0.4 meet him again

1.9K 131 0
                                    

Guru itu membuka pintu dengan kasar, hingga dia menaruh Jireno duduk di hadapan seseorang yang tak lain adalah ketua osis.

"Tolong tangani anak ini Joan, pusing saya" ucap guru tersebut lalu dia pergi.

Jireno menghela nafas yang sebenarnya dia juga lelah, tatapannya kini beralih menatap sesosok lelaki yang tidak asing dan sepertinya dia pernah melihatnya.

"Ohh lo ketos, pantes soker tadi" ucap Jireno dan laki laki yang sedari tadi fokus pada catatanya kini beralih menatap Jireno.

"Eh anjing, lo yang tadi pagi nabrak gue kan?" Tanyanya dengan menunjuk nunjuk Jireno.

"Loh gk salah? Yang nabrak perasaan situ" jawab Jireno dengan kesal dan melipat kedua tangan.

"Apa yang lu lakuin bocah? Tadi pagi aja buat ulah pasti langsung dapet masalah dan berbuat onar" ucapnya, itu membuat Jireno mengalihkan pandangannya dengan kesal.

"Terserah lo ketos" ucap Jireno dengan nada sedikit meninggi.

"Lo ngapain jawab gue!" Tanyanya menyentak Jireno.

"Mukulin orang! Apa gk seneng!" Jireno menatap laki laki itu dengan tajam.

"Gila, sok jadi jagoan?! Kelas berapa lo" tanyanya lagi.

"Apa urusanlo? Ketos gaje, kepoan" jawab Jireno dengan sedikit emosi, dia banyak tanya.

"Wahh lo harus terima hukuman berat nih" ucapnya, Jireno menatap ketua osis itu dan melihat nametag yang berada di bagian dadanya.

Joando Aksakala

"Terserah deh, mau berat kek mau apa gk peduli" jawab Jireno lagi, dia kini menatap ke arah jendela dan melamun.

Jireno mendengar suara pintu terbuka, dia mengalihkan pandangannya ke belakang dengan membalikkan badan, Jireno menatap dua orang laki laki yang masuk ke ruang BK.

Jireno memperhatikan kedua orang itu, dia menatap kesalahan satu anak laki laki dan dia mengingat wajahnya. Itu adalah Cakra, orang yang dia tolong saat di roftoop.

"Ngapain lo ke —" ucapan ketua osis yang bernama Joan terpotong karena Cakra menyelanya.

"Huaaaa, pliss bang jangan hukum dia bang, hukum aja gue dia gk salahh" ucapnya dengan isakan tangis, Jireno terkejut menatap Cakra yang kini berada di sisinya dan berdiri di hadapan Joan.

"Maksud lo apa Cak?" Tanya Joan kebingungan.

Dan akhirnya Cakra menceritakan semua yang dia alami dan di tolong oleh Jireno, seseorang yang tadi bersama Cakra juga berdiri di sebelah Cakra dan mendengarkan semua cerita Cakra.

"Jadi gitu, pliss dia gk salah" ucapnya, Jireno menepuk punggung Cakra pelan dan mengusapnya.

"Gk papa, gue juga harus dapet hukuman karena gue mukul orang yang gk di kenal" ucap Jireno dengan senyuman tulus di wajahnya.

Joan, anak laki laki itu bahkan Cakra tercekat, mereka bahkan kagum dengan Jireno yang memang tidak berusaha membela diri nya meski dia tidak tidak sepenuhnya salah.

"Keren, btw gue baru liat lo dah, ada di kelas mana? Perasaan udah 1 minggu gue keliling semua kelas dari kelas 1-3 kok baru liat lo" ucap laki laki yang belum di kenal namanya, dia tidak memakai nametag jadi Jireno tidak tau.

"Gue kelas 10/A1 dan gue baru masuk hari ini jadi wajar lo baru liat gue" jawab Jireno.

"Wahhh adek kelas, eh bentar kenalin gue Cakrawala dan ini bang Joando ketua osis, ini bang Kajendra wakil osis. Untuk gue kelas 11/B2 ya, namalo?" Tanya Cakra dengan mengulurkan tangan pada Jireno.

Me And Your Smile - Nosung [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang