Terlalu singkat untuk menjadi cerita,
Terlalu panjang untuk melupaGulf POV
Aku membuka mataku ketika hari sudah pagi aku rasa. Itu terlihat dari ruangan ini yang begitu terang. Bahkan semalam aku tidak menyadari jam berapa listrik di rumah ini menyala.
Sadarku sudah berkumpul sepenuhnya dan hal pertama yang aku dapati adalah sepasang tangan kokoh yang merengkuh bagian atas tubuhku, ini terasa nyaman sama seperti sebelum-sebelumnya.
Tiba-tiba aku teringat sesuatu. Aku saat ini sedang berada di rumah orang ini. Astaga.
Aku harus bangun lebih dulu sebelum orang-orang membangunkan ku dan mendapati bos mereka tidur bersamaku. Apa yang akan mereka pikirkan?
"Selamat pagi Khun, apakah Khun sudah bangun?" Bingo! Suara perempuan terdengar di luar sana dan itu bukan suara Fah.
Apa yang harus aku lakukan?
Kalau orang ini bangun sekarang bagaimana caranya dia pergi ke kamarnya tanpa diketahui orang-orang? Hey siapa bisa menyelamatkan ku sekarang?! Astaga.
"Hey, hey, bangun. Kamu mati ya?!" Orang ini benar-benar tidur seperti orang mati, dia tidak bereaksi sama sekali meskipun aku menepuk pipinya berulang.
Ini tidak bisa dibiarkan!
"Hey, bangun!" Astaga, masih tidak bangun juga?!
Oke, coba dengan cara yang ini. Aku melepas pelukannya padaku dan sengaja menjatuhkan tubuhku ke lantai.
BUG
"Aw. Aw! Punggungku, aw!"
"Gulf, sakit tidak?!" Tiba-tiba dia sudah ada di pinggir ranjang dengan kepalanya melongok padaku.
Aku beranjak berdiri sendiri dengan kesal, "Sialan! Bangun! Kamu harus mencari cara keluar dari sini karena orang-orang sudah bangun,"
"Kenapa harus bangun pagi sekali? Sekarang weekend Gulf," dia memberi tahu ku. Apa dia berpikir aku hilang ingatan?
"Weekend untuk mu tapi tidak untuk ku. Aku harus pergi praktek,"
"Ohh, aku bangun sekarang," katanya sambil beranjak dari tempat tidur dan melangkah ke arah pintu.
"Jangan sembarangan keluar, awas saja kalau ada yang melihatmu!"
"Ckk, aku lebih paham situasi rumah ku," oh iya, benar juga.
Sialan hanya untuk membangunkan manusia ini aku sampai harus mengorbankan pantatku yang terjun ke lantai.
Setelah manusia itu berhasil membuka pintu dan berjalan mengendap keluar aku bisa bernafas lega.
Tok tok tok
Apa lagi sekarang?!
"Dokter Gulf, apa kamu sudah bangun... Halo?" Apa yang dia lakukan.
"Ao, Khun?! Sejak kapan Khun disini?"
"Baru saja, Nam. Aku baru saja senam di luar lalu membangunkan tamunya James,"
Apa katanya? Aku tamunya James pantatnya!
Aku memakai celana milik ku dan memakai jaket yang semalam aku pakai. Sepertinya aku tidak memiliki waktu untuk mandi atau apapun. Aku harus sampai di rumah sebelum Phi Pim terus menelfon ku dan marah-marah karena aku tidak memberi tahunya aku tidak di rumah.
"Oh, Kha Khun,"
Aku membuka pintu setelah merasa aman artinya wanita pemilik suara itu tadi sudah pergi. Saat pintu terbuka aku melihat orang itu sudah tersenyum dengan lebarnya.