Suka pada orang yang telah memberikan trauma padanya bukanlah kesalahan (Name), hanya saja dia tidak sadar dengan perasaan yang muncul secara tiba-tiba itu. Jihoon pergi dan tak menampakkan dirinya sama sekali di hnh group.Menemui Jihoon kemudian menyatakan perasaannya bukanlah gaya (Name) tolong ...
"Huh!"
"Ngapain kau duduk disamping (Fullname)? minggir."
Selalu saja Jonggun dan Jungoo yang mengganggunya, (Name) sudah muak. "Ku kembalikan kartu atm kalian, aku tak pernah menggunakannya."
"Aku tahu, kau pasti ingin pergi lagi 'kan? pergilah, aku yakin kau akan kembali seperti kemarin-kemarin!" Jungoo menyandarkan punggungnya di sofa sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana. (Name) membalas tersenyum, "Tentu saja aku akan kembali."
"Kalian jangan bertengkar terus seperti preman, dan─ berhentilah merokok kalau nggak mau mati." (Name) menggantungkan jaketnya diatas bahunya lalu melambaikan tangan kepada duo J.
"Wanita itu betul-betul sudah tak membutuhkan kita lagi?" Jungoo menjepit hidungnya menggunakan kedua jarinya saat asap dari rokok milik Jonggun menyebar kemana-mana.
"Dari awal, dia memang tak membutuhkan kita. (Name) hanya membutuhkan Lee Jihoon, kenyataannya seperti itu." Jonggun menatap (Name) yang semakin menghilang dari penglihatannya.
Tak!
Gelas berisi jus jeruk itu diletakkan secara kasar diatas meja, setelah pergi dari hnh group, (Name) memilih untuk menenangkan diri di sebuah kafe yang terletak tak jauh dari rumahnya. Benar juga, (Name) sudah menganggap semua keluarganya telah mati pada saat dia ingin pergi ke pusat rehabilitasi beberapa tahun yang lalu.
Sebelum Jihoon datang ke kehidupannya, dan membuat (Name) hampir menjadi orang gila yang bisa saja masuk rumah sakit jiwa jika tak kuat dengan semua perlakuan Jihoon padanya. (Name) memijat keningnya, lebih memilih mati tertabrak bus atau selamat tetapi di siksa seperti binatang oleh Lee Jihoon. Pilihan yang sulit.
Karena sudah sampai ketahap ini (Name) lebih memilih di siksa Jihoon. Pada akhirnya Jihoon melepaskannya seperti sekarang. Semoga saja, pria itu tak datang lagi. "Menyebalkan, setiap kali aku ingin melupakannya semakin aku teringat padanya. Dia orang jahat, aku tak boleh menyukainya."
"Sialan ... masa, aku betulan menyukainya? ini tidak benar 'kan?" (Name) menutup wajahnya menggunakan kedua tangan, sungguh menjijikkan, "(Fullname) kau pasti sudah gila, mencintai Lee Jihoon? hanya orang setengah yang akan jatuh cinta padanya."
"Hah ... sudah berapa lama ya, aku berada disini?" jaket (Name) dipakai secara tergesa-gesa, tidak baik kalau dia pulang terlalu malam. Sehabis membayar minumannya, (Name) melangkah pergi dari kafe. Rasanya ada yang mengganjal di hati (Name), tapi dia bingung apa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐄𝐇𝐀𝐁𝐈𝐋𝐈𝐓𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍 , lee jihoon ✓
Romance── 𝗹𝗲𝗲 𝗷𝗶𝗵𝗼𝗼𝗻 𝗳𝘁. Fem! readers 𐙚˙ 𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 ; harsh words, bad temper, violence, masochist, coercion, sensitive con...