Petir dan Senja (2)

11 2 1
                                    

Boboiboy Petir ingin memecah keheningan. Bagaimana pun, anak di sebelahnya adalah partnernya dalam misi kali ini. Untuk bekerja sama dengan baik, mereka harus saling memahami, bukan? Mereka harus tahu kekuatan dan kekurangan masing-masing. Seperti Boboiboy yang pelupa dan akan semakin pelupa jika terlalu lama berpecah. (Tunggu, kalau begitu, misi ini harus selesai lebih cepat). Bagaimana dengan Eren? Apa kekuatan yang dimilikinya? Apakah ia punya kekurangan yang perlu diwaspadai? Bagaimana dengan sifatnya? Sebelum itu, haruskah Petir memulai dengan pertanyaan yang sederhana? Darimana asal Eren? Berapa tahun usianya?

"Umurku 8 tahun. Kalau Kak Boboiboy?"

Petir terkejut mendengarnya. Tidak, bukan karena Eren memulai obrolan lebih dulu, melainkan apa yang disampaikannya tepat seperti apa yang ia pikirkan.

"Aku 14 tahun. Err... Panggil aku Petir."

Oke. Selanjutnya apa? Asal daerah?

"Aku dari Semarang."

Oke, Semarang. Nama itu terdengar asing bagi Petir. Apa ada daerah dengan nama seperti itu di Malaysia? Masuk negara bagian mana?

"Semarang itu ibukota Jawa Tengah, Indonesia."

Oh, negara tetangga rupanya. Eh, tunggu dulu!

"Kau bisa baca pikiran?" tukas Petir.

"Eh!"

Eren mengerjap-ngerjapkan mata. Ia baru sadar sebelum ini Petir tidak mengajaknya bicara. Memang, sejak berada di tempat antah-berantah ini, Eren merasa ada sesuatu yang berbeda dengan dirinya. Dulu Mbak Rina-nya memang pernah bilang, seolah-olah Eren bisa membaca pikiran atau melihat masa depan. Namun, Eren tahu itu tidak benar. Ia hanya menerka-nerka dan kebetulan terkaannya tepat sasaran. Mbak Rina menjelaskan, itu namanya intuisi. Akan tetapi, kali ini berbeda. Eren tidak sekadar menerka-nerka. Sejak sampai di sini, ia banyak melihat atau mendengar sesuatu di dalam kepalanya. Apakah itu berarti dia jadi bisa membaca pikiran?

Petir tidak terlalu terkejut. Kalau benar Eren adalah orang yang dikirim TAPOPS, pastilah ia bukan orang biasa. Setidaknya, ia mesti memiliki kekuatan super atau keahlian khusus. Pertanyaannya, dari mana kekuatan itu ia dapatkan? Apa ini ada hubungannya dengan bola kuasa?

"Apa Kak Petir baru saja memikirkan hubungan kemampuanku dengan power-sphera?" tanya anak itu.

"Um. Iya."

"Kalau iya, berarti aku memang bisa membaca pikiran. Tapi aku juga tidak tahu dari mana aku mendapat kemampuan ini."

"Tak apa. Kita bisa cari tahu sama-sama. Aku sendiri punya kuasa elemental petir," katanya.

Itu adalah asal mula kombinasi petir dan senja.

7 Students in GalaxyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang