0.5 annoyed with my brother

1.7K 98 3
                                    

Kajendra membawa sekantung plastik berisi makanan, dia juga memberikan kepada Jireno makanan itu kepada Jireno.

Dia menaruh satu cup mie instan, Jireno yang sudah tidak sabar lagi tanpa aba aba langsung menyatap makanan itu.

"Trwimya kawsih" ucap Jireno yang mulutnya di penuhi dengan mie.

"Sama sama" balas Kajendra sembari tersenyum, kalau saja Jireno tidak sedang makan mungkin dia akan mencubit pipi Jireno.

"Makan yang banyak Ji" ucap Cakra, Jireno hanya mengangguk dan dia makan dengan lahapnya hingga membuat Kajendra dan Cakra senang.

"Liat bayi lagi makan" ucap Cakra tertawa gemas, disana juga Kajendra tersenyum senyum sendiri melihat Jireno yang makan seperti anak kecil.

"Bayi kita nanti" celetuk Kajendra menatap ke arah Cakra dengan nada kecil jadi tidak terlalu bisa di dengar.

"Hahh?" Tanya cakra dan di balas gelengan oleh Kajendra, dia pun mendecak pelan, dan pada akhirnya Cakra memilih untuk menyantap makanannya.

Joan yang tau persis kedua orang itu hanya menggelengkan kepalanya lalu fokus pada catatanya kembali, Jireno tersadar dengan Joan, dia menatap Joan heran.

"Woy ketos, gk makan lo?" Tanya Jireno dan Joan hanya menggelengkan kepalanya tanda tidak.

"Makan dulu Joan, kesehatan lebih penting" akhirnya Kajendra angkat bicara, tapi Joan yang keras kepala tetap bersikukuh tidak ingin makan.

"Ck, nah gini makan" jireno menarik beberapa carik kertas dan merapikan kertas kertas yang berada di atas meja Joan, lalu dia menaruh cup mie instan dan memberikannya pada Joan.

Joan menatapnya dengan menaikan satu alisnya, jangan lupakan juga wajah datarnya, sangat membuat Jireno jengkel.

"Makan, kenapa malah natap gue?" Tanya Jireno, dia menatap Joan yang masih terdiam, itu membuat Jireno kesal. Dia berdiri lalu mengambil sumpit di cup mie milik Joan.

Dan ya, dia langsung memasukkan mie begitu saja kedalam mulut Joan, Joan yang refleks karena panasnya mie langsung membuka mulutnya sampai dia tersadar bahwa Jireno telah menyuapinya.

Joan tercengang, tidak hanya Joan bahkan Cakra dan Kajendra yang tadinya sibuk makan jadi diam liat tingkah dari Jireno yang berani sekali pada Joan.

"Enak kan, makan dulu nah" ucap Jireno menaruh sumpit itu di cup mie Joan kembali, dan dia melanjutkan makannya yang sempat tertunda.

"Napa dah, mau di suapin lagi?" Tanya Jireno saat dia merasa bahwa Joan masih memandanginya.

Joan langsung mengalihkan pandangannya dan menyambar sumpit yang berada di cup mie miliknya, dia akhirnya makan dengan baik.

"Gue ngerasa ini bocah bahaya, tapi ada baiknya juga" batin Kajendra yang terus menatap Jireno juga Joan secara bergantian.

"Bang Joan diem aja? Padahal dia biasanya marah kalo di paksa" batin Cakra.

Mereka berempat menyelesaikan makanannya masing masing, tidak lupa juga dengan Cakra yang membuka percakapan bahkan bercerita hal yang membuat Jireno dan Kajendra tertawa. Joan? Anak seperti dia hanya menyimak dan menatap datar tanpa perduli cerita dari Cakra.

Perhatian mereka berempat kini teralihkan menatap sesosok gadis cantik yang baru saja memasuki ruang BK, dimana dia membawa setumpukan buku.

Namun saat gadis ruangan ini kedatangan gadis itu, seketika menjadi hening sekali. Cakra, Kajendra juga terdiam tanpa ekspresi, mereka benar benar seperti orang yang acuh.

Me And Your Smile - Nosung [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang