CHAPTER 17 MARAH

1.9K 96 8
                                    

Happy reading ☀️🌻
Selamat Membaca 🥰
Jangan lupa vote ⭐

~~~~~~~~~~•°•°•°•°•°•~~~~~~~~~~

















"Haha jadi gue kira apa yang gue liat tadi itu beneran, jadi ceritanya ddm nih" tawa Aldo mengejek

Sedangkan Gala merasa kesal dengan jawaban Dava yang tidak peka terhadap dirinya, dan memutuskan untuk pergi kamarnya Tampa menghabiskan makanannya.

>>>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<










"Gala habiskan dulu makan kamu" marah papa Gala

"Udah pa jangan marah" ucap mama gala menenangkan suaminya

"Kamu juga do kenapa kamu membuat kesal adik kamu" ucapnya

"Maaf ma" balas Aldo

"Mama kak Gala kenapa" tanya Luna

"Kak gala gak papa sayang mungkin mau istirahat" ucapnya

"Nak Dava maklumi sikap gala ya"

"Gak papa Tante" ucap Dava tidak mengerti

("Gala kenapa ya") gumam Dava

Sebenarnya keluarga Gala sudah tahu bahwa gala menyukai laki-laki dan itu adalah Dava yang membuat gala banyak berubah yang dulunya suka tawuran, balapan ngehabisin uang sekarang sudah berangsur baik, walaupun mereka tahu dengan diri gala mereka tetap menyayangi gala.

Selesai makan malam Dava membantu para maid untuk membersihkan meja makan dan mencuci piring

"Nak Dava ada pembantu yang membersihkannya, kamu tidak perlu repot" ucap mama gala

"Gak papa kok ma saya sudah biasa melakukannya" balasnya

"Hmmm ya sudah, kalau sudah selesai naiklah ke kamar Gala, kalian menginap kan"

"Iya ma"

"Saya mau pergi dulu sama suami saya mungkin tengah malam baru saya akan pulang, tolong jagain anak mama" ucapnya diangguki oleh Dava


Selesai mencuci piring Dava menuju kamar gala dilantai dua, sampainya Dava mengetuk pintu dan memanggil gala. Sudah mencoba tiga kali tapi naasnya gala tidak membuka pintu untuknya

"Apa gala marah ya" pikirnya

Tidak mau berlama-lama berdiri Dava turun kembali dan berjalan menuruni tangga ke ruang tengah dan duduk di sofa

"Gala kenapa ya, apa aku berbuat salah" ucap Dava

"Aku tidur disini aja deh, udah jam 11 juga" ucapnya kemudian mulai membaringkan tubuhnya

Saat sudah berbaring tiba-tiba seseorang mengagetkannya

"Kenapa kamu tidur disitu, apa gala tidak membukakan pintu, kalo iya mau aku antarkan ke kamar tamu" tanya Aldo

"Ee gak kok kak, saya cuman duduk aja sambil nungguin Gala" ucapnya bohong

"Ohh kalo gitu aku pergi dulu" ucapnya dibalas senyum oleh Dava

Melihat Aldo sudah tidak kelihatan Dava kembali merebahkan tubuhnya untuk tidur lalu memejamkan matanya

Sebenarnya Aldo belum pergi dan bersembunyi dibalik tembok, ia tahu bahwa Gala sedang marah.

"Gal gal kayak anak kecil aja Lo" ucap Aldo Disana lalu kembali ke kamarnya

Aldo sudah tertidur sambil memeluk dirinya karena hawa dingin yang menyelimuti, sesekali ia bangun untuk memperlebar bajunya, agar tubuhnya bisa masuk kedalam

Sedangkan Gala yang sedari tadi masih marah, memakai earphone mendengarkan musik Tampa menghiraukan Dava mengetuk pintu dan memanggilnya

"Dav bisa gak sih Lo peka sama perasaan gue, gue suka sama Lo, gue pengen Lo cuman milik gue dan gak ada yang lain, gue gak mau Lo disentuh sama orang lain karna gue cuman milik Lo" ucapnya lantang







Sudah jam 12 Gala keluar dari dari kamarnya untuk mencari dava, ia merasa bersalah terhadap Dava dan marah terhadap dirinya sendiri meninggalkan gala sendiri diluar Tampa membukakan pintu untuk Dava.

Dia berfikir bahwa dava tidur di kamar tamu, tapi nihilnya dia tidak melihat Dava disana, dia sudah berfikir bahwa gala pulang sendiri Tampa ia ketahui

"Dav kamu dimana" panggilnya

"Lo nyari dava"

"Makanya kalo lagi marah jangan ngelampiasin ke orang, nyesel kan Lo, Dava tidur di depan tv, lu lihat Sono dia udah kedinginan gara-gara Lo" ucap Aldo

Gala yang mendengar itu langsung berlari ke ruang tengah dan melihat Dava tidur di sofa kedinginan

"Dav bangun, maafin aku, aku gak maksud marah sama kamu, Dava" ucapnya menyesal membangunkan dava

Mendengar ada yang memanggilnya Dava terbangun

"Gala" ucapnya kaget lalu bangun

"Dav kamu udah bangun, kenapa kamu bisa tidur disini" ucap gala dengan wajah menyesal

"Aku kira kamu udah tidur, tadi aku ketok pintu tapi kamu gak buka jadi aku pikir kamu udah tidur, jadi aku kesini deh untuk tidur di sofa" jelasnya

Mendengar itu Gala tiba-tiba memeluk Dava, bahkan Dava tidak merasa bahwa gala marah terhadap dirinya dan masih berfikir baik terhadapnya

"Maafin aku aku gak maksud untuk marah sama kamu, maafin aku" ucapnya

"Kenapa kamu minta maaf, kamu kan gak punya salah sama aku" balas Dava

"Gak aku salah, bisa-bisanya aku biarin kamu tidur disini kedinginan" lanjutnya

"Gak papa ko, lagian cuman tidur disini, aku gak papa, tadi juga kak Aldo nyuruh aku tidur di kamar tamu tapi aku nolak karna takut hihi" balas Dava tertawa kikuk

"Gak, aku salah, kamu tidur dikamar aku ok" ucap gala kemudian menggendong Dava ala bridal style

"Aaa gala kenapa kamu gendong aku" kaget Dava

"Ini sebagai permintaan maaf aku" balasnya kemudian berjalan menuju kamarnya

Aldo yang melihat itu tersenyum untuk mereka bedua

"Semoga Lo bahagia gal, pilihan Lo gak salah milih dia jadi bagian dari hidup Lo" ucapnya melihat mereka dari jauh lalu pergi




Sampai dikamarnya gala menidurkan Dava dikasurnya

"Sekarang kamu tidur, aku peluk supaya kamu tidak kedinginan" ucapnya ikut tidur lalu memeluk Dava

"Sekali lagi maafin gue" menyesalnya

"Gala makasih" ucap Dava singkat lalu tidur

"Maafin aku" ucapnya lalu mencium kening Dava mempererat pelukannya


































__________°•°•°•°•🌻☀️°•°•°•°•__________

Tunggu chapter selanjutnya..........🧾
Maaf kalau typo 🙏🏻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GALDAV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang