0.8 know your past

1.6K 101 2
                                    

Kini hanya ada keheningan di mobil, Farta fokus dengan setirnya, begitupun dengan Semesta dan Harsa. Jireno? Ntahlah Jireno sangat takut dengan suasana yang tidak biasa ini.

Harsa dan Semesta memang diam, tapi diamnya mereka itu seakan sedang mengintai musuh dan bisa menerkam lawannya kapan saja.

"Bang?" Panggil Jireno akhirnya memecahkan keheningan.

"Hem?" Jawab mereka serentak dan menatap ke arah Jireno, kecuali Farta, karena dia menatap lewat pantulan kaca.

"Sparta itu apasih?"

Mereka bertiga terlihat tegang, tidak ada jawaban sama sekali dan membuat Jireno menoleh kearah sama sini bingung dengan reaksi mereka.

"Bang?" Panggil Jireno Kembali.

"Anuu apa ya, iyaa anuu emmm nam —"

"Geng sekolah iya geng sekolah Ji" jawab Semesta menyela Harsa.

"Ouuh, kenapa mereka mukulin kak ketos?" Tanya Jireno kembali, terlihat jelas wajah ketiganya begitu panik membuat Jireno merasa mereka menyembunyikan sesuatu.

"Ji kan masih kecil jadi gk perlu tau dulu apa itu geng sekolah" ucap Farta. Jireno kesal, dia mencibir lalu memajukan bibirnya.

Setelah mengantarkan Semesta, kini Jireno berada dirumahnya dengan dapat sedikit siraman rohani dari sang papa dan mamanya.

Cuman 10 menit lamanya dia di marahi atau lebih tepatnya di ceramahi, akhirnya Jireno disuruh membersihkan diri alias mandi karena bercak darah yang dimana mana, Farta pun sama membersihkan dirinya.

"Arghh gk mungkin kenapa sih arghh" ucap Jireno terlihat frustasi dengan mengusak usak kepalanya kasar.

"Bukannya tidur malah kaya orang kesambet" ucap Farta yang melihat tingkah aneh adiknya.

"Abangg, Ji kelepasan tau ih masa tadi Ji soft gitu, auto hilang harga diri kecool an ini" adu Jireno pada Farta, wajah yang sedari tadi di sembunyikan menghadap sofa kini beralih menatap Farta.

Farta malah menertawakan adiknya "salah siapa bocil sok cool gegayaan, gk papa temen abang juga gk mempermasalahkan itu kali" jawab Farta santai, sangat santai.

"Ya mereka emang gk, tapi Ji malu nanti mereka bilang kalo Ji aslinya gimana ke orang orang?" Tanya Jireno dengan nada merengek.

"Abang sumpel mulutnya pake tai kucing" jawab Farta.

"Bener ya?" Jireno memandangi Farta yang tengah sibuk mengupasi kulit jeruk.

Farta mengangguk " bener udah sana tidur besok telat ini udah jam 11 lebih"

"Aaaaaa" Jireno membuka mulutnya, dia hanya ingin meminta satu suap dari jeruk Farta.

Farta mengalihkan pandangannya menatap Jireno, dia terkekeh gemas lalu menyuapkan jeruk ke mulut Jireno.

"Amm nyam nyam, nah sana tidur" ucapnya lalu mengusap rambut Jireno pelan.

Jireno tersenyum lalu dia berdiri berjalan menuju kamar miliknya dan juga menyuruh arta untuk tidur juga.

.   .   .   .   .   .


Jireno sudah berangkat ke sekolah bersama Farta, dan kini adalah jam istirahat dimana sekarang Jireno telah selesai makan dari kantin bersama Rama.

Kebetulan Jireno bersama rama sedang melewati sebuah ruangan yang mana ada beberapa gadis tengah membicarakan Joan, hingga Jireno menghentikan langkahnya.

"Denger denger kak ketua osis Joando kecelakaan terus masuk RS?"

"Iya katanya, hari ini aja diijinin sama sepupu nya itu"

Me And Your Smile - Nosung [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang