8

1.2K 96 6
                                    

"Namaku rein"

*Rein? Aku tidak melihat nama itu di buku, apakah dia hanya seorang figuran sepertiku? Hmm mungkin saja* batin Zayn

"Ah senang berkenalan denganmu" aku mengulurkan tangan untuk berjabat dengannya.

"Iyaa, emm bolehkah kita berteman?" Ucap rein membalas jabatan tangan Zayn.

"Tentu sajaaa" ucap nya girangg
*Teman pertamaku sejak masuk kedalam Novel iniiii*

"Ayo duduk sini bersamaku" aku menawarkan duduk di sebelahku.

"A-anu tuan muda, anda tidak boleh berbincang dengan orang asing" ucap salah satu pengawal Zayn.

"Heii om tidak sopann, dia sekarang adalah temankuu" ucapku cemberut mendengar penuturan itu.

"Ah baik maafkan saya"

"Maaf ya rein"

"Tidak apa Zayn, pengawalmu benar kamu tidak seharusnya berbincang santai dengan orang asing"

"Tapi sekarang kamu adalah temanku rein" ucapku tersenyum senang.

"B-baiklah"

*Hm?pipinya memerah?apakah rein sakit?*

~kamu polos bener Zayn(⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)~~mimin

Lama kami berbincang, namun anehnya aku merasa seperti kenal rein sudah lama. Aku tidak merasa asing padanya. Atau mungkin dia seseorang yg di kenal tubuh asli Zayn?? Hmm ntah lah

"Ah iya Zayn ada sesuatu yg ingin kusampaikan" ucap rein

"Apa itu??"

"S-sebenarny

"ZAYN, apa yang kakak katakan untuk tidak keluar rumah sebelum kakak pulang hm??" Ucap Leon menekankan suaranya.

"E-eh kak Leon hehe Zayn bosan jadi ingin main diluar, tapi Zayn bawa pengawal kok kakak liat kann" aku melihat pengawalku berdiri dibelakang Leon dengan menunduk, sungguh aku sangat takut melihat auranya.

Leon melirik orang disebelahku

"Lalu? Siapa ini? Ucap Leon penuh selidik.

"Ini teman Zayn kakk, namanya rein"

Rein memandang  datar Leon seakan mengatakan *apa?*

"Oh? Klo begitu kita pulang"

"T-tapi..

"Hm?" Leon menaikkan alisnya

"Emm tidak jadi, kalau begitu aku pulang dulu ya rein"

"Iya Zayn sampai jumpa lagii"

"Tidak akan" ucap Leon acuh.

*Cih mengganggu* batin rein








Skip dirumah

Author POV

Leon sedari masuk rumah hanya diam. Zayn yang menyadari itu pun mulai tidak nyaman.

"Kak?"

"Hm"

"Kakak marah??"

Tidak ada jawaban dari Leon.
Kini mereka duduk di sofa ruang tamu dengan Zayn disebelahnya. Leon menyandarkan kepalanya di sofa.

"Kakk~~

Zayn yang tidak dapat respon pun memulai aktingnya.

"Kakak marah??~~
Mata Zayn sudah berkaca kaca

Leon POV

Aku mengintip dari mataku yang tertutup untuk melihat reaksi Zayn

*Hm dia ingin menangis?? Imut sekalii, tahan Leon tahan. Aku ingin mengerjainya lebih lama.

"Kakk~~

*Uhh lihat laa wajahnya yg cemberut dan. Air mata yang akan tumpah itu*

"Kakak jangan marahh~~~ "

Aku merasakan Zayn menggenggam lengan bajuku dan menggoyangkannya. Ah sungguh ini imut sekali aku tidak tahan.

"Hiks"

Ah dia sudah menangis? Baiklah baiklah ku akhiri saja .


Author POV

"Kakak aku minta maaf, aku tidak akan mengulanginya lagii"

Air mata Zayn sudah tak terbendung lagi, kini ia menangis walau hanya akting. Kita akan memberi piala atas akting nya.

"Pffff... Hahahaha, maaf zayn kakak tidak marah" Leon mengusap kepala Zayn dan menghapus air mata di pipi ngembulnya.

*Sial? Aku di kerjai aaaaa* batin Zayn kesal, namun dia harus tetap akting.

"Jadi kakak tidak marah?"

"Tidak, kakak hanya kesal karna zayn tidak menuruti perkataan kakak" Leon masih mengusap lembut kepala Zayn.

"Maaf zayn tidak akan mengulanginya lagi"

" Iya kakak pegang janji itu, sudah berhenti menangis hm"

Cupp ~(anggap aja suara mencium 😭)
Zayn mengecup pipi Leon singkat dan itu membuat sang empu terkejut.

BRAKK(klo ini suara leptop jatuh ya 😭)





Aduhh siapa nih yang mengganggu waktu kakak beradik tramadikra...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

To be continued_>


figuran??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang