– sshhh mmhh~
Chan mematung seketika saat telinga dia samar² mendengar sesuatu dari bawah meja, chan hendak menjauhkan kakinya dari benda tersebut tapi terlambat, sesuatu mencengkram pergelangan kakinya.
"Sweetie.."
Suara itu? Chan tidak asing dengan suara yang baru saja memanggil dirinya.
Chan hanya diam hingga sesuatu yang kuat menarik kakinya.
SREETT
BRRUUKK
Chan terjatuh dilantai, dia merasakan seluruh tubuhnya sakit, apalagi punggungnya terbanting keras keatas lantai.
"Akhh.. sakit.." chan merintih kecil.
Dia sedikit terduduk dilantai dan sembari mengelus punggungnya yang sakit.
"Apa yang baru saja menarikku? Ohh astaga.." chan memejamkan matanya menahan sakit, tidak tau saja jika dirinya sedang ditatap dari pantulan kain yang menutupi bawah meja.
Sesuatu bergerak mendekat kearahnya
"Chan.. sayang"
Chan membuka matanya saat dia mendengar seseorang yang memanggil namanya.
"M - minho?!" Chan panik, dia langsung melupakan rasa sakit yang berada ditubuhnya, dia mundur perlahan
"Minho! Menjauh dariku!" Chan terus mundur hingga tubuhnya menabrak dinding dapur, chan ingin menangis, matanya sudah merah.
"Hei? Kamu menangis sayang?" Minho, dia menatap chan yang berada tepat dibawahnya lalu dirinya sedikit berjongkok dihadapan chan.
Chan menatap minho dengan takut lalu dia menunduk untuk melepas kontak mata dengan mata minho, jika dia melihat wajah minho terus menerus maka memori buruk terus berputar diotaknya.
Minho menatap lekat manik mata chan yang memerah, anak anjing yang menggemaskan.
Minho rasanya ingin mencium dirinya, namun seseorang memanggil dirinya dari belakang.
"Minho lo apain kakak gue sampai dia nangis?"
Minho menoleh.
Oh, rupanya anak pitik itu yang memanggilnya.
"Felix? Gue ga ngapa ngapain, kakak lo aja yang cengeng cih" minho memutar bola matanya, dia melirik chan yang ketakutan.
"A - apaa yang ka - kalian rencanakan?"
"Kami?" Minho dan felix menjawab serentak.
"Y - ya! Kalian berdua."
"Simpel, kami tidak merencanakan apapun, hanya saja–" felix memotong ucapanya lalu dia mendekat kearah kakaknya "kami berdua menyukaimu, kak."
Chan langsung menatap felix, tatapan chan seolah jijik dengan perkataan adiknya.
"Apa? Kau sekarang jijik dengan adikmu sendiri?"
"Felix.. jangan bercanda! Aku kakakmu dan kamu adiku, dan kita–"
"Kita apa? Kita sama² laki laki huh? Jangan kau pikir didunia ini hanya wanita dan pria yang menjalin hubungan, bahkan seks."
Chan diam.
"Sekarang kamu bisu kak? Oh, dan terlebih lagi kita bukan kakak adik kandung, kita hanya saudara tiri"
Kenyataan pahit langsung memenuhi otak chan, dia sedih, kenapa adiknya yang dia anggap polos dan lembut berubah seperti ini?
Felix yang kesal karena kediaman chan menyuruh minho untuk membawanya pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
✰. BANGCHAN H4REM. 1
Cerita PendekWarning 🔞⚠️. * Mdni. * Ing typ + frontal ( sesuai mood ) * Bangchan submissive * Banyak adegan 18+ * Sex toys , hole / pussyboy , mpreg , bdsm , roughsex