7. Rasa tanpa tepi

501 73 28
                                    

Saat ini kita hanyalah sebuah ketidak sengajaan tanpa tujuan

"Fah, bukan kah hari ini jadwal James bertemu Gulf-?" Mew menjeda ucapannya sebentar. "Maksud ku Dokternya James," Mew terlihat tergesa menuruni anak tangga. Seperti nya dia belum siap sepenuhnya dari kegiatannya sebelumnya itu terlihat dari kesibukannya yang masih seputar mengancingkan kancing pakaian di pergelangan tangannya.

Fah yang disebut namanya menoleh dan hal itu juga berlaku untuk Nam dan James yang melihat pada Mew dengan penasaran.

Apakah setelah James tenggelam Mew benar-benar mulai melunak? Mew kini bahkan terlihat mendukung James pergi untuk melanjutkan pengobatannya.

"Iya kan?" Mew mengkonfirmasi lagi karena Fah belum memberikan jawaban apapun dan masih diam sibuk dengan pikirannya sendiri tentang perubahan Mew.

"Oh... benar Khun. Hari ini," jawab Fah.

"Okay. Aku akan membawa James bertemu Dokternya,"

"Tidak pergi ke kantor?" Tanya Fah heran.

"Tidak. Orangku sudah mengatur semua agenda disana,"

"Pergi bersama Daddy?" Tanya James dengan mata berbinar.

"Benar. James senang?"

"Uuumm. Senang!" Jawab James semangat.

"Baiklah, Fah akan bersiap Khun. Tunggu sebentar-"

"Fah!" Panggil Mew saat Fah sudah berbalik badan untuk pergi.

"Tunggu. Aku akan pergi bersama James saja."

"Hanya berdua? Sungguh?" Tanya Fah ragu.

"Ya. Kamu tenang saja, aku akan menjaga James," jawab Mew sambil menepuk bahu Fah akrab.

"Sungguh Khun? Tapi aku khawatir... Huh. Ya sudah tapi jangan marahi James kalau dia melakukan sesuatu, okay!"

Mew tertawa, sebuah tawa renyah yang lama tak nampak dari dirinya.

"Kamu tenang saja. Aku bersumpah James baik-baik saja bersamaku," Mew meyakinkan Fah lagi.

Fah dan Nam saling bertatapan lalu tertawa.

"His, kalian ini bisa-bisanya meragukan ku," dengus Mew.

"Hehe, maaf maaf," kekeh Nam. "Sarapanmu Khun," Nam mempersilahkan Mew untuk duduk di tempatnya dan menyiapkan piring untuk Mew.

Ketika Mew mencair dan lebih hangat itu sangat berpengaruh pada orang-orang di sekitarnya. Kehangatan di keluarga itu perlahan pulih.

Beberapa saat berlalu dan Mew benar-benar membawa James seorang diri ke rumah sakit tempat James masih harus menjalani perawatan. Di sepanjang jalan Mew terus gaduh menghubungi Fah dan meminta Fah memandunya tentang apa saja yang harus Mew lakukan setelah ia berada di rumah sakit.

Mew pergi ke lantai yang Fah maksud karena Fah sudah membuat janji sebelumnya. Mew bertemu seorang perawat jaga di ruang praktek dan diminta menunggu.

"Suster Mon," sapa James renyah saat melihat perawat perempuan muncul dari pintu ruang praktek.

"Oh, hy Jamie!" Jawab Mon renyah. Mon berjalan menghampiri James untuk mengusap pucuk kepalanya. "Tunggu sebentar Jamie, Paman Dokter masih di luar, tunggu sebentar lagi, okay,"

"Kemana Gulf pergi?" Tanya Mew dengan raut kesal.

Dahi Mon mengernyit bingung. "Hah?"

"Aku Daddy James," Mew seperti paham dengan kebingungan Mon.

BACK TO YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang