanya Leon tadii"

Sungguh Zayn sangat bingung. Namun ia tetap menuruti permintaan sang kakak.

Chup

Zayn mencium pipi kanan Rangga.

Chup

Dan juga keningnya.

Rangga sangat senang dan memeluk perut Zayn lagi. Dia tersenyum lebar.

"Hehe" senyum Rangga lebar.

"Sangat tidak cocok dengan kepribadian dan penampilan kakak"


Namun.




"AAAAAAAAA ZAYNNN APA YANG KAMU LAKUKANNNN" teriak seseorang dari arah pintu, tak lain adalah zayden.

Zayden langsung berlari dan menendang Rangga hingga pelukannya pada Zayn terlepas.

"TIDAKKK" Zayden mengelap bibir Zayn dengan tisu yang ada di meja.

"Tidak tidak kamu tidak boleh mencium nyaa, ayoo cium kakak jugaa!" Zayden menunjukkan pipi kanan nya dengan cepat.

Zayn yang masih loading pun dengan reflek mencium pipi zayden juga.

Chup

"Ini" menunjukkan pipi kirinya.

Chup

"Ini juga" menunjukkan keningnya.

Chup

"Yang ini juga" menunjuk bibir nya.

Saat Zayn akan mencium bibir zayden langsung di hentikan oleh Rangga.

Plakkk

Rangga memukul kepala zayden kuat

"Jangan berlebihan" ucap Rangga kembali ke sifat aslinya.

"Hehe"

"Terimakasihhh Zayn" zayden(⁠*⁠˘⁠︶⁠˘⁠*⁠)⁠.⁠。 ia langsung lari ke kamarnya.

Begitu juga dengan Rangga, sebelum pergi kekamarnya , ia mengusap usap kepala Zayn dan tersenyum. Lalu pergi.



Hah?

Apa apaan semua ini??

Sungguh ini nyata??

Ntah lah, Zayn pun akhirnya pergi kekamar nya juga.

Sesampainya dikamar Zayn berfikir keras.

Zayn pov

*Kenapa jadi seperti ini?, ini sangat melenceng dari alurnya. Apa karna aku yang berusaha mengubah nasib Zayn?? Tapi bagus sih, tapi kenapa seperti ini. Mengapa tiba-tiba aneh seperti itu. Ah sudah lah kepalaku pusing, lebih baik tidur dulu*


Author POV

Kini Zayn sedang tidur. Berbeda dengan 3 kakaknya di ruangannya masing-masing.  Senyum mereka tidak luntur sedari kejadian tadi.

*Dicium Zayn.....(*⁠´⁠∀⁠`⁠)⁠。⁠*゚ kira kira seperti itu ekspresi mereka bertiga.









.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be continued_>

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

figuran??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang