Titik Terang, Tapi Gelap

95 22 3
                                    


"Han, kok Raya jadi kayak ngejauh gitu yaa dari gue?"

Sepulang dari acara dies natalies, Laut setengah mati memikirkan maksud dari perkataan Raya.

Sefa shift pertama, lalu Raya shift kedua itu maksudnya apa?

Sekarang Laut ada di kosan Rehan, bertujuan untuk curhat agar sekiranya ia mendapat satu jawaban. Tidak apa dia jauh-jauh dari Tondo ke jl. Tombolotutu, itu semua demi bisa menuangkan isi hatinya pada sang sahabat.

Demi tuhan Laut tidak mengerti, apalagi ketika berkata begitu, Raya langsung menjauh darinya. Perempuan cantik itu bahkan tidak banyak bicara lagi, pulang ke rumah juga memilih diantar Hugo, padahal rumah mereka tidak searah.

"Gue ngajakin dia pulang bareng tuh karna emang kosan kita searah, tapi dia malah kasih gue jawaban yang bikin gue mikir sampe hari ini tuh maksudnya apaan!" seru Laut frustasi.

Rehan belum menanggapi, laki-laki itu sibuk memandangi layar hpnya yang menampilkan showroom sang oshi, showroom si Ella.

"Maksud gue tuh, minimal bilang gitu maksudnya apa. Gue nggak tau letak permasalahannya dimana, di tambah lagi kata-katanya bikin gue kayak playboy banget," sambung Laut lagi.

Laut yang sebelumnya bercerita sambil menatap langit kamar kosan Rehan, kini melirik ke arah Rehan karna tak kunjung mendapat jawaban.

"Lo dengerin gue nggak sih nyet?!" tanya Laut kesal.

Rehan berdecak. "Ah, ganggu lo. Bentar dulu ini Ella lagi showroom!"

"Ella mulu!! Cari pacar sana anjir, muak gue liat elo mikirin Ella mulu Ella terus. Ella nggak tau lo hidup!!"

Tak!

"Dari pada elo, udah fuck boy tapi nggak nyadar pula. Lo harusnya tau kalau mau deketin tuh satu aja, kalo Sefa ya Sefa, jangan Raya sekalian. Terus lo nanya letak permasalahannya dimana padahal udah jelas kalau elo kaya kesannya deketin Raya tapi apa-apa sama Sefa mulu. Ngerasa ganteng banget kah lo?!"

Rehan mengatur kembali napasnya setelah berseru cukup panjang yang membuat Laut terdiam.

"H-hah? Jadi salah paham?"

"Bukan salah paham, tapi elo yang nggak bisa tegas. Mending sama Sefa aja sana, biar gue sama Raya!"

Laut meninju pelan lengan kanan Rehan yang ada di sampingnya. "Dih, sana lo sama Ella ajaaa, apa-apaan lo mau ikut dapetin Raya?"

"Gini deh Ut, lo sebenarnya mau Raya atau Sefa?" tanya Rehan mode serius.

Laut menghela napas. "Gue pengen deketin Rayaa, Raya kayak beda gitu dimata gue. Cuy, lo harus tau kalau selera musik Raya tuh mahal banget, dia suka lagu-lagu The Beatles, dia suka makan permen, dan yang terpenting muka baru bangunnya tuh gemes parah!!"

Rehan menatap Laut dengan tatapan malas. "Kalo gitu yaa deketin Raya secara serius, stop biarin Sefa terlalu deket sama lo. Gue males banget liat mukanya."

"Emamgnya Sefa deket banget sama gue? Perasaan biasa aja!" bela Laut pada dirinya.

Tak!

"Nggak deket gimana anjir?! Bahkan rumor elo yang pacaran sama Sefa udah mulai rame di anak-anak Komunal. Kalian berdua telat bareng pas rapat final, terus di kemeja elo sore itu ada bekas lipstik Sefa. Gue nggak terlalu yakin sih, tapi sore itu Raya bener-bener perhatiin noda itu, dan dia kayak nunjukkin raut wajah kayak kecewa gitu. Itu serius elo dari kosan temen lo? Kosan siapa njir?" Rehan menyerbu Laut dengan berbagai pertanyaan yang selama ini ia simpan. Bahkan laki-laki itu sampai mengabaikan Showroom Ella demi meluruskan permasalahan Laut.

