Happy Reading!
Tandain typo yaa guys📸
Jangan lupa vote, comment, and share juga thank u💕***
Senyuman yang menghiasi wajahnya terlihat seperti lukisan indah di permukaan air. Namun, dalam setiap garis senyum itu tersimpan luka yang mendalam. Kebahagiaan seringkali menjadi jendela palsu menuju dunia yang pekat, tempat di mana rasa sakit bersemayam.
***
Beberapa minggu sebelumnya ....
Di bawah sorotan terang lampu panggung, kerumunan tak terhitung jumlahnya berkumpul di arena terbuka. Bunyi riuh rendah mulai merayap dari sudut ke sudut, memenuhi udara dengan semangat dan kegembiraan.
Di belakang panggung sekelompok teknisi sibuk bergerak ke sana kemari, memastikan segala hal berjalan lancar pada malam hari ini. Di tengah hiruk pikuk persiapan ini, seorang gadis muda berdiri dengan penuh konsentrasi, matanya memancarkan semangat dan tekad.
Marva Adelina Fariha, atau nama panggungnya Marva Adelina, penyanyi solo jebolan ajang pencarian bakat cilik telah memikat dunia dengan suaranya yang memukau sejak sebelas tahun lalu. Tanpa perlu mengenakan pakaian yang heboh, dia tetap bersinar dalam cahaya seperti bintang-bintang yang berpendar di langit malam. Rambutnya yang berwarna hitam pekat tergerai rapi, dan senyumnya yang hangat membuatnya terlihat akrab sekaligus misterius.
Marva melangkah ke depan panggung, wajahnya terpancar di layar besar di belakangnya. Kerumunan bersorak riuh saat dia mengangkat mikrofonnya, memancarkan pesona yang tak tertandingi.
"Selamat malam, Bogor!" Suaranya memenuhi lapangan, menyapu semua yang hadir di tempat itu. "Ini adalah kali pertama aku menyanyikan lagu ini secara live. Kalian tau lagu ini dari album terbaru aku, kan? Kalian siap buat malam yang penuh gairah dan tak terlupakan ini?"
Gemuruh dan sorak sorai memenuhi udara, menyiratkan antusiasme yang luar biasa dari penonton.
"Malam ini, kita akan merayakan cinta, kehidupan, dan semua momen yang membuat kita merasa hidup. Bersama-sama, kita akan menciptakan kenangan abadi."
Musik memulai alunan lembutnya, merayap ke hati semua yang hadir di sana. Marva menutup mata sejenak, meresapi setiap nada sebelum suaranya kembali menggema di seluruh tempat acara.
"Sekarang waktunya buat melupakan semua beban dan merangkul suka cita. Mari kita tenggelam dalam lagu-lagu yang mengalun, dan biarkan musik membawa kita menjauh dari beban realita ini sejenak."
Dengan setiap lirik yang dilantunkannya, Marva mengajak penontonnya untuk masuk ke dalam perjalanan emosional. Lagu yang dia nyanyikan kali ini adalah satu dari banyaknya lagu yang dia ciptakan.
Sejak usia remaja, Marva sudah mulai menulis lagu-lagu sendiri. Lirik-liriknya mengalir begitu saja, seakan-akan dia menjadi saluran bagi pesan-pesan yang memiliki makna lebih besar. Ketika dia pertama kali muncul di televisi, semua orang mengakui bakat luar biasanya. Juara pertama yang berhasil diraihnya membawa Marva dari relung kecil ajang pencarian bakat penyanyi ke sorotan dunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Yang Memilihku
EspiritualPerjalanan hidup yang menuntunku untuk mencintai takdir yang memilihku. __________ Marva Adelina, seorang penyanyi papan atas yang karirnya meredup karena sebuah skandal. Hidup Marva terombang-ambing ketika dunia yang awalnya mencintainya, berbalik...