05

442 78 15
                                    

Please enjoy yorobunnnnn

















Saugi duduk di pinggir kasur dengan rambut yang masih basah setelah membersihkan tubuhnya. Ia mengalungkan handuk di leher lalu meraih ponselnya dari meja nakas.

Besok hari Sabtu dan Alin tidak menerima pesanan untuk weekend. Selain pelanggannya yang mayoritas adalah pegawai kantor kepala desa libur kerja, ia juga memiliki urusan lain yang Seulgi tidak tahu –sebenarnya ia pernah bertanya, namun Alin tidak memberitahu jawaban pastinya, wanita itu hanya merespon dengan kata 'urusan penting'.

Ia menekan tombol power dan wajah Alin lah yang pertama ia lihat sebagai wallpaper. Matanya terus memandangi senyum manis sang mantan kekasih. Jemarinya membuka ruang obrolan antara dirinya dengan wanita itu. Ujung bibirnya tertarik, agak miris saat melihat tidak ada percakapan berarti antar keduanya meski sudah hampir satu minggu mereka bertukar nomor.

Isi obrolan mereka hanya saling memberi ucapan selamat pagi yang dimulai oleh Saugi. Lalu saat mendekati jam makan siang, Alin akan menginfokan kalau ia sudah di gerbang pabrik mengantar pesanan catering. Dan malamnya wanita itu akan memberitahu menu apa yang akan dibuatnya untuk keesokan hari.

Terus seperti itu, tidak ada yang berbeda.

Dilihat kembali layar ponselnya itu. Ia harus melakukan sesuatu untuk meningkatkan level 'permainan'nya dalam mendapatkan hati Alin lagi. Dirinya tidak boleh berpasrah diri dan menerima keadaan begitu saja. Harus ada kemajuan disisa waktunya yang tidak lama lagi di desa itu karena setelah pabriknya seratus persen siap beroperasi, maka dirinya tidak lagi memiliki kepentingan di sana. Ia akan kembali ke kota dan disibukkan dengan proyek baru yang sudah menanti.


 Ia akan kembali ke kota dan disibukkan dengan proyek baru yang sudah menanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Saugi mengigit ibu jarinya setelah mengirimkan pesan tersebut. Malam belum terlalu larut namun tidak menutup kemungkinan mantannya itu sudah tidur. Jika sampai lima menit kemudian tidak ada balasan yang dirinya terima, maka Alin memang sudah terlelap.

Itu yang akan ia coba percayai

'ting'

Mata monolid itu melebar saat sebuah bubble baru muncul di bawah bubble miliknya. Alin masih terjaga, riangnya dalam hati.




 Alin masih terjaga, riangnya dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Second Chance (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang