Seorang lelaki berjalan beriringan dengan seorang guru yang kebetulan beliau mengajar di kelas barunya. Lelaki itu adalah murid baru dari Cina. Alasan dia pindah karena ikut kakaknya.
Langkah lelaki itu berhenti di depan kelas 11-2. Guru yang ngajar di sana langsung beri salam dan minta lelaki itu masuk. Kelas yang awalnya ramai, kini jadi sepi saat kedatangan lelaki itu. Gurunya meminta lelaki itu memperkenalkan diri.
Lelaki itu melepas maskernya, membuat siapa saja terpana dengan ketampanannya. Ia memberanikan diri mengenalkan dirinya.
"Hai, aku Zhang Hao. Murid pindahan dari Cina. Panggil aja Hao ya."
Pak Hwanhee meminta Hao duduk di bangku kosong. Hao menganggukkan kepalanya, lalu ia berjalan ke bangkunya. Tak lupa ia kembali memakai maskernya. Hao meletakkan tasnya di kursi, membuat teman sebangkunya kaget soalnya tadi temannya itu tidur.
"Lah, lo kan orang hampir gue tabrak di jalan? Mau ngapain lo di sini?!" ucap Hanbin dengan suara lantang. Hal itu buat semua orang yang ada di kelas noleh ke bangku belakang, tak terkecuali Pak Hwanhee.
"Hanbin, ngapain kamu teriak kayak gitu apalagi sama anak baru. Mau dikeluarkan dari sekolah kamu?"
"Maaf, Pak."
Pak Hwanhee hanya geleng-geleng kepala lihat Hanbin. Udah biasa lihat Hanbin kayak gitu. Untung Pak Hwanhee itu orangnya sabar mangkanya banyak yang suka sama Pak Hwanhee.
Sedangkan Hanbin, ia melanjutkan tidurnya lagi. Masih ngantuk karena semalam begadang main game sama Zihao. Tapi untungnya Zihao bangunnya gak kesiangan. Emang di Hanbin susah dibilangin.
Hao hanya diam saja lihat teman bangkunya kayak gitu. Hao keluarin bukunya, untungnya ayahnya tuh udah beli buku dan bayar SPP nya. Hao dengerin penjelasan dari Pak Hwanhee.
***
Bel istirahat udah bunyi, semua murid keluar dari kelasnya, tujuannya yaitu kantin. Hao merapikan bukunya dan masukin ke tasnya.
Kelas udah sepi, hanya ada Hao saja. Hao keluar dari kelas dan untungnya dia udah hafal daerah sekolahnya. Hao gak pergi ke kantin tapi ke perpustakaan. Dia jarang berbaur sama orang.
Tiba di perpustakaan, Hao cari tempat duduk yang nyaman. Ia pilih tuh bangku dekat sama jendela sekalian lihat anak-anak main di lapangan. Hao ambil buku sejarah soalnya dia suka pelajaran sejarah.
"Hai. Gue boleh duduk di sini?" tanya seorang lelaki cantik dan manis dengan senyuman manisnya.
"Iya boleh."
Lelaki cantik itu duduk di depan Hao. Hao kembali lanjutin membacanya soalnya tadi dia keganggu sama kehadiran lelaki cantik itu.
"Kenalin nama gue ... Seowon. Lo murid baru itu, kan?"
"Iya, aku Zhang Hao. Panggil aja Hao."
Seowon tersenyum sangat manis ke Hao. Ia juga baru pertama kali lihat Hao tertutup kayak gini. Bukannya soalnya ini Hao pakai masker terus, gak di kelas atau di manapun dia selalu pakai masker.
"Kaku amat lo, Hao. Santai aja kalau ngomong sama gue. Kita kan masih seumuran."
"Aku udah biasa bicara kayak gini. Ayah gak ngebolehin aku bicara kasar."
Hao polos banget, ya? Ya udahlah terserah Hao saja.
"Hm, mau temenan sama gue?" tanya Seowon.
Hao menatap Seowon, dia bingung harus jawab apa. Selama ini, Hao gak punya teman. Gimana mau punya teman kalau Hao anak rumahan dan gak pernah keluar.
"Kamu serius mau temenan sama aku?" Bukannya jawab, Hao malah nanya balik.
"Ya serius. Kalau gak serius, mana mungkin gue ajak lo temenan. Lo mau kan jadi teman gue?"
Hao anggukin kepalanya, apa salahnya coba berbaur sama orang lain. Seowon senang dapat teman baru kayak Hao.
Ting!
Seowon ambil ponselnya di saku seragamnya. Ia membuka obrolan dari seseorang.
"Sayang, udah makan?"
TBC
Seowon Nine.i
Alumni Boys Planet
KAMU SEDANG MEMBACA
Taruhan - BinHao ☑️
RomanceSung Hanbin mendapatkan tantangan untuk meluluhkan salah satu murid di sini, namanya Zhang Hao. Zhang Hao dikenal sebagai anak polos dan introvert. awalnya Hanbin tidak mau karena takut nanggung resiko, tapi diancam sama temannya kalau gak mau, oran...