0.2 longing hug

2.2K 148 0
                                    

Diruangan ini, ada dua orang pemuda yang sedang duduk sembari memainkan handphonenya, mereka berdua juga sangat ricuh dengan terus berteriak.

Teriakan kesal, marah, umpatan dan lainnya yang terus menerus keluar dari mulut mereka. Kedua orang itu sedang bermain game tentunya.

"Bang itu disitu deh bang banyak musuh" ucap salah satu pemuda manis, berkulit putih dengan wajah blasteran china.

"Sabar Semesta jangan maju sendiri" dan salah satu pemuda yang menjadi lawan bicaranya.

"Bangsat! Gue mati bang Garen" pekik pemuda yang bernama Semesta.

"Yakan udah dibilang jangan maju ngeyel amat, berapa musuh?" Tanya pemuda bernama Garendra tersebut, dengan pandangan tanpa lepas dari layar handphonenya.

"Dua itu musuhnya itu beda squad" jawab Semesta lalu melirik sekilas ke handphone yang sedang dimainkan oleh Garendra.

"Awas aja satu squad gue geprek lo" ucap Garenda dan Semesta mendengus kesal.

"Dorr dorr itu anjing nongol palanya, bang goblok tembak su" Semesta malah heboh sendiri, lalu dia menepuk nepuk pahanya dengan keras karena gemas sendiri melihat cara Garendra yang tengah bermain.

Victory

"wooooooooohhh, wahhahaha menang yess" girang Semesta.

"Kata musuhnya dua ta, ini cuman baru tembak aja udah menang" ucap garen dengan sedikit nada kecewa.

"Kan udah dibilang beda squad, barangkali di kill orang tadi" jawab Semesta, dia melihat kearah Garen yang murung "yaudah ayo main lagi"

"Tunggu har — "

Brakh

"ANJENGGG"

"BANGSATT!! KAGET SU"

Begitulah kira kira mereka mengumpat dengan berteriak karena terkejut, mereka berdua mendengar suara pintu yang dibanting dengan keras, untung saja mereka tidak menjatuhkan handphonenya masing masing.

"Apa tadi Ta?" Tanya Garen dengan sedikit cemas.

"Gk tau bang, masa maling ya? Terus siang siang gini" jawab Semesta yang masih memegangi dadanya dengan sesekali di usap usap.

"Liat sana lo Ta, gue jadi ngeri bangke" ucap Garen dengan menunjuk kearah luar ruangan.

"Lah anying harusnya lo bang, lo kan yang lebih tua" jawab Semesta dengan nada kesalnya.

"Tapi gue takut njir" celetuk Garen menaruh handphonenya di atas meja.

"Samalah" kesal Semesta, dia pikir garen saja yang takut, dia bahkan sampai jantungan.

"SURPRISE!!"

Lagi dan lagi mereka dibuat terkejut, meski terkejutnya ini lebih narutal. Kini Semesta dan Garendra menatap ke arah pintu yang mana, ada seorang remaja laki laki memakai hoddie dengan topi creamnya tersenyum sangat manis dengam melebarkan kedua tangannya.

Namun Garendra dan Semesta bingung, siapa anak itu, mengapa dia ada disini. Apalagi saat tingkah anak laki laki itu yang kikuk dan menunjukkan ekspresi lucu, sangat menggemaskan.

"Woyy gemess siapa sih njir" batin Semesta meremas bajunya.

"Woy suara apa tadi? Dari atas sampe kedeng —" Tiba tiba saja datang satu pemuda lagi, dengan berlari tergesa gesa kearah Semesta dan Garendra.

Pemuda itu bahkan mematung dan tercengang seketika, ketika melihat sosok anak laki laki yang berdiri di ambang pintu dengan wajah kikuknya.
  

.  .  .  .  .  .  .  .

Me And Your Smile - Nosung [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang