CHAPTER 11 ⚠️ GALDAV 2

1.9K 78 0
                                    

Happy reading ☀️🌻
Selamat Membaca 🥰
Jangan lupa vote ⭐

~~~~~~~~~~•°•°•°•°•°•~~~~~~~~~~



























Sudah jam 12 Malam dan Dava Masi senantiasa menunggu Gala sambil mondar mandir karna khawatir.

"Gala kok belum pulang ya" ucap Dava khawatir

"Semoga aja Gala gak kenapa-napa" lanjutnya

Masi setia menunggu gala datang, dan tak lama pintu itu terbuka dan menampilkan Gala sudah datang.

Dengan rasa senangnya, Dava langsung berlari memeluk Gala

"Hiks Gala kamu dari mana, aku khawatir, ini sudah larut dan kamu baru pulang hiks" ucapnya menangis

"Aku baru selesai ngerjain tugas, kamu jangan tangis, masa laki-lali nangis sih cengeng" ucap Gala mengelus punggung Dava

"Tapi aku takut kamu kenapa Napa" lanjut Dava

"Buktinya aku ada disini" ucap Gala menghapus air mata Dava

Sebenarnya sedari tadi Gala menahan rasa sakit yang ada ditubuhnya akibat berkelahi tadi, tapi ia menahannya tidak mau membuat kelinci nya ini khawatir

Tiba-tiba Tampa sengaja Dava menyenggol perut Gala

"Au" ucap gala

"Gala kamu kenapa" ucap Dava kemudian ingin membuka baju Gala tapi langsung ditepis oleh Gala

"Aku gak papa kok, mending kita tidur udah malam" ngeles nya

Karna merasa curiga dengan sikap Gala, Dava langsung mengangkat baju gala dan terpampang lah memar biru yang ada disana

"Gala ini memar kamu habis berantem ya" ucap Dava khawatir

Karna sudah tidak bisa mengeles dan Dava sudah melihat memarnya Gala
Menceritakan kejadian kepada Dava walaupun berbohong

"Tadi waktu pulang aku ngeliat orang yang di jambret terus aku bantuin dan menghajar pencuri itu terus aku juga dipukul jadi memar deh" jelasnya berbohong

"Hmmm, ini sakit gak" ucap Dava memegang memar itu

"Iya ini sakit sekali, kamu harus bantuin aku hiks" ucapnya pura-pura sedih karna sudah terbesit didalam pikirannya ingin dimanja oleh Dava

"Kalau gitu aku obatin" ucap Dava

"Ngak usah cuman dipeluk sama kamu, pasti sakitnya bakal ilang" ucap  gala manja lalu memeluk Dava

Dava hanya memalas akan sikap manja Gala lalu membalas pelukan Gala mengelus punggung orang yang memeluknya

"Tapi itu juga harus diobati nanti tambah parah" ucap Dava

"Terserah kamu deh" ucap Gala

Kemudian Dava melepas pelukan Gala lalu mengambil kotak P3K lalu duduk kasur

"Buka baju kamu" ucap Dava

Dan galapun membuka bajunya dan terpampang lah tubuh atletis miliknya dengan perut kotak-kotak sedangkan Dava melihat itu Tampa berkedip

"Kamu suka hmm" goda gala

"Aku kok gak punya kayak perut kamu ya" tanya Dava

"Karna kamu pihak bawah" ucap Gala yang membuat Dava bingung

Kemudian Gala menuntun tangan Dava mengelus tubuhnya mulai dari dada Samapi perut sixpack nya.

"Dav kamu ngak usah obatin ini, aku cuman pengen satu obat untuk nyembuhinnya" ucap Gala

"Apa?" Ucap Dava tidak mengerti

Gala menunjuk bibir, Dava pun membuang nafasnya kasar mengetahui apa yang diinginkan Gala dan langsung mengecup sekilas bibir gala lalu menyudahinya, belum sempat menjauh, Gala menekuk leher Dava untuk memperdalam ciuman mereka.

Gala melumat bibir itu dan menghisap bibir Dava dengan rakusnya dan menerobos masuk kedalam mulut Dava, saat masuk lidahnya tidak tinggal diam dia langsung mengabsen deretan gigi Dava menghisap lidah Dava naik turun dan melilitkan lidahnya dengan Dava.

Karna banyak Saliva  yang keluar membuat mulut Dava penuh dengan saliva mereka berdua, Gala pun menjilati Saliva itu mulai dari mulut sampai dagu Dava yang terkena Saliva

"Mppp guala uduah aku khuabisuan nafas" ucap Dava kehabisan oksigen akan ciuman gala dan akhirnya gala menyudahi ciuman itu

"Ha ha ha" Dava yang mengambil nafas

Karan sudah bernafsu gala mengukung tubuh Dava dikasur dan kembali melumat bibir gala

"Mpppp guala" ucap Dava terbungkam ciuman

Gala terus melumat bibir itu, menghisap lidah Dava, menukar salivahya kemulut Dava dan menggigit bibir Dava, di sela ciumannya membuat bibir dava membengkak merah, tangannya kemudian memegang perut datar Dava dan mengelusnya

"Hiks gala" tangis Gala

Mendengar Dava menangis gala menyudahi ciumannya dari mulut Dava dan muncullah benang Saliva milik mereka berdua, gala mengelus dan membersihkan Saliva yang ada di mulut Dava dan mencium kening Dava

"Maaf, aku tidak bisa menahannya" ucap Dava dengan suara rendah

"Bibir aku jadi bengkak hik" ucap Dava

"Udah jangan nangis, maaf, kita tidur udah malam" ucap gala menenangkan Dava

Merasa Dava sudah tenang dan berhenti menangis gala memeluk Dava dan dibalas oleh Dava, sehingga posisi mereka sekarang, Dava menidurkan kepalanya didada bidang milik gala yang tidak memakai atasan sedangkan tangannya berada didada satunya milik gala, sedangkan Gala memeluk pinggang ramping milik Dava

"Selamat tidur kelinciku" ucap Gala mencium kening Dava dan ikut terlelap


















Disisi lain....

Baron dan juga Stella tengah berbaring dikasur sambil berpelukan

"Ron, papa Masi ngeblokir atm aku, kesel deh" curhat Stella

"Kok bisa" ucap Baron mengelus rambut Stella

"Aku ngehabisin uang 100 juta dalam satu hari" balas Stella

"Haahahah pantas papa kamu marah kamu ngehabisin uang 100 juta" tawa Baron

"Ihhh kok ketawa sih" kesal Stella

"Ngak gitu sayang" ucap Baron menenangkan Stella yang marah

"Kan ada aku, apa yang mau kamu inginkan nanti kita beli, ok" lanjut Baron memeluk Stella

Stella pun tersenyum lalu membalas pelukan Baron

"Aku udah tau yang mana Dava" ucap Baron

"Hah kok kamu tau" kaget Stella

"Dua hari yang lalu, aku ngak sengaja nambar dia lalu aku tolongin" jelas Baron

"Terus"

"Gala juga ada, jadi aku buat dia cemburu dengan ngelus kepala Dava, dan kamu tau bagaimana wajah gala ngeliat itu, dia udah mau nonjok aku" lanjut Baron

"Pasti muka si gala itu udah merah nahan marahnya" timpal Stella

"Udah tidur" ucap Baron

Mereka berduapun tidur sambil berpelukan





























_______°•°•°•°•🌻☀️°•°•°•°•__________

Tunggu chapter selanjutnya..........🧾
Maaf kalau typo 🙏🏻







GALDAV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang