Taruhan - twelve

449 46 5
                                    

Hanbin sama Hao udah tiba di sekolah. Hanbin gandeng tangan Hao—takut kalau kekasihnya diambil orang. Banyak pasang mata yang lihat ke arah mereka dengan tatapan gak suka, ah lebih tepatnya ke Hao sih. Ya udahlah Hao gak masalahin tatapan mereka. Yang penting dia gak ganggu mereka.

"Wah ada yang udah jadian nih!" Soul datang dengan suaranya yang keras dang langsung aja Junwon nabok lengannya Soul.

"Won, sakit! Kamu kayaknya punya dendam sama aku?! Aku ini pacarmu loh!"

Junwon memutar bola matanya malas. Kesel dia kalau Soul teriak kayak gitu. Untungnya Junwon sayang sama Soul—kalau gak, udah ditinggalin tuh pacarnya.

"Sejak kapan kalian jadian?" tanya Junwon menatap Hao dan Hanbin.

"Sejak semalam dan gue juga udah nyuru first kiss nya Hao. Ternyata bibir Hao itu manis, jadi mau makan."

Hao menunduk malu. Mau balas Hanbin tapi gak tega. Hao udah capek sama Hanbin, tapi gak papa asalkan Hanbin bisa setia sama dia.

"Kak Hanbin! Gak usah diperjelas dong! Untung di koridor masih sepi," kesal Junwon.

Soul mencubit pipi gembulnya Junwon. "Jangan marah-marah dong, jadinya aku mau makan kamu."

"Kak Soul!" Junwon jewer telinga Soul sembari melangkahkan kakinya pergi ke kelas.

Hanbin dan Hao terkekeh lihat mereka. Hanbin rangkul Hao masuk ke kelas dan bentar lagi bel udah masuk. Dan benar saja, bel udah bunyi. Satu persatu murid berhamburan masuk ke kelasnya masing-masing.

"Aduh! Gue belum ngerjakan tugas Pak Jiwoong!" Hanbin nepuk dahinya karena lupa gak ngerjain tugas dari Pak Jiwoong.

Tiba-tiba Hao ngasih bukunya ke Hanbin—membuat Hanbin heran.

"Ini apa, Kak?" tanya Hanbin.

"Tugasnya Pak Jiwoong. Salin aja punyaku, daripada kena hukuman dari Pak Jiwoong. Aku gak tega lihat kamu dihukum tau."

Hanbin tersenyum lebar, ia mencium bibir Hao dengan sedikit memberi lumatan kecil. "Makasih, Kak Hao Sayang. Makin sayang deh!"

"Sama-sama. Udah dong cepat salin."

"Iya, Sayang!"

___

Jam istirahat udah tiba, semua murid berhamburan keluar kelas dan tujuannya kantin. Hao nyuruh Hanbin ke kantin duluan soalnya Hao mau naruh buku di loker. Ya udah Hanbin nurut aja—emang kalau udah bucin ya gini.

Hao jalan ke loker, membukanya dan memasukkan bukunya ke loker. Hao langsung aja nutup lokernya tapi ada tiga murid yang datang ke dia. Belum sempat bertanya, salah satu dari mereka nyiram kepala Hao dengan es kopi.

"Minju, kamu kenapa siram aku? Aku ada salah sama kamu?" tanya Hao sembari melirik name tag Minju.

"Salah lo tuh besar! Lo udah rebut Hanbin dari gue, anjir!" bentak Minju.

"Loh, hanya masalah itu kamu siram aku. Gak masuk akal tau, Ju," balas Hao.

"Banyak bacot! Pegang dia, guys!"

Dua temannya memegang lengan Hao. Minju mendekat ke Hao dan memberikan tinjuan di perut Hao berulang kali. Hao mau balas Minju tapi kakinya ditendang sama Yuri, temannya Minju.

Plak!

Seseorang datang dan menampar pipi Minju sampai memerah.

"Jadi gini kelakuan lo, Kim Minju!"

Tbc

Hai, ada yang nunggu aku up book ini? Maaf ya lama, udah satu bulan lebih kayaknya."

Taruhan - BinHao ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang