17 Juni 1993, Gua bawah tanah - dunia lapis ke-5
Keadaan ruangan yang dipenuhi ukiran itu kini sunyi. Ketiga orang yang masih berdiri yaitu Gagrayan, Lonca dan Reicht saling menatap satu sama lain dengan penuh kehati-hatian. Galih, Gantha dan Sandhi masih bertarung dengan sang maut di pojokan ruangan sedangkan Naya masih terduduk bersimpuh dengan wajah ketakutan. Hanya Reicht yang tersenyum pada keadaan tersebut.
"Hentikan senyuman busuk mu, apa yang kau inginkan?" Tanya Lonca pada Reicht.
"Baiklah, bawa ketiga temanku yang sedang sekarat kehadapanku."
Lonca kemudian memerintahkan para makhluk hijau untuk membawa Gantha, Galih dan Sandhi dan meletakkannya tidak jauh dari Reicht berdiri. Keadaan ketiganya masih sekarat. Reicht mengibaskan tangannya untuk mengusir para makhluk hijau tersebut yang dibalas dengan desisan dan penampakan taring-taring makhluk hijau tersebut yang diikuti dengan gerakan mundur perlahan.
Reicht mengeluarkan dua buah gulungan kertas kecil dari kantung celananya dan meletakkan gulungan tersebut di atas dada Sandhi dan Gantha. Reicht membisikkan sesuatu dan seketika itu juga keduanya menghilang dan gulungan kertas tersebut pun terbuka memperlihatkan isinya pada dunia. Sebuah surat yang penuh misteri.
Reicht mendekati Galih namun ia tidak mengeluarkan gulungan surat, ia mengeluarkan sebuah belati lain dengan mata terbuat dari benda semacam kaca berwarna kuning tergenggam di tangan Reicht. Sepertinya belati tersebut bukan belati sembarangan, Lonca dan Gagrayan sangat terkejut ketika melihat belati tersebut. Reicht mengarahkan belatinya ke jantung Galih namun belum sampai menusuk jantungnya, Galih bereaksi dengan menggelindingkan badannya yang penuh luka kea rah Gagrayan. Nyawanya selamat. Justru Gagrayan yang kini meregang nyawa.
Naya menusuk Gagrayan dengan belati kuning yang mirip dengan milik Reicht ditangannya, tidak hanya sekali namun berulang-ulang menusuk dan mengoyak tubuh Gagrayan. Gagrayan terkejut, tubuhnya tak dapat digerakkan sama sekali, ia hanya dapat menatap Naya yang berlumuran darah, tatapan keduanya bertemu, sebuah tatapan kosong yang saling berbalas.
Naya berlari ke arah Galih dan segera mengeluarkan dua buah gulungan kertas yang sama dengan sebelumnya. Satu gulungan ia letakkan di dada Galih dan satunya lagi ia dekap. Setelah Naya membisikkan sebuah kalimat, keduanya pun menghilang.
Dalam kekacauan tersebut, Reicht berhasil mendekati Lonca dan tanpa disadari olehnya, sebuah gulungan yang sama menyentuh tubuh Lonca yang membuatnya menghilang tanpa jejak setelah Reicht membisikkan kalimat yang sama dengan sebelumnya.
Kini hanya tinggal makhluk pemberi berkah leluhur, Reicht dan Gagrayan dan yang berlumuran darah di ruangan tersebut. Kembali hening. Huru-hara yang terjadi dalam 1 menit tersebut sama sekali tidak terlihat bekasnya kecuali gulungan-gulungan kertas yang kini telah terbuka. Reicht melangkah perlahan mendekati Gagrayan.
"Hei, bodoh...ya, kau si iblis kecil bodoh yang bermimpi menjadi seorang raja. Kau tahu ini apa? Belati yang terbuat dari Libyan Desert Glass [OOPArt], material yang terbentuk dari ledakan nuklir buatan manusia ribuan tahun yang lalu. Sebuah kebodohan para leluhur yang menghasilkan kehancuran diri mereka sendiri. Namun mari kita lihat sisi positifnya, sebuah material yang dapat membunuh iblis tercipta." Ucap reicht.
Ia menusukkan belati tersebut ke mata Gagrayan dalam-dalam yang diikuti teriakan penuh sakit Gagrayan. Dengan perlahan-lahan Reicht mencabik-cabik tubuh Gagrayan menggunakan belati kuning tersebut.
"Kini pilihan hidupmu satu-satunya adalah menerima berkah sang leluhur sekaligus kutukannya atau kau mati akibat luka dari belati ini...atau, kau mati terkoyak di mangsa para makhluk hijau yang kehilangan majikannya atau...berbahagialah, jika kau dapat menemukan pilihan lain dan selamat dari maut, takdir menyenangkan yang telah kurancang sudah menanti kalian para iblis." Ucap Reicht sambil menarik kedua ujung bibir Gagrayan yang membuat wajah penuh luka tersebut Nampak tersenyum.
Tidak lama kemudian Reicht mengeluarkan sebuah gulungan dan membisikkan kalimat yang sama sebelum menghilang.
