Back To The City

55 32 0
                                    

"Seorang remaja berusia 16 tahun ditemukan tewas didalam jurang. Hasil jenazah diotopsi dan dinyatakan meninggal karena bunuh diri."

"Sebelumnya, remaja berinisial B itu sempat dinyatakan hilang selama 10 hari oleh pihak kepolisian. Dia ditemukan oleh tim penyelamat yang bertugas di hutan ketika anjing pelacak mereka mencium bau manusia yang mengarah ke dalam jurang."

"Serem amat,"

"Bel, kecilin volume TV nya, gue lagi belajar."

Besok aku akan ulangan akhir semester. Sebentar lagi aku akan lulus dan aku harus tamat dengan nilai yang baik serta masuk ke perguruan tinggi negeri.

Aku belajar sungguh-sungguh, sampai lupa dengan kesehatan diri sendiri. Untungnya walaupun sempat mimisan beberapa kali, aku masih bisa diberi keselamatan oleh tuhan.

Akhirnya, aku lulus SMA dan diterima di kampus negeri jurusan PGSD FKIP. Selama kuliah, hidupku biasa saja.

Sampai suatu hari dihari libur semester, aku putuskan untuk pulang kerumah. Sudah lama tak pulang, aku merindukan keluargaku serta temanku yang tak lama aku dengar kabarnya.

Kebetulan ketika aku dirumah, Bibiku ada dirumah sedang memasak makan siang untuk kami.

Karena hanya kami berdua, aku basa-basi saja.

"Apa kabar bik,"

"Baik. Eh, gimana kuliahnya?"

"Lancar. Ngomong-ngomong, gimana kabar adik ipar bibi?"

Bibiku terdiam. Dia pun menjatuhkan sendok yang ia pegang dan mengangetkanku.

Aku bergegas menghampiri bibi, "Kenapa bik?"

Bibi lalu menatapku sedih, nampak matanya berkaca-kaca dan ingin mengatakan sesuatu.

Aku matikan kompor, aku biarkan bibi duduk dikursi dan aku beri ia segelas air. Bibi menunduk, dia memegang kedua tanganku dan berbicara dengan suara yang pelan.

"B-bella..."

Aku semakin bingung melihat tingkah bibi yang aneh. Sebenarnya, apa yang telah terjadi padanya?

"Bella kenapa bik-"

"Meninggal."

Ya, kalimat itu awalnya kupikir bercanda. Tapi ketika melihat air mata bibi jatuh, aku tak berpikir itu adalah candaan.

"K-kapan?"

"Sepuluh bulan yang lalu..."

Tubuhku membeku, seolah aliran darahku tertutup. Kaki lemas dan aku lalu terjatuh ke lantai. Aku mencoba untuk menahan air mataku, tetapi gagal. Air mataku tumpah membasahi permukaan wajahku yang bulat.

Aku putuskan esoknya bersama Gwen dan Bibi, pergi kerumahnya untuk menemui Hee Soo, kakaknya Bella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku putuskan esoknya bersama Gwen dan Bibi, pergi kerumahnya untuk menemui Hee Soo, kakaknya Bella.

Sesampainya disana, aku disambut hangat oleh Hee Soo. Aku lalu mengajak Hee Soo berbicara empat mata dan menjauh dari Gwen dan Bibiku.

"Kak, Bella ada?"

Hee Soo menatapku tanpa ekspresi. Mungkin ia ingin marah namun karena tahu aku memang tidak tahu apa-apa, akhirnya ia menghela nafas dan berkata,

"Ikut aku,"

Aku lalu dibawa kedalam mobil. Aku bingung dan bertanya, "Kita mau kemana kak?"

Ia hanya menatap kedepan sambil menghidupkan mesin , "Mencari Bella." ucapnya dengan serius.

THE DAY I MET YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang