5 jam bersekolah, akhirnya aku berhasil melewati hari kedua disekolah dengan sedikit tersiksa. Aku berjalan dibelakang Delta, aku melihat punggungnya yang besar serta bahunya yang lebar.
Saat sedang fokus melihat tubuh atletisnya, aku menabrak punggungnya karena dia berhenti berjalan secara tiba-tiba.
Aku mendongak dan dia pun berbalik kebelakang melihat wajahku yang kesakitan. Dia menyentuh kepalaku sambil tersenyum.
"Makasih,"
Aku bingung, apa maksudnya makasih? berterimakasih untuk apa coba?
"Maksudnya?"
Bukan memperjelas maksud katanya, dia malah mengacak-acak rambutku. Aku pun berteriak menyebut namanya lalu dia kabur. Aku mengejarnya dan berakhir kami kejar-kejaran di siang itu.
Keesokannya disekolah, kertas ulangan matematika kami dibagi. Aku dapat 90 tentunya, dan hebatnya Delta jutsru dapat 100, padahal dia membaca rumus matematika milikku.
Dia tersenyum melihat kertasnya, lalu tersenyum menatapku. Aku langsung membuang muka karena malu.
Dia pun berterimakasih padaku karena telah meminjamkan buku catatan milikku kemarin. Aku pun kepo dengan kabar buku matematika miliknya.
"Jadi, udah ketemu bukunya?"
Delta pun mengangguk, "Dibawa adikku kesekolah."
Aku pun tertawa mendengarnya. Delta yang melihatku tertawa juga ikutan tertawa.
Aku pikir, setelah kejadian itu kami akan semakin dekat dan mulai berteman, namun nyatanya ada saja yang tak suka padaku karena dekat dengannya.
Saat jam istirahat berlangsung, aku ke kantin sendirian. Aku makan tekwan dengan nikmat, namun terganggu karena beberapa murid perempuan membicarakan ku yang tidak-tidak karena dekat dengan Delta.
"Genit ga sih? Cowok orang dideketin, cih."
"Najis banget tau nggak! Bisa-bisanya itu virus nempel sama cowokku!"
Aku jadi tak nafsu makan. Aku hendak pergi namun Delta datang sambil membawa semangkuk pempek dan menaruh mangkuk tersebut didepanku.
Dia pun duduk dan mengaduk-aduk mangkuknya, "Ayo makan," ucapnya sambil tersenyum padaku.
Aku pun tak jadi pergi, aku kembali makan bersamanya. Aku masih bisa melihat ekspresi para bocah yang mengaku ceweknya Delta marah-marah dan pergi dari kantin.
Aku pun menanyakan ini pada Delta, "Sebenernya, kamu ada pacar ga sih?"
Delta tersedak mendengarnya. Aku bergegas memberi teajus milikku padanya. Dia minum sampai habis dan aku tak bisa berkata-kata melihatnya.
"Padahal belum aku minum..."
Delta menjawab pertanyaanku tadi dengan bijak, "Masih kecil, mau fokus belajar dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DAY I MET YOU
Fanfiction"hari dimana aku bertemu denganmu, adalah hari yang terbaik bagiku."