"Nara, pertemukan aku dengan mu"
Gulungan kertaspun terbuka dan jatuh di samping Gagrayan. Sebelah matanya yang masih berfungsi terlihat namun sayu karena luka-luka ditubuhnya mencoba membaca isi gulungan tersebut.
-----------------------------------------------
Surat ini kutujukan untuk kalian "yang terhormat",
Manusia.
Mungkin lebih baik aku mengenalkan diri terlebih dahulu ya? Aku Nara, penjaga rahasia kalian.
Kau pasti mengenal yang namanya khayangan bukan? untuk menjadi manusia yang masuk khayangan pasti sudah menjadi impianmu. Hanya satu kata yang akan kusampaikan padamu, lupakan. Semua itu hanya akan menjadi mimpi bagimu, karena kau hanyalah sebuah eksperimen yang dilakukan oleh para dewa sebagai batu pijakan untuk mewujudkan khayangan yang sebenarnya.
Mungkin kau belum mengerti, biar kuberitahukan kenyataan yang sebenarnya. Khayangan bukanlah tempat untuk para manusia menikmati indahnya kehidupan. Khayangan adalah tempat dimana para dewa kelak akan tinggal dan dilayani oleh makhluk yang mereka namakan "manusia", sebuah organisme yang dapat berpikir dan bertindak berdasarkan akal dan pikirannya. Karena keadaan itu, kalian adalah "yang terhormat", lebih tepatnya "yang terhormat ke-25"..organisme berakal tidak mudah untuk diperintah sehingga sering terjadi kekerasan dan peperangan dan para dewa terus bereksperimen hingga mendapatkan jenis pelayan yang mereka inginkan...kau tidak ingin tahu apa yang terjadi terhadap 25 "yang terhormat" lainnya.
Kuberitahukan kenyataan pahit lainnya, kau adalah eksperimen gagal lainnya yang akan segera dihilangkan. Sulit untuk mengerti semua kenyataan ini, namun aku disini untuk menolong kalian. Aku adalah sang pemegang rahasia, aku tahu apa yang harus kalian lakukan untuk menghapus agenda penghilangan manusia oleh para dewa. Datanglah padaku, sebut namaku dan kau yang berniat untuk menghentikan semua ini akan menghadapku.
Kau adalah sebuah kehidupan dan kau hidup bukan untuk dihancurkan, aku akan membantu kalian menciptakan surga bagi dunia kalian sendiri. Aku dapat mewujudkannya karena aku adalah sang pemegang rahasia.
------------------------------------------------
17 Juni 1993, Istana Nara sang pembuka rahasia langit dan kaisar dari 2 lapis dunia
Sebuah kebun yang indah menghiasi istana megah berwarna hijau granit di sebuah bukit. Beberapa rumput ternoda dengan warna merah darah, disekitarnya tergeletak Gantha, Galih dan Sadhi. Tidak jauh dari sana, Lonca pun tergeletak bersimbah darah, bagian perutnya sedikit terbuka dan menjadi sumber keluarnya darah dari tubuh indah tersebut.
Naya terduduk gemetar di sampingnya dan mengarahkan belati yang semakin dipenuhi oleh darah itu ke leher Lonca. Matanya menatap ke depan penuh kengerian. Seorang pria dengan pakaian serba putih berlengan sangat panjang hingga menutupi lengan pria tersebut secara keseluruhan, tengah duduk di samping kolam air mancur.
"Tenanglah Naya, dihadapanmu kini adalah yang mulia Nara sang pembuka rahasia langit dan kaisar dari 2 lapis dunia. Orang yang akan menyelamatkan kita." Ucap Reicht yang baru saja muncul di lokasi tersebut.
"Oh, aku bahkan tidak mengenalmu, mengapa aku harus menyelamatkan kalian?" Ucap Nara santai.
"Karena kau sudah lama tidak mengunjungi dunia kami, banyak hal yang harus kujelaskan namun waktuku tidak banyak. Keempat orang disana butuh bantuan mu atau mereka akan mati. Wanita itu bernama Lonca dan ia mengetahui ingatan awal manusia sebelum diciptakan dan ketiga pria itu mengetahui ilmu leluhur manusia yang biasa disebut OOPArt." Jelas Reicht.
"Oooh, lalu apa manfaatnya bagiku?" Ucap Nara.
"Dari cerita yang kudengar, sang pembuka rahasia langit kini kehilangan kunci nya dan tak dapat lagi mendengar rahasia langit. Aku dan orang-orang ini dapat membantumu menyelesaikan masalah tersebut. Jadi, sembuhkan keempat orang ini dan saatnya kita berdiskusi." Ucap Reicht. Kembali, dengan senyum menyeringai menghiasi wajahnya yang penuh kemenangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reiva : Awal
FantasyApakah sejarah manusia sesuai dengan yang tertulis di buku-buku sejarah selama ini? OOPart (Out of Place Artifactc) telah merusak kronologi sejarah teknologi manusia yang tertulis di buku-buku sejarah karena benda-benda berteknologi tinggi tersebut...