Laut mencerna kata-kata Rehan. Noda lipstik di kemejanya? Yang bagian mana??

"Ha? Serius lo? Noda lipstik? Noda lipstik dari mana anjir? Kapan Sefa nyium kemeja gue?" Laut menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Gue dateng bareng Sefa ya karna Sefa minta di jemput di kosan temennya yang di Jl. Uwe Puro. Gue ada di kosan temen PMI gue itu di deket Tondo Kiri, kebetulan ngelewatin jalan kosan temen Sefa yaudah gue jemput sekalian. Kalau elo nggak percaya tanya aja sama temen gue, Namanya Abdi, anak Fisika. Nggak bohong gue mah," jelas Laut panjang lebar.

Rehan mengangguk paham. "Percaya gue, lo ngomong sampe ngotot gini. Lagian dari awal juga gue tau kalau Sefa berusaha deketin elo. Cewe itu bahkan nunjukin keenggak sukanya ke Raya secara terang-terangan. Bentala aja kesel."

"Cakrawala sama Bentala tau? Kok bisa?"

"Kemarin Sefa nyamperin kita berempat, terus kayak ngasih tau kalau Raya kerjanya nyantai mulu, di sentak Bentala lah. Emangnya elo nggak sadar Sefa suka sama lo?"

"Nggak anjir, nggak sadar sumpah. Gue kira dia emang cuma mau minta tolong gue!"

Rehan menepuk darinya, "Tolol sih lo!"

Laut kini paham dimana letak permasalahannya. Bodoh sekali ia tidak peka dengan keadaan, tidak sadar telah dibuat terlena oleh Sefa hingga melupakan rencananya menggebet Raya.

Ah padahal sebenarnya Laut hanya berniat menolong Sefa yang terus-terusan meminta bantuan Laut. Laut kira hanya sebatas senior dan junior yang saling bantu, tapi ternyata Sefa malah punya perasaan lebih.

Jika tau begitu, dari awal Laut tegaskan saja pada gadis yang selalu menyebut dirinya dengan namanya ketika berbicara itu.

Laut menggaruk kepalanya lagi, kali ini ia pusing. Mengapa menjadi yang terakhir tau masalah ini. "Terus gue harus gimana nih anjirr?"

"Yaa kasih tau ke Raya lah, sekalian ngaku juga kalau elo mau pdkt. Jelasin sedetail mungkin kalau elo nggak ada apa-apa sama Sefa. Kasian anak orang udah lo kasih perhatian malah elo tinggalin gitu, KRS!!" kata Rehan dengan dongkol.

"KRS apaan anjir? Kartu Rencana Studi?"

Tak!

"Korban Retorika Senior! Elo pelakunya!!!"

Ujung-ujungnya dua sahabat itu saling pukul-pukul, tendang-tendang. Yang artinya masalah sudah mulai menemui jalan keluarnya.

Jika tau kalau akan begini, mana mau Laut meladeni Sefa dengan terus menerus. Ia bahkan belum memulai mendekati Raya, tapi masa sudah ada cobaannya?

"Btw, ada Maba yang titip salam sama Lo, Han," kata Laut mengintrupsi kegiatan gelut mereka.

Rehan memutar bola mata malas, pembohongan macam apa lagi yang akan Laut lontarkan padanya. "Dahlahh, mana ada yang mau sama gu--"

"Mentari yang titip salam."

Duh, apa sekarang waktunya Rehan mencari perempuan di sekelilingnya dan tidak lagi terlalu fokus kepada Ella?

Tapi, ngomong-ngomong..

"ANJIR SHOWROOM ELLA UDAH HABISS GARA-GATA ELO UTAAAA!!!!"





























Kalian tim dukung Laut PDKT atau tim jauhkan Laut dari Raya agar tidak kena KRS?

Btw Showroom itu kayak ngelive di weverse😃👍

Lautan RayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang