0.3 first day of school

2.1K 124 0
                                    

Suara ketukan pintu yang terdengar sangat menganggu telinga, dan lebih tepatnya itu pintu yang digedor-gedor dengan tidak santai.

"BANGUNNNN WOYY KATA MAU SEKOLAH"

Terdengar juga suara teriakan dari luar sana, yaps luar kamar Jireno. Jireno benar benar frustasi mendengar suara teriakan dan pintu yang rasanya seperti di dobrak, padahal ini masih sangat pagi.

"BANGUN JI KATA MAU SEKOLAH, GK BANGUN ABANG DOBRAKK"

Geram jireno mulai kesal karena ulang abangnya, dia mencoba berjalan kearah pintu meski matanya masih terpejam.

Baru saja dia membuka kunci dan abangnya itu langsung membuka dengan tidak santai, sampai sampai pintu itu menabrak ibu jari kaki Jireno.

"Aduhh akh aaa" rintih Jireno sembari memegangi kakinya.

"Kenapa dah dek?" Tanya Farta tanpa rasa bersalah.

"Abang dongo, Ji belum mundur pintu udah di buka ya otomatis nabrak kaki Ji pintunya" dia masih sibuk memegangi kakinya, dengan kaki satu diangkat.

"Hehe pantes kepentok pintunya, ternyata ada orang" dengan santainya Farta berbicara begitu membuat Jireno kesal.

Akhirnya dia mengusir Farta dan memutuskan untuk mandi, tapi tidak semudah itu. Pasti ada drama ledek ledekan, bahkan sekarang kamar Jireno sudah seperti kapal pecah.

Hingga maid yang berada di sana hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kakak beradik itu. Namun dia senang, karena semenjak Jireno kembali dari Canada, rumah tidak sesepi biasanya. Dulu rumah ini seperti mati.

Jarang ada canda tawa, Irena dan Ruan selalu pulang malam. Begitu juga dengan Farta yang sibuk dengan tugas tugas sekolahnya, bahkan Farta jarang pulang dan sering bermain hingga larut.

Semenjak ada Jireno, rumah yang tadinya sepi itu kembali berwarna. Farta memang masih sering keluar malam, tapi dia tidak pernah pulang di atas jam 8 sekarang.

Dan setelah Jireno selesai mandi, dia langsung sarapan bersama kedua orang tuanya juga abangnya seperti biasa.

Dan hari ini adalah hari dimana Jireno bersekolah setelah 1 minggu lamanya dia harus beristirahat karena demam, iya Jireno demam sampai 5 hari.

Itu membuat Jireno sangat suntuk, yang harusnya dia sudah berada di sekolah dan belajar malah masih di rumah menyembuhkan dirinya.

"Ji ayo, abang tunggu di luar" ucap Farta.

"Enggk, abang Arta duluan aja" jawab Jireno.

Farta menghentikan langkahnya terkejut, bahkan ruan juga Irena sama sama terkejutnya, Jireno ingin pergi sendiri?

"Lok gitu?" Tanya Farta.

"jika mau pergi nanti, Ji mau sama supir aja" ucap Jireno.

"Loh kok, Ji marah sama abang?" Tanya Farta.

"Ih enggk, Ji tuh gk marah" ucap Jireno.

Karena pemikiran Farta, Jireno harus mencoba meyakinkan abangnya dan mencari alasan yang masuk akal, karena dia ini sebenarnya canggung saja.

Jika murid baru sepertinya dan juga bisa dikatakan dia pergi bersama Farta, lalu semua orang mengetahui Jireno adalah anak bungsu keluarga Kalandra, ini gawat.

Dan akhirnya Farta pun pergi, Jireno langsung menyuruh Irena untuk memberi tahukan kepada kepala sekolah tersebut.

Dan akhirnya Farta pun pergi, Jireno langsung menyuruh Irena untuk memberi tahukan kepada kepala sekolah tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Me And Your Smile - Nosung [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang