07 ─ don't think negatively

1.1K 174 26
                                    

"Peringatan terakhir untukmu, berhenti mendekati Jonggun ataupun Jungoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Peringatan terakhir untukmu, berhenti mendekati Jonggun ataupun Jungoo. Atau kau akan tahu akibatnya, mengerti sayang?" Jihoon tersenyum hingga matanya membentuk seperti bulan sabit.

"Sayang, memangnya aku dan kau ada hubungan apa?" (Name) tak mau menatap Jihoon, jika tak ingin takut lagi.

"Apa suatu hubungan harus diucapkan agar menjadi resmi?" Jihoon tertawa pelan, (Name) melirik Jihoon dengan sinis. "Kau pasti sudah tahu jawabannya."

"Menurutku kau akan menerimaku menjadi kekasihmu." Jihoon tertawa pelan, wajahnya tiba-tiba memerah. Seperti ada sesuatu yang salah ... (Name) tak mengerti isi pikiran Jihoon yang sebenarnya.

"Jonggun— khhkk ..." mendelik saat Jihoon memasukkan jarinya kedalam mulut (Name) sambil mencengkram pinggang milik (Name) dengan kuat.

Menaikkan sebelah alisnya penasaran, Jonggun mendekat kearah sumber suara. "(Name)?"

BRAK!

"Dia sedang bersama dengan Lee Jihoon?" Jonggun melihat ruangan yang ada di depannya dengan tatapan datar. Tak ingin ikut campur dengan masalah pribadi (Name), akhirnya Jonggun lebih memilih untuk pergi meninggalkan ruangan itu.

"Hoi, hoi~ kau ngapain di depan ruangannya DG?" Jungoo memukul bahu Jonggun dengan sengaja, Jonggun tidak menunjukkan reaksi apapun. Dia hanya memutar bola matanya jengah lalu pergi meninggalkan Jungoo yang mencibir kesal karenanya.

"Aku jadi penasaran, apa yang dilakukan mereka berdua di dalam? oh syittt, aku baru ingat, ruangan DG 'kan kedap suara!" Jungoo menggaruk  tengkuk lehernya frustasi kemudian menyusul Jonggun.

Nafas (Name) selalu tertahan selama beberapa detik karena Jihoon tak berminat untuk mengeluarkan jarinya dari dalam mulut (Name), "Baru beberapa menit aku memberimu peringatan, tapi kau tak mendengarkanku. Sengaja ingin membuatku marah atau kau suka mendapat hukuman dariku?"

"H.. hihak he-huhaha... [tidak keduanya]" (Name) menarik tangan Jihoon dengan kasar hingga kuku Jihoon tak sengaja menggores lidahnya, "A-ah ..."

"Buka mulutmu, sekarang." hanya butuh beberapa detik saja, Jihoon sudah bisa membuat (Name) patuh padanya. Lidah Jihoon masuk kedalam mulut (Name) yang mulai mengeluarkan darah dari arah lidahnya.

"B*ngsat," (Name) tak bisa bergerak, Jihoon menahan kedua pergelangan tangannya dengan kuat. (Name) menundukkan kepalanya saat Jihoon menjauhkan wajahnya dari (Name), "Aku tidak rusak Jihoon, tapi kau yang merusakku. Kau yang membuatku merasa buruk, b*rengs*k."

"Artinya kau membutuhkan penyembuhan dariku karena aku sudah merusakmu, betul itu 'kan?" Jihoon memborgol kedua tangan (Name), jangan heran Jihoon dapat benda itu darimana. Dia sudah menyiapkan itu sejak jauh-jauh hari.

"Hah... Hah... Ji-hoon lepas." (Name) menarik kedua tangannya dengan paksa berharap agar borgol itu terbuka, jelas saja tidak bisa. (Name) terlalu lemah untuk melakukan itu.

𝐑𝐄𝐇𝐀𝐁𝐈𝐋𝐈𝐓𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍  ,  lee jihoon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang